acara pameran lukisan sudah tiba, lee soojin si mahasiswa tingkat akhir itu disibukkan dengan beberapa data lukisan yang baru, dan juga data peserta.gadis cantik itu tidak pernah berpikir jika semua ini bisa sesulit ini.
sibuk dengan beberapa kertas ditangannya, saat itu pula ada yang menepuk pundak nya gadis cantik itu langsung mendongkak cepat.
ekspresi yang tadinya ingin marah karna tidak sopan mengejutkan orang, kini digantikan dengan ekspresi terkejut melihat siapa yang pelakunya
"jay?" ujar soojin tidak yakin
jay tersenyum lebar, berbeda seperti ia biasanya, lalu mengangguk membenarkan ucapan soojin
"kenapa bisa kau ada disini? bukannya kau dilarang untuk terjun ke dunia seni?" tanya soojin heran saat melihat jay berpakaian casual bukan kemeja kantor, dan juga memakai topi baret ala anak seni.
"waktu yang menjawab noona, seperti katamu, butuh usaha untuk menjemput sebuah impian. dan sekarang aku sudah mendapatkan keduanya" ujar jay dengan wajah senang
soojin yang mengerti pun memberi jempolnya pada jay tanda bangga, ia tidak tau jika nasehat-nasehat nya dipegang teguh oleh jay ternyata.
"jadi kau datang kesini sebagai salah satu pelukis terbaik di pameran ini?" tanya soojin, gadis cantik itu sedikit takut jika ayah jay tidak suka gelar pelukis seni terbaik akan disematkan pada pria itu, karna jika jay datang tandanya pria itu akan mendapat gelar baru selain gelar direkturnya
"tentu saja noona"
"em.. apa itu tidak masalah jay, bukannya..?"
"noona tenang saja, ayahku sudah membuka hatinya seutuhnya" ujar jay menunjuk bagian kursi tamu yang diisi oleh ayah dan ibu tiri nya yang menampilkan senyum bangga pada jay.
soojin tersenyum lega.
"baiklah, jay"
"oh ya, soojin noona kenalkan, ini yang jungwon, tunanganku. noona mungkin kenal dia, jungwon salah satu mahasiswa seni" jelas jay memperkenalkan jungwon pada soojin.
jungwon tersenyum lalu membungkuk sopan.
"hallo lee saem"
soojin tertawa melihat sikap lucu jungwon yang tidak berubah sama sekali.
soojin memang memperhatikan interaksi jay dan jungwon setiap harinya, dan perempuan cantik itu akui jika keduanya cocok bersanding, lucu dan saling melengkapi
"selamat atas pertunangan kalian jay dan jungwon-ah, semoga sampai di hari H" doa soojin dengan senyuman bangga
......
gelar pelukis dengan seni yang terbaik kini terukir indah menjadi gelar baru park jongseong atau jay.
pria tampan itu tersenyum dan membungkuk sopan saat seluruh tepuk tangan meriah dari penonton dan para juri
tuan park bahkan sampai berdiri dengan tepuk tangan paling heboh. jangan lupakan matanya yang berkaca-kaca.
ia tidak menyangka jika anak tunggal yang selalu ia khawatirkan masa depannya, yang selalu ia anggap remeh kegiatannya, yang blasakan, dan hal pikiran negatif dipikirannya... bisa sukses meraih dua impiannya sekaligus
jay turun dari podium. tidak langsung mendatangi ayahnya, melainkan mendatangi jungwon yang kebingungan dan menarik tubuh kekasihnya itu untuk ia peluk erat, sangat erat hingga sempat membuat jungwon merasa sesak, namun yang lebih muda hanya tersenyum dan mengusap punggung jay berusaha memahami keadaan hati kekasihnya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
paint my love (jaywon/jongwon)✔
Fanficsi playboy jay dan si pendiam jungwon jaywon sunsun and enhypen members