✦ Introduce ✦

2.2K 243 219
                                    

"Senyum kek, cemberut mulu dari tadi."

Somi memutar bola matanya, "Jangan sok akrab! Kita sekarang lagi kemusuhan! Lo-gue end! Ngerti gak sih?"

Percaya atau tidak, Somi tidak sedang berbicara dengan teman sebayanya, melainkan pada daddynya sendiri.

"Udah sana turun, ngambek mulu kayak cewe." Suruh Matthew, Daddy Somi, kepada putri tunggalnya itu.

"Ya ampun, Bestie! Aku gak mau please! Ini kenapa anak private class ikut-ikutan tinggal di dorm gini sih, Bestie?"

Matthew memijat keningnya yang mendadak pening setiap menghadapi putrinya. "Ini anak kagak ada sopan-sopannya sama bapaknya perasaan!"

"Santai aja kaleee! Gila hormat banget sie kamu, Bestie! Udah ah mau keluar!" Somi memberi aba-aba kepada supirnya untuk membukakan dirinya pintu, kemudian keluar dari mobil hitam itu.

"Jangan chat-chat aku lagi ya, Bestie. Semua sosmed kamu udah aku block and report! Bye!" Katanya sebelum benar-benar pergi.

"Daddy cuma bisa berdoa kamu gedenya gak jadi jamet..."

Di sepanjang perjalanan menuju dorm, Somi terus mendumel, menyumpah serapahi daddynya yang memaksa gadis itu tinggal di dorm.

"Kiw, cewe!"

Suara familiar itu menyapa telinga Somi. Gadis itu menolehkan kepalanya, mendapati lelaki yang sering ia kirimi pesan spam dan hoax setiap dirinya bosan.

"JAMETTT! LO NGAPAIN DI SINI?!"

"Seperti yang lo liat, gue juga dipaksa masuk dorm sama mami." Jawab Haechan menunjukkan barang-barangnya.

Somi memekik kegirangan, "Yes! Ada temen ngepet di sepertiga malam!"

Somi mensejajarkan langkahnya dengan Haechan kemudian melempar koper yang ia bawa kepada lelaki itu.

"Bawain dong, Bestie. Tuan putri keberatan!" Suruhnya, lalu berlalu, berjalan lebih dulu dari Haechan.

"Harusnya anak itu gausah gue sapa, gue jorogin aja ke got." Gumam Haechan, memasang senyum ikhlas.

⊱ ────── {⋅. ✦.⋅} ────── ⊰

Di depan bangunan berlantai dua itu tampak sudah cukup ramai. Somi dan Haechan yang baru datang menyapa Siyeon dan Jeno yang sepertinya datang belum lama dari mereka.

"Siyeon! Jeno!"

Pasangan yang sudah berpacaran selama dua tahun itu sama-sama menoleh. "Oh hai." Ucap keduanya kompak, sama-sama dingin.

Hubungan keduanya sedikit complicated, itu rumor yang orang-orang bicarakan. Ah, sepertinya bukan hanya rumor belaka.

"Lempeng amat kalian jadi pasangan. Ciuman kek apa kek, biar lebih berwar---" ucapan konyol Haechan terputus setelah Jeno benar-benar mengecup bibir Siyeon singkat.

"Gue bener-bener ga suka nih sama pasangan ini, kalo ciuman gak pake bismillah langsung nyosor ck ck." Komentar Haechan masih dengan keterkejutannya.

"Udah yuk masuk, panas nih." Ajak Somi, menarik tangan Siyeon untuk masuk ke dalam.

Jeno yang tadinya membawa koper milik pacarnya menyerahkannya ke Haechan. "Bawain koper cewe gue." Ucapnya sebelum pergi.

"Manusia akhir zaman suka gaada akhlak ya asu." Umpat Haechan mengelus dadanya sendiri.

"Renjun ih! Tungguin aku bisa gak sih?"

12 Private A ✦ | MilleniumTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang