Chapter 21.22 : benar hancur

743 57 3
                                    

Summary

bukan dia yang harusnya bersedih, karena bukan ia yang terluka. sadar jika ialah si antagonis dalam hal ini menyuruhnya untuk tak bertingkah seolah-olah dialah yang tersakiti. ia harus kuat, harus menjadi kuat demi orang-orang yang ia cintai.

Main Cast

Park Chanyeol x Byun Baekhyun x Xi Luhan (Byun Luhan)

Other Cast

ETC.. (Hadir sesuai kebutuhan cerita)

Gendre

Hurt, Angst, Boyslove.

Back Sound

Shin Ji Hyun (If It Is You)
Baek z young (like being shot by a bullet)
Lucia (Without You)

Warning

This is Chanbaek Area. Zona di mana Chanbaek Is Real. Tidak suka maka harap menghindar sejauh mungkin.

Note

Cerita ini mengandung kesamaan dalam hal gendre seperti di cerita-cerita buatan saya sebelumnya, jika bosan silahkan jangan dilirik sama sekali demi kebahagiaan bersama.

===My Days Are A Struggle===

Satu minggu yang diperlukan menjalani ujian telah lewat, semua siswa senang merasa bebas. Tidak sepenuhnya juga melihat mulai sekarang adalah detik-detik menunggu pelulusan dimulai.

Baekhyunpun sama tegangnya menunggu hari pelulusannya, tetapi ada yang lebih menegangkan baginya dibandingkan menunggu hari pelulusan. Semua bermula dari kebijakan sekolah yang memberikan setiap siswa surat untuk diserahkan pada orang tua masing-masing dengan tujuan turut hadir sebagai pendamping nanti.

Baekhyun gelisah harus apa sekarang, ia yang sedari pulang sekolah makin gelisah dan hanya mondar-mandir di depan kamar kedua orangtuanya. Ragu-ragu antara mengetuk pintu kamar orangtuanya dan menyerahkan undangan dari sekolah itu atau tidak, diterimakah ia? Ah harusnya Baekhyun sadar itu tak akan. Namun mencoba baginya tak apa-apa bukan, setidaknya berusaha sebelum menerima hasilnya lebih benar, tidak mungkin juga hari pelulusannya hanya ia saja yang tidak memiliki pendamping sama sekali.

Baru tangannya akan mengetuk pintu kamar kedua orang tuanya, pintu kamar tersebut sudah terbuka lebih dulu. Yoona yang membuka pintu itu cukup terkejut melihat ada Baekhyun di depannya.

"Apa maumu?" Suara Changmin yang berada tepat di belakang Yoona, melihat anak itu seperti baru saja tiba sehabis sekolah.

Tanpa berlama-lama Baekhyun serahkan undangan sekolah di tangganya pada Ibunya, Yoona mengambil undangan itu membukanya lalu membacanya tanpa suara yang juga di baca Changmin di belakang Yonna. Selesai dengan bacaanya undangan tersebut di lemparkan Yoona tepap di wajah Baekhyun yang terkesiap.

"Mimpi dari mana hingga kau bisa berpikir kami mau menghadiri undangan itu? Mendampingi anak sialan sepertimu suatu kebodohan!" Cercah Yoona yang jelas adalah penolakan bagi Baekhyun.

"Pergi dari hadapan kami sana." Usir Changmin yang tak suka melihat Baekhyun berlama-lama di hadapan mereka.

Baekhyun sendiri pergi dengan hati kecut, sudah ia tebak akan penolakan yang ia dapat namun tak mengira penolakannya bisa sesakit ini. Harusnya ia tak berani mencoba-coba, seperti lupa bagaimana pedasnya perkataan orang tuanya itu.

My Days Are A Struggle [2018/2019] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang