“ Karina... Buru bangun udah jam 8.30... ” teriak seorang wanita kepada adiknya.
Namun wanita yang di panggil namanya itu sama sekali tidak menghiraukan panggilan wanita tadi.
Akhirnya wanita tadi langsung naik ke atas menaiki tangga yang terbuat dari kayu dengan langkah yang cukup cepat.
“ Karina-!! Buruan bangun, atau Kaka siram pake air satu.... ”
“ Ahhh... Masih ngantuk lima menit lagi... ”
“ dua..... ”
“ ti..... ”
“ akh elah, iya iya nih aku dah bangun... ”
“ buruan mandi sana, kamu ada kelas hari ini... ”
“ bawel banget sih kak Irene... ”
“ yakk-!! Call me joohyun, i'm not Irene again... ”
Ya wanita yang repot membangunkan seorang gadis kecil itu adalah Irene dan wanita yang ia panggil Karina ini adalah adik tirinya atau bisa di bilang adik angkatnya.
New York pada pagi ini seperti biasanya bising dan penuh dengan debu kendaraan yang padat dan memenuhi setiap kota.
“ buruan bangun, Kaka mau berangkat kerja awas kalo kamu ga masuk Kaka balikin kamu ke Indonesia... ”
“ mainnya ancaman ga seru... ”
“ buruan bangun... ”
“ ya kalo aku di buang ke Indonesia, nanti aku akan cari wanita itu.. ”
Irene kembali ke depan pintu kamar Karina lalu menatap wajahnya dengan kesal dan penuh amarah yang membuat Karina langsung kabur ke arah kamar mandinya menghindar dari amukan sang Kaka.
Sudah empat tahun lamanya sejak Irene mengubah namanya dan mengganti identitasnya.
Apa kabar dengan seulgi sekarang? Apakah ia masih mengingat Irene? Irene pun tertawa pelan karena pemikiran bodohnya itu.
Ia pun melihat jam di tangannya, ternyata. Sekarang jam sudah hampir menunjukkan pukul sembilan tepat.
Irene pun langsung buru buru mengambil belazer putih miliknya dan membawa tas ditangan kirinya.
Buru buru memakai sepatu hak tingginya lalu melangkah dengan cepat meninggalkan apartemen milik dirinya dan Karina.
Apartemen ini bisa dibilang biaya sewannya cukup lah mahal di bandingkan dengan apartemen yang lainnya.
Dikarenakan tata letaknya yang cukup strategis berada di tengah kota dan dekat dengan halte bus dan juga dengan sebuah stasiun kereta bawah tanah.
Irene makin mempercepat langkah kakinya lalu menuruni tangga untuk mengejar kereta yang akan berangkat menuju tempat ia bekerja.
Untungnya dia berhasil masuk dan tidak tertinggal kereta pagi ini, dan lebih beruntungnya ia mendapatkan sebuah tempat duduk.
Selama di perjalanan Irene kembali mengingat kata kata dari Karina, tentang wanita itu.
Wanita yang dulu membuatnya tergila gila dan membuatnya merasa seperti tengah berada di dalam lingkup penuh cinta dan kehangatan.
Tempat ternyaman yang pernah Irene miliki, namun itu sudah terlewati selama empat tahun lamanya dan sekarang ia sama sekali tak tau bagaimana keadaan dari wanita muda tersebut.
Irene memejamkan matanya lalu mencoba mengenang hari hari yang telah lampau bersama wanita itu didalam benaknya tersenyum dengan hati yang teriris dengan senyuman manis dari wanita itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY MOMMY
Fanfiction- Anak pertama yang harus menjadi tulang punggung keluarga setelah kepergian sang ayah, mencoba mendapatkan uang tambahan dengan cara melakukan hal instan, apakah ini benar? Atau sebuah kesalahan, ikuti kisah seulgi kali ini Di my Mommy -