✦ Best Friend ✦

890 136 139
                                    

Ada banyak hal yang bisa teman lakukan. Bermain bersama, menonton bersama, nongkrong bersama.

Tapi percayalah bahwa jatuh cinta bersama tak ada dalam daftar hal yang bisa dilakukan dalam pertemanan. Setidaknya itu yang dapat Somi pahami.

Menjadi teman Haechan selama bertahun-tahun membuat Somi dan lelaki itu memiliki banyak kenangan bersama.

Iya, hanya kenangannya yang bersama, jatuh cintanya sendirian. Siapa?

Ya, si jamet satu itu!

Lah, gimana Somi gak jatuh cinta kalau ada saja perilaku Haechan yang bisa menyentuh hati gadis itu?

Contohnya begini :

Berbeda dengan gadis kaya lainnya yang lebih memilih ikut kursus balet, piano, atau biola, Somi memilih ikut kursus bela diri.

Pilihannya itu tak lain tak bukan dikarenakan terinspirasi dari idolanya. Yaitu, sang ayah---

Eh, bukan! Idola Somi dalam bela diri bukan ayahnya! Melainkan si tembam dari negri bambu.

Kalau kartun itu benar ada di dunia nyata, sudah pasti Somi akan menjadi muridnya dan ikut bertarung bersama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kalau kartun itu benar ada di dunia nyata, sudah pasti Somi akan menjadi muridnya dan ikut bertarung bersama. Mungkin sesekali mampir ke restoran ayah Po guna meminta makanan gratis.

Somi sendiri pernah memaksa Haechan untuk ikut kursus bela diri, namun lelaki itu menolak, alasannya lebih enak rebahan dibanding gerah-gerahan.

"Lo tuh harus ikut! Bayangin kalo misalnya lo dipalak terus gak bisa bela diri lo. Gimana coba?" Kata Somi yang kala itu mengomel kepada teman lelakinya.

"Yaelah, tinggal kasih duitnya. Hidup jangan dibuat ribet, jamet."

Somi mendengus, "Ih! Kalo misalnya lo diganggu preman terus premannya gak mau uang gimana?"

Haechan menyatukan tangannya, bersimpuh di lantai. "Bang, maap bang maaf. Gue sih gitu aja. Simpel." Jawabnya memeragakan adegan ditindas.

"Harga diri lo mau ditaruh di mana bestie kalau kayak gitu!"

"Rasa malu aja gue buang, apalagi harga diri. Cuih, tidak berguna." Balas Haechan yang membuat Somi marah-marah.

Karena Somi tak bisa merayu Haechan dengan cara baik-baik, gadis itu menyeret Haechan ke tempat latihan.

"Haechan ya?" Tanya seorang lelaki yang Haechan perkirakan lebih tua dari mereka.

"Bukan, gue agus. Ngapa lo?"

Somi mencubit lengan Haechan, membuat lelaki itu mengaduh. "Iya, Kak. Dia Haechan. Agak sinting emang anaknya hehe."

"Oh iya gapapa, Som. Hehe. Btw, kata Somi lo pengen coba ikut latihan sama kita kan?" Tanya si lelaki yang masih tidak Haechan ketahui namanya.

"Wah, boong itu! Fitnah! Sesungguhnya fitnah lebih kejam dari pembunuhan. Aku gak nyangka difitnah begini. Sedih sekali rasanya, bestie." Haechan bicara dengan dramatis.

12 Private A ✦ | MilleniumTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang