الجزء 10 Sakit Hati

220 104 142
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم


"Nongkrong berjam-jam elit, sholat shulit. Main hape lima jam elit, sholat lima waktu sulit. Cih, kamu pikir Allah suka di permainkan? Coba diri kamu yang di permainkan, sakit gak?"

"Allah aja selalu ngasih rezeki berkecukupan walau kita banyak dosa, apalagi kalau kita taat?"

Yang baca cerita ini, udah sholat semua kan? Masyaallah anak Sholeh Sholehah aamiin kalau udah, seneng deh🥰

Baca cerita aku syaratnya harus udah sholat ya, kecuali yang halangan, karena aku gak mau platfrom aku menjadi mengundang dosa

---

Sesudah Rasya pulang dari masjid melaksanakan sholat subuh berjamaah, Narayya sudah siap di depan rumah sambil menyelempangkan tas nya. Rasya terdiam bingung, apakah adiknya ini benar-benar melakukan ucapan nya tadi malam?

"Abang kira cuma bercanda," ucap Rasya.

"Ayo bang! Abah pasti masih wirid di masjid kan? Sekarang aja berangkat nya, biar gak ketahuan!" Pinta Narayya begitu memaksa.

"Abang ganti baj---"

"Gak usah! Gini aja gapapa!" rujuk Narayya, yang benar saja? Bertamu ke rumah orang pakai sarung? Maksudnya ya Rasya mau ganti pakai jubah ataupun Koko yang sedikit-sedikit gaul.

Rasya menunjuk ke arah gerbang sambil berteriak, "ITU ABAH RAY!!" Narayya lantas menoleh panik, dan gesit Rasya berlari masuk ke dalam rumah dan ke kamar untuk ganti baju.

"ABANG! NGESELIN BANGET SIH! Ya udah buruan ganti nya! Narayya nunggu lima menit!"

Lima menit kemudian.

Narayya menatap Rasya dari atas sampai bawah. Kenapa Abang nya ini mendadak gaul? Tidak seperti santri yang lainya.

"Abang aku emang beda dari yang lain," ucap nya sambil melongo.

"Keren kan?" tanya Rasya. Narayya mengangguk terpesona.

Setelah di puji banyak oleh Narayya, akhirnya mereka berdua menaiki motor sport Kawasaki ZX-25R.

Di setengah perjalanan Rasya bertanya kepada Narayya apa yang membuat adiknya ini jatuh cinta dengan lelaki duda itu? Lalu Narayya menjawab karena agama nya. Kalau karena cinta, mungkin detik ini Narayya gak akan suka lagi sama Akram.

Setelah itu Rasya mengerti, kenapa cinta yang berlandaskan iman memang akan kekal walau rintangan itu ada dimana-mana. Lalu alasan Akram menolak Narayya apakah Narayya banyak kurangnya? Ya jelas, Narayya saja kalau suruh belajar agama bilang nya nanti-nanti dulu sampai Abah saja emosi.

"Kenapa kamu gak berusaha cari lelaki lain Ray?!" teriak nya di atas motor sambil melirik spion.

Narayya menatap pohon di sekeliling.

"Ray! Denger Abang gak?" ulang nya.

Masih diam.

"Raya!!!"

"Ck, denger Abang! Gak usah teriak-teriak. Nanti yang denger malahan tumbuhan-tumbuhan disini bukan Narayya." jawabnya gitu.

"Habisnya kamu diam!"

"Ya gimana ya bang, mau cari yang lain aja gada yang bisa gantiin posisi Akram di hati Narayya. Narayya yakin perasaan ini adalah rencana dan kehendak Allah. Kalaupun Naraya harus melupakan, maka Allah yang harus mencabut rasa ini." Rasya manggut-manggut.

KU TEKADKAN UNTUK BERHIJRAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang