duapuluh tujuh

22 2 0
                                    

Maldives menyambut hari honeymoon Arka dan Ian

"Kita di penginapan yang mana sih?"

Tanya Ian yang sudah mulai lelah sebab sedari tadi melewati pantai yang seakan akan tak ada ujungnya, seraya tangan mungil nya masih setia menggenggam koper mini nya

"Sayang.. ini masih jauh? Sini aku bawain satu tas nya, ntar kamu cape"

Ucap Ian kembali
Ia yang hanya membawa koper mini saja rasanya sudah seperti mandi keringat, bagaimana dengan Arka yang membawa tujuh puluh persen barang bawaan mereka

"Udah sampe nih looo.. kamu bawel banget dari tadi"

Balas Arka seraya memastikan bahwa villa didepan nya adalah benar yang disewa oleh mama mertua nya.

"Lagian jauh banget yang.. kita jalan dari sana loohh.. kenapa tadi ga nyewa mobil aja?"

Balas Ian, seraya melentang kan tangan nya menunjuk ujung pantai yang cukup ramai dengan orang orang berlibur dan juga beberapa tenda penjual beraneka macam makanan

"Kirain aku nya deket.. hehhee, utututuu sayang ku cape ya, pipi nya sampe merah gini"

Sahut Arka sembari mencubit cubit pelan pipi Ian

"Dengan tuan Arka ?"

Ucap salah satu pengurus penginapan disana

"Eh iya ka, tolong bawakan koper saya kedalam ya"

Tanpa basa basi Arka mengambil cepat si mungil agar berada di gendongan ala bridal style nya

"Ih.. apasih.. maluuu... Turunin ga?"

Ian mengeluh pasal malu sedari Arka menggendong nya dua orang yang bisa disebut resepsionis tersebut malah tersipu sipu, seraya saling berbisik seakan akan sedang membicara kan dirinya

"Aku turunin dikamar yaa?"

Balas Arka dengan sedikit lantang disana

"Ngomong nya jangan keras keras ih!"

Sahut Ian kembali, kini salah satu telapak tangan nya sempurna menempel pada labium tipis milik Arka guna membungkam nya

Arka hanya diam, pasal ia tahu Ian sedang sangat malu saat ini

Arka hanya diam, pasal ia tahu Ian sedang sangat malu saat ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ada yang bisa saya bantu lagi ka?"

Ucap salah satu resepsionis yang bertemu dengan Arka diambang pintu kamar nya

"Ngga ada, saya minta kunci villa nya aja ya, dan, di lantai dua ini hanya ada satu kamar aja?"

Kini seseorang lain nya memberi kunci villa pada Arka

"Ada dua kamar ka, ini memang desain untuk pengantin, atau sepasang kekasih, dan lantai satu memang khusus untuk ruang tengah, ruang gym dapur, dan ruang tamu saja, Silahkan kak kuncinya.. semoga betah disini ya ka, jika ada keluhan silahkan hubungi nomor resepsionis yang tertera pada majalah disana ya ka"

"Viaje" Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang