p

8.5K 706 19
                                    

disebuah tempat


jungwon membereskan beberapa bekas piring setelah pelanggan cafe tempat ia bekerja beranjak dari situ

setelah semuanya bersih, ia melepas celemek hitamnya, lalu berjalan kedepan untuk mengantar pesanan baru pelanggan yang baru saja selesai dibuat.

"selamat mencoba, semoga anda menyukainya" ujar jungwon ramah, lalu berusaha tersenyum semanis mungkin

setelah itu, ia berdiri dipojok kanan pintu masuk dapur sambil memeluk nampannya

pemuda manis itu menghela nafas panjang,  teringat apa yang saat ini terjadi padanya.

setelah meninggalkan mansion keluarga park, jungwon memang lebih memilih pulang ke kampung halaman nya, pulau nami

disini ia memilih mencukupi kebutuhannya sendiri dengan bekerja full time dicafe yang kebetulan dulu bos pemilik kenal dengan ayah kandungnya.

berusaha menghilangkan pikiran tentang bayangan jay, meski itu sulit sekali

jungwon kembali menghela nafas,  ia rindu sekali pada jay. tapi saat ini ia tidak bisa memeluk mantan tunangannya itu, tidak bisa. jika jungwon masih ingin jay untuk bahagia

"jungwon-ah,  apa kau masih ada pekerjaan?" tanya salah satu karyawan berwajah manis

"tidak jeongwoo, ada apa?"

"itu.. aku bisa minta tolong beresin meja nomor 8-12 ya?? ajak karyawan lain juga kalo bisa bantu-bantu, soalnya ada yang mau mengadakan reunian disini. aku sedang membantu haruto untuk membeli keperluan  mereka yang mengadakan reunian" pinta jeongwoo manis

"oke, tentu jeongwoo"

jungwon pun mulai membersihkan meja-meja itu, bersama dua karyawan lain yaitu jinwoo dan seongmin

sedikit kelelahan jungwon membersihkan meja-meja itu. meski dibantu yang lain

jungwon bahkan sampai mengusap keningnya yang bercucuran keringat ringan.

"apa kalian mengenal siapa yang akan mengadakan acara reuninya?" tanya jinwoo tiba-tiba

"sepertinya ini reuni angkatan lama, mereka membooking dengan harga mahal" ujar seongmin

"sepertinya begitu" angguk jungwon pelan, mengingat jeongwoo maupun haruto tidak mengatakan apapun sama sekali tadi sebelum berangkat.

padahal mereka adalah sepasang manajer dan bosnya.

sedikit berbincang dengan satu sama lain. 3 pemuda berwajah imut itu berhenti saat lonceng cafe berbunyi.


jungwon tidak memiliki firasat apapun, karena itu saat ia menoleh,  matanya membulat melihat sosok jakung itu berjalan ke arahnya dengan pandangan tak lepas darinya

tapi jungwon berusaha mentralkan ekspresinya, ia membuang muka dan memilih untuk langsung pergi. persiapan mereka juga sudah selesai.

namun jay lebih cepat, ia menahan lengan jungwon hingga simanis berbalik menghadapnya

"apa yang kau lakukan disini?!" tanya jay keras, hingga menarik perhatian beberapa pelanggan dan juga karyawan cafe yang tadi bersama jungwon.

jungwon tidak menjawab, ia menunduk dan berusaha melepaskan cengkraman jay yang terasa sangat sakit, bahkan lengannya sudah memerah

jay yang merasa jika mereka menjadi pusat perhatian kini menarik tubuh jungwon keluar dari cafe

setelah mereka tiba diluar cafe yang berdekatan dengan laut dipulau ini. jay menghela nafas berat berusaha sabar menatap jungwon.

paint my love (jaywon/jongwon)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang