PART 18 🌻

14.1K 1.1K 11
                                    

HAPPY READING GUYS

"Buset dah syei, lo mau ngerayain ulang tahun apa mau kondangan?
cantik bener sahabat gue," ujar Sasa menggeleng takjub. Dari tadi Sasa tidak berhenti memuji Syeila yang saat ini berdiri di depan cermin, hari ini Syeila berulang tahun ke-18.

"Udah ah, bosan gue denger Lo ngomong. Lagian nih baju kurang bahan apa gimana? Terbuka benget!" Gerutu syeila sambil menarik sisi lengan gaun berwarna biru muda yang tampak begitu cantik di tubuhnya.

"Kebuka gimana? Ini mah cuma dikit, gak papa kali," jawab Sasa sambil menambahkan liptint di bibirnya.

"Udah yuk, pasti yang lain udah nungguin Lo di hotel. Lagian Lo seharusnya datang cepet, mungkin kalau gue gak bangunin, pasti sekarang Lo udah sampai ke alam mimpi paling jauh." Ujar Sasa yang hanya di balas cengiran dari syeila.

_____________

"Waoooowww, si Syeila keren banget ngadain birthday party kayak gini, belum lagi makanannya pasti enak." Ujar vino mengedarkan matanya menatap berbagai makan yang tertata rapi di meja.

Plakk!!

Tangan Riko mendarat mulus di lengan kekar Vino.

"Dih! Kok kamu kasar banget mas," ujar vino dramatis, meski pukulan itu tidak ada efeknya sama sekali. Namanya juga Vino, suka mendramatis keadaan.

"Ih najis Lo, lagian jangan malu- maluin napa? Kasian Raiden sama Frenzo punya anggota kayak lo," ujar Riko kemudian mengedarkan pandangannya dan mendapati Sasa dan Syeila yang berbincang bincang.

"Udah ah! Gue mau ketemu masa depan gue dulu," ujar Riko berjalan ke arah Sasa.

"Sa, sumpah. Fix gue ga salah milih pendamping hidup kayak lo." Ujar Riko berdiri di samping Sasa.

"Alay lo," balas Sasa malas.

"Sa, tega lo sama gue," ucap Riko kembali mendramatis.

meninggalkan Riko dan Sasa yang sedang ngebucin, kini Raiden dan Frenzo tampak saling mendorong berebutan mengucapkan selamat ulang tahun kepada Syeila.

"He! gue duluan yang ucapin," ujar Frenzo menatap sengit Raiden.

"Gak ada! Gue bos lo, dan lo harus nurut. Titik! gue duluan," balas Raiden sambil menyenggol bahu Frenzo.

Frenzo tak mau kalah, ia kembali menyenggol bahu Raiden, dan terjadilah perang senggol-senggolan.
Syeila yang merasa semua mata menatap kearah dua cowok dengan pakaian tuxedo berwarna hitam yang berantam seperti anak SD, memutuskan mulai mendekat kearah mereka.

"Heh, lo berdua gak malu apa di liatin banyak orang?" Ujar Syeila dengan suara pelan sedikit menunduk kearah Raiden dan Frenzo. Keduanya sontak berhenti dan kembali ke posisi aman, dan berpura pura akur dengan saling berangkulan.

"Khmmm, Sorry, lagian nih anak gak ada mau ngalahnya sih!" Ujar Frenzo menatap sengit Raiden.

"Yakin? Bukannya lo yang gak mau ngalah?" Balas Raiden membalas tatapan Frenzo.

"Gue? hhh, yang ada lo kali," jawab Frenzo, kedua kembali saling melempar tatapan sengit.

Satu

Dua

Tiga

"Tahan Syeila, tahan, oke lo berdua bisa diam gak? Kalian kayak anak SD tau." Ujar Syeila menatap tajam keduanya.

Raiden dan Frenzo kembali diam, Raiden perlahan maju tepat di hadapan Syeila. Frenzo ingin menyelip namun mengurungkan niatnya ketika melihat sekitar yang sudah mulai ramai.

TRANSMIGRASI FIGURAN GIRL(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang