08

73 12 1
                                    



~~~~~


" takut ya?..." tanya Inoue dan diangguki Rena

" wajar sih." Ucap Inoue menyandarkan punggungnya di sandaran sofa

" aku tidak tau Yui-senpai suka juga sama aku atau enggak."

" dia suka sama lu, BANGET, sampe-sampe putus sama gue cuma buat ngejar lu. Tapi gue juga sih yang mutusin." Ucap Inoue dalam hati

" emang selama ini sikap dia ke lu kayak gimana?..."tanya Inoue

" perhatian sih, kalau aku butuh temen kemana gitu dia bisa nganterin, kadang diajak jalan juga, kalau kakak nggak bisa jemput juga biasa dianterin."

" nah itu lu sadar."

" takut kalau akunya yang ke baperan."

" coba dulu deh, kalau beneran ditolak lu boleh marahin gue sampe puas, minta traktiran juga bakal gue kasih." " asal jangan banyak-banyak." Sambung Inoue dalam hati

" kalau minta di ajakin ke luar negri gimana?..." tanya rena dengan nada bercanda

" boleh, tapi via layar ponsel aja ya, murah biaya cuma modal wi-fi aja."

" hahaha, senpai ada-ada aja."

Melihat Rena yang tertawa membuat Inoue lega.

" oh iya senpai."

" hm?..."

" hubungan senpai sama Ten-chan gimana?..."

" biasa aja, kenapa?..."

" penasaran aja, kadang kagum juga lihat dia bisa blak-blakan gitu ngomong suka sama orangnya langsung."

" kenapa lu nggak gitu juga ke Chukemon?..."

" nggak, terlalu menarik perhatian." Tolak Rena

" hahaha."

" senpai kenapa nggak nerima Ten-chan aja?..."

" .... "

" senpai?..."

" hm, gimana ya ..."

Entah kenapa jika ditanya hubungannya dengan Yamasaki, Inoue jadi sulit mengatakan kondisinya. Niat Inoue memang ingin move on, tapi entah kenapa seperti ada yang mengganjal di hatinya jika ia menerima Yamasaki dalam waktu sesingkat ini.

" senpai?..." panggil Rena lagi

" iya sih Ten sering bilang kalau dia suka sama gue tiap hari, malah sampe segala nulis love letter, nyamperin gue juga sampe buat Chukemon kesel sendiri."

" haha iya, aku juga tau itu."

" entah kenapa gue rasa sikap dia yang kayak gitu kok kayak cuma main-main aja."

" mungkin memang gitu cara dia nyampein rasa sukanya."

" bisa jadi sih."

" Tadaima ~."

" okaeri." Ucap Rena

" nah berhubung Akane-senpai sudah pulang, gue pamit ya."

" thanks ya udah jagain adek gue."

" santailah."

Setelah Inoue berpamitan Rena mengantarnya sampai ke depan rumah dan sekali lagi mengucapkan terima kasih.

" Rena." Panggil Moriya

" kenapa?..."

" kalau mau pacaran sama Inorin, gue setuju-setuju aja."

Love is WAR『ニ』Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang