☀️AlRa-21☀️

15.3K 2.7K 136
                                    

YEAYYY KALIAN KOMENNYA GERCEEEEEP\(-ㅂ-)/ ♥ ♥ ♥

Tekan vote yaaa, dan tembus 60 buat up lagiiii.

~~~~~

Haira menahan tangisnya begitu masuk ke dalam kamar inap Alam, sudah jam 10 malam dan Haira baru sampai.

Kakinya lecet, karena Haira melepas sepatunya guna berlari cepat di koridor, keringat sudah membanjiri seragam yang Haira pakai.

Haira melihat Alam tengah duduk bersandar dengan mata yang terpejam, deru napasnya tenang.

Tante Dira tidur di sofa, untung saja Haira berhasil menyusup masuk ke ruangan Alam malam ini.

"Ah..Haira?" jantung Haira berdegup semakin cepat, dia berjalan cepat kearah Alam begitu cowok kurus itu menatapnya lembut.

Alam merentangkan tangannya.

"Peluk.." lirihnya bahagia, senyum manis dia berikan dengan air mata menetes dikedua pipinya.

Haira tertawa pelan, dia mendekati Alam dan langsung memeluknya erat, menangis bahagia saat sadar Alam sudah kembali ke tubuhnya.

"Maaf ya..pertama nya Alam lupa sama Haira..tapi ternyata itu emang efek singkat.." Haira sedikit merinding, suara Alam yang ini berat dan rendah.

Berbeda saat Alam versi roh, mungkin karena usia roh Alam itu adalah 16 tahun, sementara yang ini 17 tahun.

"Ada yang sakit?" tanya Haira sembari menangkup pipi tirus Alam, dia mengelus pipi pucat itu.

Alam merengut pelan. "Kepala Alam sakit bangeeeeet, Alam ndak suka rasa sakitnya." adunya manja.

Haira terkekeh pelan, dia mengelus rambut hitam lebat Alam perlahan, lalu mengecup keningnya.

"Sudah kan? Sudah gak sakit kan?"

Alam tertawa dan mengangguk pelan.

"Gue habis ini mau pul-"

"Ndak boleeeeh! Haira nginep sini ajaaaa." rengeknya gak terima.

"Gue mau mandi, ganti baju, besok harus sekolah." bujuk Haira.

Alam merengut sedih, dia mau nangis lagi tapi langsung Haira hentikan.

"Besok gue gak sekolah deh, besok pagi gue dateng. Mama sama Abang gue udah nyariin—"

"DASAR ANAK NAKAL!"

Haira meringis saat Haikal muncul dan memukul kepalanya tiba-tiba, Alam sampai kaget saat Haira meringis kesakitan.

"Kenapa sayang? Apa yang sakit!?" serunya panik.

Haira memicing tajam pada Haikal, Haikal sendiri langsung ciut, dia bersembunyi dibalik tubuh Jamal.

"Maaf.." cicit Haikal.

"Adek, Mama nyariin kamu loh sayang, pulang ya." bujuk Mahen pelan.

"Iya ini mau pulang." ketus Haira.

Alam hanya diam, apa ini yang orang lihat saat Haira bicara padanya dulu, kasihan Haira, pasti dikira orang stress.

Alam merasa sedih, air mata menetes lagi. "Hiks.."

"Loh? Kenapa sayang?"

Alam memeluk Haira lagi dan merengek layaknya bayi baru lahir.

"Pasti Haira..hiks..dikira orang gila karena ngomong sama Alam terus..hiks..dulu..hiks..Alam ngerasa bersalah.." lirihnya pilu.

Haira tergelak, dia mengelus punggung Alam lembut. "Enggak papa, gue gak perduli sama pendapat orang, yang penting sama lo terus."

"Aaaaa, Haira jangan buat Alam malu!"

"Hehehehehe."

Haira mencium pipi Alam singkat, kemudian mengelus rambut Alam pelan.

"Gue pamit ya, lo habis ini tidur ya."

"Heeum, kiss pipi dulu."

"Hmmm."

Chup.

Alam tertawa malu, dia mengangguk saat Haira pamit pulang, duh untung saja Alam milih balik ke badannya, kalau enggak.

Mungkin Alam gak bakal ngerasain dicium sama Haira. Hehehe.

🕶❤🕶

Bersambung😾

Alam Haira [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang