Can you tell me?

2.3K 273 6
                                    

Happy reading Readersnim~ jangan lupa Bantu share ya biar makin banyak yang mengikuti story ini

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

"Sudah aku bilang beberapa kali, jangan melibatkan Jennie dengan masalah kita!" Geram Lisa kepada Bambam, beruntung ada Rosé disitu yang menjadi penengah diantara mereka.

"Tetapi kali ini situasinya berbeda Lisa. Keputusan yang kau ambil nantinya akan tetap membahayakan Jennie. Lagi pula apa kau lupa, orang - orang itu awalnya hanya mengawasi Jennie, tetapi kau ikut campur dan akhirnya mereka mengincar dirimu" Ucap Bambam dengan tenang

Lisa menggelengkan kepalanya "Dari awal Jennie hanya dijadikan pion oleh mereka, akulah yang memang mereka cari, maka dari itu sudah aku putuskan, aku tidak mau Jennie terlibat dengan kita, itu hanya akan menghambat karir dan pekerjaanya!" Lisa bangkit berdiri, berniat untuk meninggalkan ruangan yang semakin panas.

Bambam menghela nafasnya pelan kemudian...

"Baiklah kalau begitu, tinggalkan Jennie dan jangan pernah temui gadis itu lagi" Bambam berbicara dengan tenang.

Lisa mengepalkan tangannya bersiap untuk memukul Bambam "Sialan!!"















Buagh!!!





















Sebelum Lisa memukul Bambam, Rosé sudah terlebih dahulu menendang bahu gadis itu hingga Lisa jatuh tersungkur.

Lisa memegangi bahunya yang kesakitan "Sialan! Sekarang kau mau ikut campur juga Ros--'

"Jangan bertindak bodoh, kemana otakmu yang jenius itu? Apakah hilang hanya gara - gara kau jatuh cinta" Ucap Rosé dengan tegas, ia berdiri di depan Lisa yang masih melenguh kesakitan karena Rosé menendang Lisa dengan sekuat tenaga

"Cih sialan!"

"Berhenti mengumpat anak bodoh. Apa yang dikatakan Bambam benar, dia melakukan ini untuk melindungimu dan Jennie. Terutama kau Lisa!" Rosé tidak dapat lagi menahan amarahnya.

Rosé mencengkram kerah Lisa "Jika kau bertindak bodoh, bukan hanya kau yang akan dirugikan tetapi orang - orang disekitarmu juga" Rosé berkata dengan nada yang rendah.

Rosé melepaskan cengkraman di kerah baju Lisa kemudian kembali duduk di samping Bambam yang tengah menghisap rokok di tangannya

"Ketahuilah apa yang kami lakukan ini demi dirimu, kau mungkin pintar dan hebat, tetapi tidak semua bisa kau lakukan sendiri. Terutama jika menyangkut Jennie, kau seharusnya sudah tahu bahwa Jennie kini menjadi kelemahan kita dan musuh bisa memanfaatkan situasi ini. Terlebih kita belum tahu, siapa musuh yang tengah kita hadapi" Ujar Bambam dengan tenang

Lisa tertunduk diam, apa yang dikatakan Bambam dan Rosé semuanya benar. Ia juga tidak akan mempertaruhkan Jennie namun berat bagi Lisa untuk meninggalkannya juga, karena Jennie membutuhkan Lisa dan Lisa mencintainnya.

"Baiklah... Pilihanku sudah jelas"










"Beritahu alamat Jennie sekarang, untuk sementara waktu aku akan tinggal disana bersama Jennie sampai kita tahu siapa musuh yang tengah kita hadapi" Ucap Lisa

STALKER JENNIE KIMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang