sebelas

44 7 1
                                    

jarum jam menunjukkan pukul 07.50 pagi, hari ini Ian terlambat kuliah, sinar hangat matahari mulai menyusup masuk ke kamarnya dari celah celah gorden, membuat Ian terbangun dari tidur nyenyak nya.

Ian terbangun dan menyadari betapa sakit sekujur tubuhnya terutama pada bagian lubang di bokong nya.

"ahh.. sakit.."

rintihnya di sela sela kegiatannya yang mulai beranjak dari kasur.

"aduh.. gue gabisa nih.. kuliah dalam keadaan kaya gini.."

Ian berbicara dengan dirinya sendiri, Ian raih ponselnya yang berada diatas nakas, kemudian muncul berpuluh puluh notifikasi disana.

<Angel Wing grup chat>

(jin)
Yan.. lo masuk kuliah ga? ko belom dateng..

(hope)
Yan.. bangun.. udah siang nih..

(tete)
lo bisa telat loh Yan..

pertanyaan yang hampir sama selalu dilontarkan di dalam pesan grup itu.
teman teman nya sangat gaduh disana.
apalagi saat tak ada jawaban dari sang leader.

(Ian)
bikinin gue surat izin sakit

(hope)
akhirnya lo muncul ya..

(tete)
lo kemana hoy.. udah bel nih..

(jin)
lo ngapain minta izin segala.. sakit apa lo?

(Ian)
ntar gue ceritain.. yang penting bikinin surat izin dulu.. izin ga hadir empat hari..

(tete)
anjir!! lama banget

(ian)
jangan banyak bacot te..

(hope)
lo sakit apa Yan?

(ian)
ntar mampir rumah gue.. gue ceritain..

(hope
oke

(jin)
oke

(tete)
oke

itu akhir percakapan mereka, Ian berniat membersihkan tubuh nya yang terasa sangat lengket akibat aktifitas nya bersama Arka semalam, sebelum beranjak pergi ke kamar mandi, ia pandangi pemandangan indah di depan nya.

Arka masih tertidur pulas, lengan nya masih setia terlentang di sana, menunjukkan bekas pengorbanan nya membiarkan lengan nya di pakai bantalan oleh Ian.

Ian sedikit mendekat, diam diam mengecup dahi sang kekasih nya.
karena sadar Ian sedang tak memakai apapun untuk menutupi tubuhnya, ia bergegas ke kamar mandi walaupun dengan langkah yang masih tertatih.

ia segarkan pikiran dan juga badannya di dalam bathup berisikan air hangat, membuat sakit dilubang nya merasa lebih baik saat kehangatan membuat dirinya lebih nyaman.

setelah beberapa jam Ian bersiap, kini ia beranjak dari kamar nya, berniat memasak sesuatu untuk perut lapar nya, tak lupa menambahkan porsi untuk sang kekasih yang masih terlelap dalam mimpi indah nya.

setelah beberapa jam Ian bersiap, kini ia beranjak dari kamar nya, berniat memasak sesuatu untuk perut lapar nya, tak lupa menambahkan porsi untuk sang kekasih yang masih terlelap dalam mimpi indah nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
&quot;Viaje&quot; Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang