(SWM) Stay With Me ; JIKOOK

²³ (SWM) Stay With Me

"LALISA!!!"

Jimin berteriak marah saat Lalisa tiba tiba datang dan memeluk leher Taehyung dari arah belakang. Perasaan Jimin masih sedikit terganggu sebab Taehyung menyebutkan nama lain dan bukan namanya saja sudah cukup membuat hatinya sakit.

Kemudian Lalisa datang dan memeluk pacarnya seperti itu? Is this a trial? Oh ayolah Jimin hanya manusia biasa. Dia juga punya perasaan kalau kalian lupa.

Jimin memandang Lisa tak suka. Sungguh. Ia ingin sekali menampar gadis sinting itu. Datang entah dari mana lalu seenaknya memeluk pacar orang. Apa apaan dia?

"Lo udah kehilangan akal, Lisa? beraninya lo meluk pacar orang seenaknya!"

Suara Jimin membentak. Bahkan suara itu menjadi fokus utama seluruh pengunjung Serein sekarang.

Beberapa diantara mereka ada yang menatap Jimin kasihan dan beberapa juga malah tertawa seakan mengejek dirinya. Jimin sama sekali tidak perduli.

"Lo belum puas juga setelah ngerebut Jungkook dari gua, jalang?" pekik Jimin menarik Lisa agar melepaskan pelukannya pada tubuh Taehyung. "... Jangan menyentuh Taehyung, dia pacar gua, njing!"

Jimin benar benar geram dibuatnya. Bukannya Lalisa menjauhi Taehyung, ia malah semakin memeluk tubuh laki laki itu. Sementara yang dipeluk pun sama sekali tidak menolak.

Taehyung memberi ruang untuk gadis itu melakukan apapun pada dirinya, termasuk memeluknya. Dia hanya diam menatap Jimin menyesal.

"Gua bilang jangan sentuh pacar gua, brengsek!"

Suara teriakan Jimin kali ini tak main main. Ia bahkan menyiramkan Strawberry latte miliknya yang baru sempat ia cicipi seteguk tadi. Sial kan jadinya mubazir 😰

Lalisa terkikik geli.

"Pacar lo? tunggu maksud lo Taehyung?"

Ucap Lisa dengan suara mengejek kemudian tertawa lepas. Tega ih.

"Iya, Kim Taehyung. Emang ada orang lain selain dia bareng gua disini?" sinis Jimin mendorong tubuh Lisa agar menjauhkan tangannya dari pinggang lelakinya.

Mulai kesal, Lalisa balas mendorong Jimin-- lumayan keras sampai Jimin terjatuh ke lantai.

'Dasar lemah, pantas gua mudah dapatin Jungkook dari lo'

"Gua bebas ngapain aja sama Taehyung asal lo tau, Jim." tajam Lalisa terkikik.

Tangan itu terangkat keatas, membelai perpotongan leher Taehyung. Mendekatkan wajahnya, kemudian . . .

Chup!

Lalisa mengecup pipi kanan Taehyung-- sangat lama. Lalu kemudian beralih mengecup bibir Taehyung sekilas diakhiri suara tawa yang meledak menatap Jimin remeh.

"See? gua bisa lakuin apa aja bareng Taehyung ... apapun!" tegas Lalisa.

Tidak terima kekasihnya dijamah dan di cium Lalisa, Jimin berniat mengajak Taehyung meninggalkan Serein. Namun belum ada dua langkah kaki kecil itu melangkah, Lalisa dengan sigap menjegat tangan Taehyung dan seketika itu juga Taehyung berhenti.

"King gua mau lo bawa kemana, Jim? masa Queennya disini tapi King mau lo bawa pergi gitu aja? balikin sini! Taehyung itu pacar gua dan bakalan selamanya jadi milik gua!!"

Lalisa mencengkram pergelangan tangan Jimin bahkan kuku panjang Lalisa berhasil melukai tangan Jimin terlihat bagaimana pergelangan si cantik tergores dan meninggalkan bekas memerah disana.

Jimin mendadak diam.

'King?'

'Queen?'

'Jadi yang Taehyung sebut Queen tadi itu adalah Lisa? benarkah semua ini?'

'Apa ini hanya prank?'

'Kok gini sih? gua ...'

Sakit di tangannya tidak ada apa apanya dibandingkan kenyataan pahit yang baru saja ia dengar dari mulut Lalisa.

'Taehyung pacar Lalisa ya? terus
gua ... korban persekongkolan Lalisa dan Taehyung wkwk'

Jimin menatap Taehyung, meminta penjelasan lelaki yang sejak tadi hanya diam saja menatapnya. Tatapannya sulit diartikan. Terlihat dia menyesal dan tega di waktu yang bersamaan. Jimin mengakui akting Taehyung yang terbaik.

Jika tujuannya memang hanya untuk membuat hati Jimin hancur maka katakan saja Taehyung sudah berhasil. Dia sudah berhasil menghancurkan hati si pemuda cantik malang itu. Karena kenyataannya Jimin sudah terlanjur jatuh pada Taehyung.

"Sorry,"

Hanya kata maaf yang keluar dari mulut Taehyung. Ia menatap Jimin sedih.

'Sorry? itu saja? lalu bagaimana dengan hancur yang lo buat di hati gua Tae? apa maaf cukup mengembalikan hati gua utuh lagi? tidak!'

"Haha, gua yang bodoh. Gua yang goblok karena terlalu gampang percaya sama orang asing da akhirnya jatuh cinta sama orang asing itu kemudian begini ... wkwk selalu saja berakhir gua yang di goblokin. Ini kedua kalinya gua gagal. Dan sialnya gua gagal karena ketololan gua yang terlalu pakai hati padahal yang gua tau beberapa orang memang ada yang dilahirkan tak punya hati. Tapi gua masih aja percaya kalau dari kemungkinan yang nyaris mustahil pasti masih ada kok orang yang benar benar punya hati. Dan gua kira itu lo, Taehyung." lirih Jimin.

"Waktu gua kehilangan Jungkook, sakitnya gak gini padahal gua sama dia pacaran lumayan lama. Tapi aneh ya, pas gua ditipu sama lo Tae, kok sakit banget ya hehe. Atau mungkin karena rasa sakitnya datang dari orang yang berbeda kali ya?"

Jimin tersenyum. Tersenyum bodoh lebih tepatnya. Ia kembali melanjutkan kalimatnya yang sempat terjeda di se-persekian detik.

"... Bedanya, karena gua putus sama Jungkook itu karena kecewa banget dan gak mau balik lagi sama cerita yang sama. Sementara gua terima lo karena beneran suka. Sial banget gua malah pake hati pacaran sama lo, Taehyung. Lo tau karena apa? karena gua pengen buat cerita yang gak punya akhir bareng lo. Brengsek banget sih takdir gua. Padahal waktu lo nembak gua tuh gua senang banget anjir. Udah kayak dunia tuh punya gua sendiri. Mungkin karena terlalu sombong nganggap dunia punya gua sendiri, Tuhan jadi ambil lo balik hihi. Makasih ya Taehyung, Lalisa, lo berdua hebat."

Selesai menyampaikan seluruh kata yang tersimpan di dalam hatinya, Jimin kini berbalik, meninggalkan Serein saat itu juga dengan senyum yang masih mengembang bodoh di wajah cantiknya.

"Jimin,"

Jimin tidak perduli dengan panggilan Taehyung untuknya. Yang ia inginkan sekarang pergi sejauh mungkin.

tbc.