kepergian

110 62 374
                                    

Matahari bersinar terik seperti sedang memanggang bumi. Bahkan angin enggan berhembus meski hanya sekedar menyegarkan sesaat menghadapi cuaca sepanas ini.

Kendaraan yang keluar masuk melewati gerbang di gedung universitas ini yang tidak peduli sepanas apapun. Karna hidup tetap harus dijalani oleh sebagian mahasiswa mahasiswa terutama mahasiswa untuk tingkat akhir.

Iyel mengikat rambutnya dan menghapus keringat di dahinya berjalan santai melangkah kan kakinya berjalan keluar.

Kali ini Iyel pulang tidak bersama Danu maupun wisnu, karna Wisnu yang mendadak ada urusan jadi tidak bisa mengantar Nabila pulang.
Nabila memutuskan  ingin pulang sendiri tetapi dipaksa Iyel agar berboncengan dengan Danu. Dan membiarkan dirinya yang pulang menaiki kendaraan umum.
Iyel mengerti kondisi kedua temannya ini, saling mencintai tapi harus saling melepas satu sama lain. dan juga Iyel yakin bahwa Wisnu sebenarnya tidak ada urusan lain itu hanya alasannya agar dia bisa menghindari Nabila.

Iyel melihat jelas postur tubuh Wisnu ada disebrang sana bersama wanita lain, wanita yang akhir akhir ini sering menemani Wisnu di club musik mau pun di live instagram Wisnu untuk sekedar duet bernyayi karna Iyel yang sadar  belakangan ini dirinya tidak bisa membantu Wisnu.

Tiinn tiinn

Seseorang menarik tubuh Iyel yang hampir tertabrak karena menyebrang tanpa melihat ke kanan dan kiri.

Iyel mengatur nafasnya. Lagi lagi melakukan kecerobohan. Bisa ke bilang sudah lima kali Iyel hampir celaka karna kecerobohannya dan lima kali juga orang itu yang selalu ada disaat dirinya hampir celaka.

Damar yang ingin melintas pergi dari kampus  tidak sengaja melihat Iyel yang sedang  menyebrang dan di sisi lain damar melihat ada kendaraan yang melaju begitu kencang membuat damar langsung memarkiran motornya dan menarik Iyel untuk kepinggir jalan.

Iyel menatap dalam Damar.

"Mau bilang gue ngikutin lo lagi? mau bilang lo sial karena gue? mau bilang apa ? buruan" Ucap Damar yang seakan tau bahwa Iyel akan mengatakan itu semua.

Iyel hanya menggeleng dan mengalihkan pandangannya ke arah tempat iya melihat Wisnu tapi sayangnya Wisnu sudah tidak ada disana termasuk wanita itu. Damar pun ikut melihat kearah yang di lihat oleh Iyel.

"Yaudah gue pergi dulu" Ucap Damar yang pergi menaiki motornya.

Iyel teringat sesuatu tentang adiknya dan ikut menyusul Damar.

"Iya sama sama" Ucap Damar.

Iyel mengerutkan keningnya bukan itu yang iya ingin ucapkan tapi bagaimanapun juga Iyel memang harus berterimakasih kepada Damar.

"Lo ada waktu ga?" Tanya Iyel.

Damar melirik jam tangannya lalu mengangguk. Iyel mengukir seulas senyuman dan langsung naik di jok belakang motor Damar.

Damar menoleh kebelakang ke arah Iyel "lo ngapain?"

"Katanya ada waktu, gue mau ngomong sama lo dan itu penting"

"Terus mau kemana?" Tanya Damar.

"Lo hari ini mau kemana?" Tanya balik Iyel.

Damar hanya menggeleng menutup kaca helmnya dan langsung menjalankan motornya karna malas berdebat dengan Iyel.
Tidak ada obrolan antara mereka bahkan sekedar menanyakan tujuannya pun tidak ada.

Damar terus mengendarainya motornya semakin jauh dari kampus bahkan jika arah pulang kerumah Iyel ini terbilang cukup jauh.

"Lo mau kemana?" Iyel bersuara.

Lisa & WaktuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang