Hehehe kalian nungguin Haira up ya? Haha maaf ye.
Kayaknya Haira end di chapter 40🙏
Tekan vote dan tembuskan 80 komem🙏
~~~~~
Alam sedikit heran, kenapa Haira tak pernah lagi menjenguknya setelah hari dimana Alam menceritakan masa lalu nya.
"Abang kenapa? Matanya sembab." Alam menyeka air mata dipipinya, dia hanya bersedih hati karena pujaan hatinya gak datang.
Padahal sudah 6 hari, dan hari ini Alam pulang dari Rumah Sakit.
"Gak papa Ma..Alam cuma kangen sama Haira." cicitnya sedih.
Duh, Dira juga gabisa apa-apa nih.
"Mungkin lagi sibuk sekolah, jangan sedih ah. Ayo sekarang kita pulang, besok kamu bakalan masuk sekolah lagi." Alam mengangguk.
Benar, semoga saja besok dia bertemu Haira dan semoga tak ada hal buruk terjadi. Alam..benar-benar takut Haira menjauh atau malah dekat dengan Aro.
"Enggak boleh..Haira itu milik Alam.." bisiknya lirih.
Alam mengangguk, benar Haira adalah miliknya. Gak boleh ada yang mengambil Haira darinya.
"Abang, besok adel bakalan 1 sekolah sama abang."
"Oh ya? Bagus deh."
"Iya! Hehehehe."
Alam mengeyahkan pikiran buruk dikepalanya, dia takut semua pemikiran jahat yang tersemat di kepalanya benar terjadi.
Ah jangan sampai.
....
Haira menatap cermin, 6 hari dia tak menjenguk Alam, dia harus menyelesaikan urusannya dengan Aro dulu.
Dan jadinya Haira malah jatuh sakit, sampai rambutnya harus dipotong sebagai buang sial.
"Ah, jelek banget jadinya." keluh Haira melihat rambut sebahunya, Haira suka rambut panjangnya.
Gara-gara Aro rambutnya jadi pendek. "Masih bagus kok dek." puji Jamal.
"Iya bener!" sahut Rehan.
"Adek kan tetep cantik mau gimana pun model rambutnya." puji Haikal lembut.
Haira mencibir tanpa suara, dia memakai topi dan keluar dari kamarnya, dia harus segera ke sekolah untuk bertemu Alam.
Sudah gak sabar, Haira merindukan Alam, dia sangat merindukan bayi besarnya itu.
"Haira sini sarapan." Haira mengangguk mendengar ajakan Aman, setelah rujuk dengan sang Mama, Papa nya nampak lebih waras.
Sekarang sarapannya harus disuapi.
"Abang kuliah kan?" tanya Alena.
Cakra mengangguk. "Mama mau ke RS, mau jenguk Mahen." Haira melirik ke belakang mama nya.
Roh Mahen nampak menjerit girang.
"Ma." cetus Haira.
Alena menoleh. "Ada apa?"
"Abang Mahen, bakalan sadar nanti malam."
Mereka semua nampak kaget, dan tak percaya. "Lah kok tau?" tanya Cakra.
Haira mengedik. "Feeling aja." cetusnya.
Padahal sebenarnya Mahen sendiri yang bilang.
Setelah sarapan, Haira pamit pergi ke sekolah dengan semangatnya, tak sabar sekali untuk bertemu Alam hahahaha.
...
Alam menunduk dalam, dia meremat sweater yang dipakainya saat ini, kenapa mereka semua menatap Alam seperti itu.
Bisik-bisik kembali terdengar.
"Gue kira dia udah mati."
"Kenapa gak mati aja sih."
"Masih hidup dia."
Sakit hati Alam, dia menahan air mata nya yang hampir tumpah mendengar cemohan itu. "Haira mana sih.." lirihnya takut.
"HEHH! LAMBE MU MAU KUSOBEK!?" Alam terdetak, dia menoleh ke belakang.
Senyum mengembang indah diwajahnya. "Haira." panggilnya lirih.
Haira dengar lirihan lembut dari seseorang yang sudah menjadi bagian di hati Haira. Dia menoleh, dan berlari pelan kearah Alam.
"Alam, gue kangen sama looo." serunya bahagia.
Alam menerima pelukan Haira dengan senang, matanya terpejam saat Haira mengelus kedua pipi chubbya nya.
"Haira kok gak jenguk Alam kemarin.." lirihnya sedih.
"Gue sakit sayang."
"Iih, sakit apa?"
"Demam doang." Alam manut, dia mengelus rambut Haira pelan.
"Haira cantik, rambutnya pendek jadi bagus." pujinya senang.
Haira terkekeh pelan, dia merengkuh pinggang Alam dan menjawil pucuk hidung Alam. "Makasih bayik, lo makin imut, gue makin demen." bisik Haira.
Malu dong Alam, dia menyembunyikan wajahnya di ceruk leher Haira. "Malu.." cicitnya.
"Hahaha, udah yuk ke kelas."
"Heuum."
"Lo gak bawa dot?"
"Bawa, tapi takut diejek.." lirihnya.
"Gak papa sayang, ada gue."
Alam mengangguk senang, tentu saja senang karena sekarang dia tak perlu takut lagi, ada Haira yang akan selalu disampingnya.
Alam berharap, Haira tak akan meninggalkannya.
🕶☀️🕶
Bersambung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alam Haira [Selesai]
Ficção AdolescenteKetika gadis dingin dipertemukan dengan cowok polos yang hangat bagai matahari. Kepindahan Haira kali ini, nampaknya membawa perubahan yang indah. Bertemu dengan Alam, cowok polos yang membuat Haira sadar bahwa masih ada cinta di hidupnya. "Haira, t...