Seharian beraktivitas lalu bertemu dengan kasur adalah suatu kenikmatan yang amat sangat di syukuri. Iyel membanting kan tubuhnya di atas kasur mencari satu nama dilayar handphonenya lalu mencoba untuk menelponnya.
Namun tidak ada yang mengangkat panggilan itu. Iyel membalik kan tubuhnya dan terus mencoba menghubunginya lagi tapi tetap tidak ada yang mengangkat panggilannya.
Lalu Iyel membuka galeri di handphonenya melihat foto fotonya dirinya dan melihat foto foto kebersamaannya dengan teman temannya termasuk bersama Noval.
Iyel tersenyum mengingat tingkah konyol dari setiap fotonya bersama teman temannya karna lebih banyak foto foto yang abstrak.
Iyel menarik nafasnya dalam dalam, meletakan handphonenya dan mulai berimajinasi untuk mengantarkan dirinya ke alam mimpi.
****
"Morning" Ucap Iyel kepada Puspita.
"Lo kenapa Pus?" Ucap Iyel lagi yang tidak menjawab ucapan Puspita.
Puspita menatap malas kepada Iyel lalu mengalihkan pandangannya kepada kucing kesayangannya yang sedang berada di pangkuannya.
"Jawab bego kalo ditanya! dosa lo diem aja di tanya sama yang tuaan" Ucap Iyel.
"Lo juga dosa nyolong star! ngapain lo jalan sama ka Damar?" Jawab Puspita yang tidak kalah bernada tinggi.
Iyel menghampiri Puspita yang sedang duduk di sofa dan merebut kucingnya agar berada dipangkuan dirinya.
"Kan ga ada akhlak emang punya kakak! jelas jelas dia lagi maen sama gue" Ucap Puspita.
"Lo sensi banget, lagi pms lo?" Ucap Iyel.
Tapi puspita tidak menjawab. Iyel menatap sesekali ke arah Puspita yang sedang marah kepada dirinya.
"Yaelaah itu bibir maju lima senti" Ucap Iyel meledek sambil menoel bibir Puspita.
"Ihh ka" Ucap Puspita melempar batal kecil yang ada di sofa.
"Lo suka sama damar?" Tanya Iyel masih terus mengelus kucing milik mereka.
"Hah? nggak lah" Ucap Puspita.
"Terus kenapa lo marah"
"Gue gamarah! gue kesel aja lo kan keliatan benci banget sama dia eh tibatiba malah ka Damar ngasih tau kalo kalian habis jalan ngebahas gue sama Aldo lagi" Ucap Puspita menekuk kan kedua tangannya di dada.
"Masa?" Ledek Iyel.
"Bodoamat" Ucap Puspita.
"Ga kuliah lo?" Ucap Puspita lagi.
Tin tin
Mereka menoleh kearah luar pintu. tidak kelihatan siapa yang membunyikan klakson tapi dari suaranya Iyel sudah bisa menebak siapa pemilik suara klakson motor itu.
"Noh ojek gue udah dateng" Ucap Iyel lalu bangkit keluar untuk menghampirinya dan disusul oleh Puspita.
" ka Danu" Ucap Puspita yang melihat dari balik pintu.
Danu melambaikan tangannya kearah mereka berdua.
"Nanti jemput gue ya ka habis anterin non Iyel" Ucap Puspita.
"Hah? gimana?" Ucap Danu yang bingung.
"Kata iyel lo kerja sampingan jadi tukang ojek" Jawab Puspita.
Iyel langsung menoyor Puspita sambil memberikan kucingnya. Sedangkan Danu masih tidak mengerti maksud dari Puspita.
Iyel langsung membuka gerbang, menaiki motor Danu dan memakai helmnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lisa & Waktu
Teen FictionBagaimana caranya menjadi sosok pencandu mu? Bagaimana caranya menjadi salah satu alasan kau tertawa? Bagaimana caranya menjadi obat lukamu? Bagaimana kalau semua yang diharapkan ternyata hanya rasa sakit yang tertanam? Apa hasilnya akan jauh le...