Bunyi bel pintu toko yang terdengar saat membuka pintu terdengar di telingaku saat keluar dari toko aksesoris bersama lima pria yang berjalan memenuhi sisi badanku.
31 Desember 2021, jam di layar hpku sudah menunjukkan pukul setengah sebelas. Hari ini aku banyak menghabiskan waktuku dengan mereka semua membuatku merasa aku sudah jauh lebih dekat dengan mereka bahkan melebihi kata 'dekat'.
Agak sedih memang mengingat hari ini terakhir kalinya aku bersama mereka. Tapi aku juga bahagia atas diri mereka yang akan pulang dengan perasaan cinta yang sudah mekar di dalam diri mereka.
Yah terkecuali satu pria yang membuatku jengkel sejak pagi. Yoon Beomgyu.
Aku frustasi tadi pagi, bahkan sebelum kami pergi keluar rumah. Beomgyu sangat keras kepala dan dia tidak ingin mengatakan mantra cintanya padaku. Di tambah lagi rupanya dia menjadi yang terakhir di antara mereka yang tubuhnya memudar. Aku melihat itu saat baru saja bangun dengan posisi menghadap tubuhnya dan melihat ia menatapku dengan wajah transparan.
Aku tidak ingin ia hilang dengan sia-sia karena tidak mengucapkan mantra cinta. Akan ku jelaskan, jika mereka memudar dengan mengucapkan mantra cinta, mereka akan menghilang namun kembali ke komik. Namun jika mereka memudar dan menghilang tanpa mengucapkan mantra cinta, mereka akan hilang permanen. Ya mereka tidak akan ada di komik.
Dan karena kejadian tadi pagi, aku tidak ingin berdiri di dekat Beomgyu. Jangan salahkan aku jika nanti dia menghilang sia-sia. Itu karena ulahnya sendiri yang tidak ingin mengucapkan mantra cinta.
Saat ini aku hanya menatap kosong ke arah indahnya sungai Han di malam tahun baru ini bersama mereka berlima. Menunggu tepat jam 12 untuk menyaksikan mereka yang akan menghilang.
"Heejyo-ah... "
Aku menatap sekilas ke belakang dan mendapati Beomgyu yang menatapku dengan tatapan santai tanpa rasa bersalah. Aku membalasnya dengan tatapan sinis. "Kau mau apa?"
"Ayo ikut aku!"
Tanpa persetujuan dariku, pria itu langsung menarik tanganku bahkan Soobin, Yeonjun, Taehyun dan Hueningkai yang asik mengobrol bersama sampai tidak menyadari bahwa aku telah di tarik oleh Beomgyu sedikit menjauh dari tempat mereka berempat.
Udara malam ini tiba-tiba menjadi jauh lebih dingin karena angin yang tiba-tiba berhembus. "Coba tebak kenapa aku menarik mu ke sini?" ujarnya sambil menyandarkan kedua tangannya ke pagar pembatas sungai Han.
Aku mengikuti gayanya sambil menjawab. "Aku tidak berpikir apa-apa soal jawaban pertanyaan mu itu."
"Hei aku sungguh-sungguh bertanya."
"Aku juga sungguh-sungguh menjawab."
Hening. Sepertinya percakapan kami akan berakhir jika dalam keadaan seperti ini. "Haa... Dasar gadis bodoh. Menjawab pertanyaan mudah seperti itu saja tidak bisa."
"Kau bilang apa? bodoh? Hei! Aku tahu, kau ingin mengucapkan mantra cinta bukan?!!" Aku meledak saat ini entah kenapa. Mungkin karena aku sedang PMS? hanya di Katai bodoh saja aku tiba-tiba naik darah.
Tapi perlahan amarahku mulai mereda karena melihat penampakan yang begitu indah. Kalian tahu? Aku melihat kembang api pertama yang di letuskan di langit untuk tahun baru sekaligus senyum manis Beomgyu dengan matanya yang melihat ke arahku.
Sekali lagi, aku tidak tahu ada apa dengan diriku hari ini karena aku tiba-tiba merasa emosional melihat senyum Beomgyu. "Sepertinya ucapanku salah. Kau sangat pintar." ucapnya masih sambil tersenyum.
"Maafkan aku ya perihal tadi pagi. Bukannya aku tidak mau mengatakan mantra cintanya. Aku hanya ingin mencari waktu yang tepat untuk mengatakannya."
Posisi kami rupanya telah berganti saling berhadapan entah sejak kapan. Aku melihat Beomgyu yang perlahan mulai maju ke hadapan ku dengan telingaku yang mendengar suara kembang api mulai banyak.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANTI-ROMANTIC | †×†
FanfictionDi hari ulang tahunnya, Heejyo tak sengaja menemukan komik buatan Ibunya yang belum di terbitkan sama sekali dan membaca komik itu dalam 1 jam saja. Namun keesokan harinya rumahnya yang sepi itu tiba-tiba langsung di huni oleh 5 pria tampan yang tid...