Paris Day Three

7.5K 611 13
                                    

hae gaessss how are you??

.

.

.

.

.

.

"Engghh..." 

Lisa terusik di alam mimpinya ketika ia merasakan ada benda kenyal yang sedari tadi menghujam seluruh wajahnya, ya Jennie sedari tadi tengah menikmati wajah rupawan gadis bermarga manoban itu, ia terus menciumi seluruh wajah milik Lisa hingga dirinya tak sadar bahwa gadis tampan itu mulai terusik dari tidurnya. 

Perlahan Lisa membuka matanya kemudian hal yang pertama ia lihat ketika membuka mata adalah wajah cantik Jennie yang tengah menampilkan gummy smile nya. 

Melihat wajah Jennie yang sumringah di pagi hari ini tentu membuat Lisa bahagia ia pun ikut tersenyum dan mengacak - acak rambut Jennie dengan gemas. 

"Apa yang kau lakukan hm?" Tanya Lisa masih setengah sadar.

"Apa aku menganggu mu Lili?" Jennie malah balik bertanya. 

"Ya kau menganggu tidur ku Nini" Lisa tersenyum lembut kemudian menarik Jennie untuk berada di pelukannya. 

"Mianhae sudah menganggu tidur mu Lili" Jennie agak sedih karena Lisa terlalu jujur, tetapi bahagia juga karena mereka tidur bersama dalam keadaan telanjang, baginya saat ini Lisa hanyalah milik Jennie.

Lisa tertawa pelan "Aku hanya bercanda Nini" 

"Kau menyebalkan" Jennie mencubit pinggang Lisa sehingga membuat sang empunya meringis pelan.

kemudian Jennie melepas pelukan Lisa lalu ia menatap lekat kedua mata berwarna hazel milik Lisa tersebut. "Lisayaa.. Aku mencintaimu"  Ucapnya Lirih. 

Lisa menghela nafasnya pelan "Apa kau yakin?" Tanya Lisa. 

Jennie menatap heran kearah Lisa "Apa maksud mu?" 

"Apa kau yakin dengan ucapan mu?" Tanya Lisa dengan serius. 

Jennie menelan ludahnya "A-Aku sangat yakin! Aku mencintaimu dengan sangat Lisayaaa" 

"Tapi kau sudah punya kekasih" 













Deg!











Ucapan Lisa sukses membuatnya terdiam. Jennie mengambil nafasnya dalam - dalam kemudian menghembuskan nya dengan kasar. 

"Aku tidak mencintai-nya" Ucap Jennie dengan tegas. "Aku hanya mencintaimu" Lanjutnya.

"Apa buktinya?" Lisa masih berusaha untuk menggoda Jennie. 

Seketika raut wajah Jennie berubah ketika Lisa minta untuk Jennie membuktikanya "Apa maksud mu Lili? Apa kurang buktinya bahwa aku sangat mencintaimu? Aku akan memberikan segalanya untukmu bahkan harta ku yang paling berharga sekalipun" Mata Jennie mulai berkaca - kaca, ia tidak menyangka bahwa Lisa tidak mempercayai-nya. 

Lisa yang melihat Jennie hendak menangis langsung buru - buru mencium bibirnya kemudian menangkup kedua pipi mandu itu "Sorry Nini, aku hanya bercanda" Jennie yang hendak menangis pun tidak jadi, ia hanya mendengus sebal.

"Itu sama sekali tidak lucu Lili" Jennie mengigit pundak Lisa dengan gemas sedangkan Lisa hanya meringis pelan.

Lisa kemudian menangkup wajah Jennie dengan kedua tangannya lalu menatap dalam kedua mata kucing di hadapannya itu.

"Jennie dengarkan aku, Apa kau serius mencintaiku?" Tanya Lisa dengan lembut, sebisa mungkin ia tidak mau menyakiti perasaan gadis bermata kucing di hadapannya itu. 

STALKER JENNIE KIMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang