antara sebuah pilihan

75 46 423
                                    

Iyel menoleh kesamping sambil  menyodorkan tangannya membuat Damar ikut menoleh kearahnya sambil menatap ke arah tangan Iyel dan beralih kembali menatap dalam manik mata milik Iyel.

"Kenapa?"

Iyel tersenyum sangat manis "sekarang lo jadi temen gue"

Damar mengerutkan keningnya lalu tertawa "jadi selama ini gue belum jadi temen lo?"

Iyel menggeleng "Yap"

Damar menerima uluran tangan Iyel mereka saling berjabat tangan sambil menertawakan kekonyolan yang mereka buat.

Damar terus menatap Iyel yang membuat dirinya menjadi salah tingkah sendiri atas tatapan. Iyel melepaskan tautan tangannya menekuk tangannya di dada kembali menikmati keindahan lautan di bibir pantai yang luas. Pasir yang halus, dengan suara burung serta hembusan ombak yang menciptakan suatu kedamaian.

Iyel dan Damar menoleh ke sumber suara setelah ada yang memanggil nama mereka. Lalu memperhatikannya dari jauh.

"Mereka udah kesana?" Tanya Danu.

Iyel mengangguk.

"Ka foto yu" Ucap Puspita kepada Damar.

Damar memberikan cameranya kepada Iyel lalu Iyel dengan senang hati menerima dan memotret mereka termasuk Danu yang ikutan berfoto.

******

Nabila menghentikan langkah kakinya menatap sekeliling. Suasananya semakin terasa sejuk dan damai. Pantai yang sepi bersih nan indah. Seperti belum banyak yang tahu akan pantai ini.

Nabila duduk disebuah ayunan kayu. Mendorong dan mengayunkan dirinya sendiri.

"Kayaknya mereka sengaja udah ngatur  ini semua" Ucap Wisnu yang duduk tidak jauh dari Nabila.

"Kayaknya"

"Terus kita mau ngapain disini?" Ucap Wisnu lagi.

"Kalo lo mau balik kesana yaudah gih, gue masih mau disini" Ucap Nabila.

Wisnu menoleh kearahnya sambil tersenyum terlihat jelas Nabila sangat menikmati dan bahagia. Dalam benak Wisnu  ingin rasanya kembali seperti dulu dengannya.

"Apa harus kita kayak gini Nu?" Tanya Nabila.

Wisnu bangkit lalu menghampiri Nabila yang masih mengayun ayunkan tubuhnya. Memegang lengan Nabila memintanya untuk berdiri.

Menarik nafasnya dalam dalam berharap iya tidak akan menyesali ucapannya setelah ini.

"Gue bakal coba buat nerima semua ini, gue bakal ngerubah semua rasa yang gue punya ke lo " Ucap Wisnu.

"Ga peduli seberapa sulitnya gue asal lo ngerasa nyaman sama status kita yang sekarang gue bakal coba Bil" Ucapnya lagi.

Nabila menahan air matanya yang ingin terjatuh setelah mendengar ucapan itu.

"Lo fikir lo doang yang sulit, gue juga sulit Nu, lo fikir lo doang yang punya rasa sayang sama cinta yang besar? Gue juga punya Nu" Ucap Nabila menatap dalam manik mata Wisnu.

"Berat Nu, kalo dari awal tau bakal kayak gini gue gamau pacaran sama lo" Ucapnya lagi.

Wisnu mengangguk mengerti kondisi yang saat ini memang serba salah untuknya dan Nabila.

Wisnu menarik tangan Nabila lalu memeluk dalam dekapannya. Rasanya terasa sesak untuk melepas hubungan yang terjalin cukup lama.

"Gue bakal jadi sahabat dan kakak yang baik buat lo" Ucap Wisnu berbisik di telinga Nabila sambil mengelus lembut rambut Nabila yang terurai.

Lisa & WaktuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang