Eriza mendongak, menatap bangunan menjulang tinggi di depannya tanpa ekspresi. Cewek itu angkah mulai memasuki bangunan megah yang akan menjadi sekolahnya selama masa pertukaran pelajar. Dia melangkah menghiraukan siswa-siswi yang berlalu-lalang di sekitarnya. Beberapa dari mereka menoleh ke arah terang-terangan menatapnya, menyisipkan tatapan penilaian yang terasa menusuk penampilan.
Selesai dengan urusan di kantor guru, Eriza keluar bersama seorang wanita yang menjadi wali kelasnya selama disini menuju kelas. Mereka berjalan bersama dengan percakapan hangat terjadi. Miss Rani memberikan beberapa petunjuk terkait tugas dan proyek yang akan di kerjakan di kelas.
Tiba di depan kelas, tak lupa cewek itu mengucapkan terima kasih kepada Miss Reni sebelum memasuki kelas. Saat mulai memasuki kelas, ternyata sudah ada guru di dalamnya. Mata Eriza langsung tertuju pada sosok yang berdiri di depan kelas, tampaknya sedang menyiapkan segala sesuatu untuk memulai pelajaran.
Eriza melangkah masuk ke dalam kelas sambil memberi hormat kepada guru. Aroma pewangian dan buku-buku di meja-meja siswa menyambut dia, menciptakan suasana yang hangat di ruangan itu. Sementara itu, tatapan guru itu mengarah padanya, mungkin sedikit penasaran dengan siswa baru yang baru saja masuk ke kelasnya.
"Selamat pagi, pak. Perkenalkan saya Eriza Neshiatasya siswi pertukaran pelajar dari Sma Regina Pradipta."
"Selamat pagi juga, saya pak Rahmat guru fisika disini. Silahkan perkenalkan dirimu sebelum duduk."
"Perkenalkan, namaku Eriza. Aku siswa pertukaran pelajar dari Sma Regina Pradipta. Salam kenal, semuanya"singkat perkenalan Eriza yang di balas dengan beberapa siulan dari beberapa siswa.
Eriza mencari tempat duduk yang kosong, mencoba menemukan sudut yang nyaman di kelas ini. Dalam keheningan yang mengisi ruangan, cewek itu bisa menebak kemungkinan besar guru di depan itu masuk kedalam jajaran salah satu guru killer di sekolah ini.
Bel pertanda waktu istirahat terdengar memecah keheningan suasana kelas setelah guru keluar. Kelas menjadi penuh dengan keceriaan siswa yang berkumpul di berbagai sudut. Suasana riuh rendah dan tawa pun menggema di udara berbanding terbalik dengan beberapa saat yang lalu.
"Hai, salam kenal gue Freya"ucap teman sebangku Eriza mengulurkan tangan.
"Salam kenal Eriza"balas Eriza menjabat tanganya.
"Mau bareng ke kantin nggak?"tawar Freya beranjak dari tempat duduknya.
"Boleh"jawab Eriza ikut denganya.
Keduanya berjalan menuju kantin, menyusuri lorong sekolah yang ramai dengan siswa-siswa yang sedang bergegas ke sana kemari. Mereka menikmati percakapan ringan mengiringi langkah mereka, menciptakan suasana yang hangat di antara mereka dalam hitungan detik.
Ketika mereka tiba di kantin, aroma makanan yang sedap menyambut mereka. Berbagai macam hidangan tersaji di meja-meja kantin, dari makanan berat hingga camilan ringan, semuanya terlihat menggiurkan. Setelah memesan makanan mereka duduk di sebuah meja di sudut kantin. Keduanya berbagi cerita tentang pengalaman sekolah mereka.
"Berarti lo selama disini kost atau sama keluarga?"tanya Freza sembari menikmati makananya.
"Nggak dua-duanya, kebetulan keluarga gue ada apartemen disini"
Saat menikmati makanan, tidak sengaja netra Eriza menemukan seseorang yang menarik perhatiannya. Di antara keramaian di kantin, ada sosok yang berdiri agak jauh, menarik pandangan cewek itu. Tanpa sengaja, mata mereka bertemu, dan Eriza tak bisa menghindari garis rahang yang tegas dan mata hitam kelam milik seseorang yang begitu mengesankan. Wajahnya memancarkan aura yang begitu kuat, seakan memiliki kekuatan yang mampu menarik perhatian siapa pun yang melintas di dekatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Toxic Hazard [New Versi]
Genel Kurgu'Hazard is born to be toxic for everyone' Hazard memang berbahaya, tidak hanya namanya yang berarti bahaya nyatanya memang cowok itu adalah sumber setiap kerusakan dalam kehidupan ini. Hazard dilahirkan untuk menjadi racun bagi setiap orang . Tetapi...