Bab 7

12.8K 786 88
                                    

Setelah acara bertemu dengan Jeno, mereka lebih intens dalam chatting. Terkadang Renjun juga tersenyum ketika Jeno melemparkan lelucon.

Yangyang mengambil roti yang baru dipanggang dan memakan nya. Ia mengambil strawberry smoothie yang baru saja ia tuang setelah memakan roti.

Yangyang berjalan sembari melirik-lirik Renjun. Duduk di kursi yang berhadapan dengan kursi yang diduduki Renjun, kemudian menaruh gelas berisi smoothie itu untuk Renjun.

"Serius. Ada apa denganmu dan Jeno setelah pertemuan yang waktu itu?"

Renjun menyimpan handphonenya. Menggeleng pelan sembari mengulum senyumnya.

"Tidak ada!"

Dengan terburu-buru Renjun meminum smoothie nya hingga setengah gelas.

"Jangan bohong. Kita sudah kenal 7 tahun Renjun."

Yangyang masih setia menatap Renjun dengan tangan yang ia lipat di dada.

"Je-jeno men-menciumku.."

Yangyang mengerutkan dahinya.

"Apa kau bilang?"

"Je-jeno menciumku! Sudahlah jangan tanya terus aku malu."

Renjun menutup wajahnya dengan bantal sofa. Yangyang tertawa terbahak.

"Seriously?"

Terlihat gerakan mengangguk di kepala Renjun.

"Gimana bisa?"

"Entahlah. Dia tiba-tiba saja menciumku saat aku minum kopi. Katanya di bibirku ada foam."

Yangyang tersenyum.

"Cih ternyata meniru adegan drama korea. Lalu apalagi?"

"Uhm Jeno mengundangku ke apartemen nya. Berlatih dialog."

"Kapan?"

Renjun mengambil kembali handphone nya dan membuka aplikasi kalender.

"Ah! Hari ini. Jam 4 sore."

Yangyang berdiri dan mengangguk.

"Baik. Aku akan mengantarmu ke apart Jeno. Kalau begitu kita harus ke salon bukan? Kau ingin Jeno melihat tampangmu yang berantakan seperti ini?"

Renjun menggeleng.

---

Jaemin dan Haechan sedang duduk berhadapan dengan Jeno. Mereka menatap Jeno dengan serius.

"Apalagi ini?"

Jeno memutar matanya malas melihat dua orang yang tidak ingin ia lihat itu. Haechan membuka ipad nya dan memberikannya kepada Jeno.

"Menurut Yangyang, kau dan Renjun akan berlatih dialog. Jadi aku bilang pada Boss tentang hal ini."

Jaemin mengangguk.

"Kalian tidak diperbolehkan melakukan dialog secara pribadi, Jeno. "

"Kenapa? Bukankah aku dan dia karakter utama? Kenapa mempermasalahkan ini?"

Jaemin menepuk jidatnya.

"Adegan kalian itu... apa yang mau dilatih?! Kau ingin berlatih sex dengannya hah?"

Haechan mengangguk mendengar perkataan sang Boss.

"Santai sajalah Jeno. Syuting masih satu setengah bulan lagi."

Jeno menghela napasnya berat.

'Rencanaku gagal.'

"Baik baik aku akan mendengarkan kalian."

ACTING (NOREN) 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang