12

129 23 2
                                    

"Happy Reading"

Setelah dokter memeriksa keadaan Jimin dan mengobati luka pada tangan Jimin, Beomgyu lantas menggendong kakaknya itu untuk dibawanya keatas.
Merebahkan tubuh kakaknya dengan hati-hati di atas ranjang serta menyelimutinya.

Beomgyu tersenyum sendu lalu ia mengecup kening kakaknya dengan sayang, sebelum ia keluar dari kamar sang kakak.
Beomgyu berjalan pelan kearah kamarnya, ngomong-ngomong teman-teman kakaknya sudah pulang, hanya satu yang masih disini. Yaitu seokjin, katanya Seok Jin ingin menginap disini, berjaga-jaga siapa tau Jimin kembali berulah.

Beomgyu segera merebahkan tubuhnya diatas ranjang, ia memejamkan matanya, tetapi tak berhasil.
Pikirannya sedang kacau, ia tidak tenang.
Beomgyu pun menghubungi anak buah kakaknya untuk mendatanginya dikamar.

Setelah menghubungi, Beomgyu pun berjalan kearah balkon. Ia duduk di sana sembari menenangkan pikirannya.
Tak lama kemudian dua anak buah kakaknya mengetuk pintu kamar Beomgyu dengan sopan.
"Masuk saja"

Kedua pria bertubuh besar itu membuka pintu kamar Beomgyu dengan pelan-pelan, takut merusak pintu tuan mudanya.
Mereka lantas berjalan kearah balkon.
Dua anak buah kakaknya membungkuk hormat.
"Aku ingin bertanya pada kalian, apa yang membuat kakakku seperti itu?"
Tanya Beomgyu dengan nada suara datar.

"Apakah tuan tidak akan marah mendengar ini?"
Tanya balik salah satu anak buah kakaknya.
Beomgyu menggeleng sejenak.
"Tuan muda sedang banyak pikiran karena Kakak kandung anda telah mengetahui semuanya"
Tersentak? Oh tentu Beomgyu tidak tersentak.
Dugaannya benar, ia lantas mengalihkan pandangannya kearah apartemen yang ada diseberang jalan itu.

Dapat Beomgyu lihat ada dua sosok sedang memperhatikannya dari kejauhan. Dan ia tau siapa itu.
"Yeonjun Hyung dan Jungkook Hyung. Mereka melihat saya dari kejauhan"
Ucap Beomgyu yang membuat kedua anak buah Jimin tersentak.
Lantas mereka mengikuti arah pandang tuan mudanya. Dan benar saja ada mereka disana.

"Besok jika dia berkunjung kesini. Katakan pada Semua Bodyguard untuk mengizinkan mereka memasuki mansion ini. Aku tak sabar menemui mereka"


000

Malam telah berganti menjadi pagi, sang bulan juga sudah memberikan pekerjaannya pada sang mentari untuk menyinari bumi.
Seorang pria sedang terusik oleh cahaya yang mengenai wajahnya yang masih tertidur.
Cahaya matahari itu masuk lewat celah-celah jendela.
Mau tak mau pria itu segera bangun dari tidurnya.

Ia melirik jam dindingnya. Ini sudah pukul 8 pagi.
Iapun segera beranjak dari tempat tidurnya dan memasuki kamar mandi untuk membasuh wajahnya.

Ia menatap bingung kearah tangannya yang sudah diperban. "Siapa yang melakukannya?"
Gumam Jimin merasa heran dengan perban ditangannya. Siapa kiranya yang memperban tangannya?

Jimin tidak bisa mengingat kejadian kemarin, ia hanya ingat sedang marah di ruang kerjanya sembari memukul cermin.
"Ahh mungkin efek mabuk"

Jimin lantas keluar setelah membasuh wajahnya. Dia memang mabuk kemarin dengan disertai amarah nya.

Jimin segera keluar dari kamarnya, dengan Masih menggunakan Piyama.
Ia keluar dan menuju kebawah, telinganya sedikit mendengar suara samar-samar.
Saat ia menuruni tangga, betapa terkejutnya dia dengan kehadiran Jungkook dan Yeonjun diruang tamu.
Dan paling mengejutkan ialah Beomgyu yang sedang memeluk Yeonjun dengan erat.
Seketika kakinya terasa lemas, benar dugaannya Beomgyu pasti akan kembali pada Yeonjun.

[✓] Disguise •YeonGyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang