الجزء 12 Salting

181 58 77
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم

Aku saranin baca sampai bersambung deh. Soalnya Akram mulai bucin apa yah? Gimana menurut kalian?

"Cukup putrinya saja yang mencintai saya,"

Akram Ali Ammer

---

Abah memperingati Narayya agar tak menemui Akram lagi, dan Abah juga memberi peringatan agar Rasya juga tak ikut-ikutan atau mau menemani Narayya bertemu Akram.

"Abah pesan sama kamu Sya, jaga adik kamu, jangan sampai bertemu dengan Akram lagi! Kalau kamu berani membantu adik kamu, Abah tak segan-segan kirim kamu lagi ke pondok kalau bisa sekalian ikut abah ke Tarim dan menikah dengan pilihan Abah di Tarim?"

Kaget Rasya. Ternyata sifat Abah memang tak pernah berubah. Ia hanya ingin perjodohan sedangkan anak nya tersiksa batin. Oke, Rasya menurut tak membantu Narayya bertemu Akram, tapi Rasya gak mampu berkehendak kalau adiknya dan lelaki itu alias Akram bertemu dan mereka saling di takdirkan.

Narayya berlari ke depan rumah dan mencari Reida di taman.

"Re!!!!!!" teriak nya sambil menangis. Reida menoleh dan memegang kepala Narayya layaknya seorang ibu.

"Ada apa? Kamu bertengkar lagi sama Abah kamu?"

Narayya menggeleng. Dia tidak bertengkar, bahkan menjawab sepatah dua kata ucapan Abah nya pun tidak.

"Duduk sini," Reida menepuk kursi di sebelah nya. Narayya duduk sambil meratapi hidupnya. "Gini amat sih Re,"

"Coba cerita," Pinta Reida. Narayya menceritakan dari A sampai Z kejadian di kamar Abah. Bahkan kakak nya sendiri saja setuju dengan perintah itu.

"Lah kok?! Kenapa Rasya ikut campur? Ya aku tau dia Abang kamu, tapi dia gak tau apa-apa Ray masalah kamu sama Akram."

"Aku tau Re, bahkan kemarin, Akram sempet nembak aku."

Nembak? Ngada-ngada aja!

"Eh! Maksud aku baru mau menyatakan perasaan nya ke aku."

Reida kaget, bukankah Akram sangat membenci Narayya?

"K-ko bisa Ray?"

"Jadi, waktu itu aku sama bang Rasya ke rumah Akram kan, nah di sana ada Umi nya namanya Umi Zahro. Dia minta Akram buat cari istri lagi untuk mengurus dirinya dan Aban, tapi Umi nya gak setuju kalau Akram menikah dengan aku, katanya aku orang kaya yang munafik. Dan setelah aku mengerti dan aku berusaha untuk mengikhlaskan semua nya, Akram ngejar motor bang Rasya dan dia bilang 'jangan pergi dari saya Ray, saya akan berjuang buat kamu, saya akan temui Abah kamu dan melamar kamu setelah umur Aban genap lima bulan' gitu katanya Re."

"Genap lima bulan ya?" batin Reida.

---

Akram mendapatkan pekerjaan baru selain menjaga toko kelontong nya. Sekarang toko milik nya akan di pegang oleh Zahro, dan Akram bekerja di kantor sebagai sekertaris.

Akram menumpuk berkas-berkas yang akan ia minta tanda tangan kepada bos,

Mengetuk pintu.

KU TEKADKAN UNTUK BERHIJRAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang