AMARAH KI LAWU

13.6K 1.3K 20
                                    

SUSUK TERATAI PUTIH
BAB 25

AMARAH KI LAWU

" Apa ini Gendis? Kau menghianatiku! Kurang ajar kau!"

" Tidak kangmas, aku tidak menghianatimu!"

" Bohong!"

Plak...plak..brught.

Gendis tersungkur karena ditampar bertubi-tubu oleh Permana.

" Ini surat dari meneer si*l*n itu! Kamu mau jadi gundiknya hah!"

Gendis tidak tahu darimana suaminya mendapatkan surat yang dikirim meneer Jhon untuknya. Padahal seingatnya surat itu sudah dirinya bakar hingga menjadi abu sesaat setelah dirinya selesai membaca surat tersebut.

Entah kenapa semenjak dirinya terakhir kali bertemu dengan sang meneer, hatinya selalu merindu. Wajahnya selalu terbayang dipelupuk matanya. Hingga akhirnya hatinya tak lagi mampu menahan lalu mengirimkan sepucuk surat kepada meneer Jhon. Gayung bersambut, sang meneer membalas suratnya dan berjanji akan menyambutnya di Batavia.

" Tidak kangmas, aku sangat mencintaimu!"

" Bohong! Dasar perempuan murahan! Aku sudah menuruti segala keinginanmu, memberimu harta, bahkan membunuh Sumirah pun aku lalukan demi untukmu, tapi inikah pembalasanmu hah!"

" Aaargghht....ampun kangmas!"

Permana menarik rambut Gendis hingga wajahnya mendongak keatas. Permana menatapnya tajam.

" Sampai mati aku takkan melepaskanmu Gendis, apalagi membiarkanmu pergi dengan kompeni si*l*n itu! "

Permana menatap nyalang wajah istrinya yang sudah dibanjiri air mata.

" Ikut aku kamu!"

" Tidak kangmas, ampun!"

Permana menyeret paksa tubuh Gendis, membawanya ke kamar belakang. Memasung kaki Gendis agar tak bisa pergi kemana-mana.

" Jangan kangmas, ampun kangmas!"

Permana tak peduli dengan rintihan Gendis, dirinya tetap memasang pasung dikaki istrinya.

" Hahahahahah... Kamu milikku Gendis, selamanya! Jangan harap kamu busa bisa pergi ke Batavia menemui meneer si*lan itu!"

Permana berkacak pinggang, memelototi Gendus yang sibuk berusaha melepaskan pasungan kakinya. Permana mencengkeram rahang Gendis.

" Aku sudah pernah bilang Gendis, jangan pernah menghiantiku!"

" Aaarghhht....!"
Permana melepaskan tangannya kasar.

" Mas.. Mas... Mas... Jangan tinggalkan aku mas!"

Gendis terus berteriak saat Permana meninggalkannya sendirian di kamar.

" Jo! Paijo!"

" Nggih juragan!"

" Aku mau pergi menemui ki Lawu, kau awasi Gendis, kasih makan dia, jangan sampai kabur!"

" Nggih Juragan"

Gendis terisak di dalam kamar, dirinya tak menyangka suaminya bisa menemukan surat itu, dirinya juga tak menyangka Permana suaminya tega memasung dirinya.

Kriiiiiieeeeeet....

Pintu kamar terbuka, Gendis yang tengah merenungi nasib terbelalak melihat siapa yang masuk ke kamar .

" Kamu!"

........................................................

" Apa yang kau inginkan Permana, hingga jauh-jauh datang menemuiku?!"

" Saya ingin tahu siapa yang membunuh Lestari dan biyungku!"

" Ki lawu meniupkan asap dupa ke wajah Permana..!

Wusssh....

Kepala Permana sangat sakit, perlahan muncul bayangan dikepalanya.
Saat Permana melihat bayangan perempuan yang akan membuka penutup wajahnya, tiba-tiba tempat arang dan dupa milik ki Lawu meledak.

Duuuuaaaaaar!!!!!

Ki lawu terjungkal dengan mulut memuntahkan darah, sementara Permana pingsan dengan hidung mimisan.

" Haaaaaaaa!!"

Ki Lawu berdiri berkacak pinggang.

" Keluar kamu, Sumiraaaah!"

***
Jangan lupa klik tombol vote.
Supaya penulis lebih semangat berkarya. Terima kasih😘💕

SUSUK TERATAI PUTIH ( Tersedia Bentuk Novel)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang