Love is WAR『ニ』

17

~~~~~

" Rika-san."

" mau jenguk Seki ya?..."

" eh, Seki sakit?..." tanya Takemoto

" dia demam dari kemarin malam, yaudah mari masuk."

Setelah di persilahkan masuk, Inoue dan Takemoto hanya mengikuti kemana arah Rika pergi karena saking besarnya rumah Seki.

Tok Tok Tok.

" Yumiko." Panggil Rika namun tidak ada jawaban

Karena tidak ada jawaban Rika membuka pelan pintu kamar Seki dan terlihat kalau Seki ternyata tertidur, Rika lantas kembali ke ruang tamu dimana Inoue dan Takemoto menunggu.

" maaf ya Yumiko lagi tidur." Ucap Rika

" tidak apa Rika-san, kalau begitu saya titip mau mengembalikan sapu tangannya Seki." Ucap Inoue sambil menyerahkan sapu tangan Seki

" kalau begitu kami permisi dulu." Ucap Inoue

" lain kali mampir lagi ya."

" iya, kita pamit ya."

" hati-hati."

--

--

" haaah ... "

Helaan nafas keluar dari mulut Inoue yang sekarang sedang rebahan di rooftop di jam istirahat, ini jadi tempat favorit Inoue jika Neru tidak masuk dan dia tidak mau mengganggu dua sejoli yang sebenarnya mereka juga tidak mempermasalahkan Inoue, tapi yah siapa juga yang mau jadi nyamuk diantara orang pacaran.

" balik kelas aja deh."

Inoue lantas bangkit dari tidurannya dan membereskan kotak bentonya lalu berencana kembali kekelas, namun saat tangannya memegang gagang pintu dia mendengar sesuatu dari baliknya dan mengurungkan untuk membuka pintu dan memilih bersandar di dinding sebelah pintu.

" Ten-chan tunggu."

" kenapa lagi sih."

" kamu kok udah nggak pernah hubungin aku lagi sih?..."

" hmm gimana ya, ngerepotin."

" kok gitu, bukannya kamu duluan yang nembak aku?..."

" ya ... emang sih."

" aku bahkan putus dengan pacarku demi kamu lho."

" Ne Marino-chan, memangnya gue nyuruh buat mutusin pacar lu? Itu kan maunya lu sendiri, kenapa malah nyalahin gue." Jawab Yamasaki dengan sedikit tawa

" Tapi, .... aku beneran suka sama ka—"

" aaa udah udah, berisik."

" .... "

" dasar bodoh."

Plakk ...

Suara yang terdengar seperti suara tamparan itu cukup membuat Inoue terkejut, setelahnya juga terdengar suara langkah kaki yang terburu-buru menuruni tangga.

" sial, sakit banget." Gumam Yamasaki memegangi pipinya.

Yamasaki lalu dengan santai membuka pintu rooftop tanpa tau ada Inoue disana, saat dia berbalik barulah matanya bertatapan langsung dengan Inoue.

Inoue hanya menatap Yamasaki tanpa ekspresi dan tidak mengeluarkan sepatah katapun.

" Inori-chan, udah dari tadi ya disitu?..."