17→End←

230 24 20
                                    

"Happy Reading"

Manik mata tajam milik Yeonjun masih terlihat menyeramkan. Matanya tak henti-hentinya menatap Jimin dengan dendam.
Sedangkan yang ditatap hanya menanggapi nya dengan gelengan kepala.
Saat kejadian pagi tadi. Yeonjun, Beomgyu, Jimin, dan orang-orang yang terlibat akhirnya didudukkan oleh tuan Park di rumah megahnya.

Kebetulan saat itu Tuan Park atau selaku ayahnya Jimin lewat. Dan ia melihat keributan itu, dan akhirnya Tuan Park membawa semuanya menuju rumahnya untuk membahas hal tadi.

"Jadi?? Apa yang kalian ributkan?"
Bukannya tuan Park tidak tau apa yang anaknya ributkan dengan Yeonjun.
Hanya saja tuan Park ingin mendengar jawaban dari Yeonjun.
"Anda tau tuan?? Anak anda ini telah melarikan adikku!"

"Yak! Saat berbicara dengan orang tua sopan sedikit apa tidak bisa?!"
Itu Leo, Yeonjun mengalihkan pandangannya kearah Leo dengan menatap tajam pria Australia itu.
Tidak. Tidak. Leo tidak takut dengan tatapan mematikan  Yeonjun,Lagian itu tidak menyeramkan dibandingkan dengan tatapan milik ibunya.

"Aku tau kau tidak terima anakku membawa Beomgyu pergi darimu dan memalsukan kematiannya nak........Tapi apa kau tidak berpikir, jika Jimin tidak ada mungkin kau tidak dapat melihat Beomgyu lagi."
Ucap Tuan Park dengan suara beratnya.
Yeonjun memalingkan wajahnya kearah lain, enggan untuk menatap wajah Ayah Jimin.

"Untuk itu terima kasih, tetapi bisakah anda menyuruh anak anda untuk mengembalikan adikku? Dia sangat berharga untukku"
Tuan Park menghela nafas berat, ia paksakan tersenyum, walau hatinya sedikit tergores.

"Yeonjun......aku tau Beomgyu sangat berharga untukmu. Tapi apa Beomgyu mau tinggal bersamamu?"
Yeonjun mengalihkan pandangannya kearah Beomgyu berada.
Ia melihat Beomgyu tak mau melepas tangan Jimin.

"Beomgyu kau harus pulang bersamaku"
Beomgyu diam, antara tidak mau dan mau.
"Hyung.......Maafkan aku, Tap_____"

"Jadi kau lebih memilih Dia?!!! Ingat aku ini Hyungmu! Aku yang selalu ada untukmu saat kecil! Kau Melupakan itu??????"
Emosi Yeonjun kembali merengut tubuhnya, Sudah jangan heran lagi dengannya.
Yeonjun adalah orang yang sangat gampang terpancing emosi.

"Hyung!"

"Apa?!! Aku tau kau sudah dihasut oleh mereka bukan?!!"

"Yeonjun-ah tenang dulu......"
Tuan Park berusaha menenangkan emosi Yeonjun.
"Bagaimana aku bisa tenang?? Dia adikku dan dia lebih memilih kalian!"

"Hyung dengar dulu penjelasan ku!"

"Apa yang ingin kau jelaskan lagi hah?! Sudah cukup kau membuat emosiku membrutal! Sekarang pulang! Ayo pulang!"
Yeonjun menarik tangan sang adik untuk dibawanya keluar dari rumah itu.
Beomgyu menggeleng kuat, ia tidak mau.
"Pulang! Aku bilang PULANG!"

"Hyung! Aku tidak mau!"

"Pulang! Atau aku akan mem_____"

"Hyung! Aku bukan adik kandungmu! Aku adik kandung Jimin Hyung! Tolong lepas!"
Genggaman tangan Yeonjun pada tangan Beomgyu Terlepas, ia tertawa mengerikan dengan rahang yang semakin mengeras.

"Bukan adik kandungku? Apa kau ingin membohongiku lagi Gyu-ah?"

"Aku tidak berbohong padamu Hyung, Tapi aku mengatakan yang sebenarnya! Aku......aku bukan adikmu, aku hanya anak yang Ibu dan ayah pungut......aku tidak satu rahim denganmu"
Tangisan Beomgyu pecah saat mengatakan itu, Yeonjun? Ia jatuh berlutut.
Apa ini benar?

[✓] Disguise •YeonGyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang