4.Penthouse

424 51 8
                                    

Sudah 2 bulan Jihwa mengajar Jay dirumahnya, tepatnya dikamarnya. Jihwa merasa mengajari anaknya belajar sehingga nilainya meningkat. Jay kini sudah mulai bisa mengikuti pelajaran dengan baik.

Setelah les mereka berakhir, Jihwa tidak langsung pulang, mereka bercanda gurau dan bercerita tentang kehidupan masing masing.

Tak jarang Jay menceritakan temannya yang masih mau menjadi temannya meskipun Jay anak yang tidak pintar.

" Si Jake punya anjing katanya  namanya layla. Kalau kekantin bersamaku ia selalu menceritakan layla, udah kaya nyeritain pacarnya aja. " Kata Jay menceritakan teman sekelasnya itu.

Jihwa tertawa merasa temannya Jay tidak ada yang waras

" Emang ceritanya kaya gimana? " Tanya Jihwa

" Katanya mereka punya kepribadian yang sama. Suka memanggil layla dengan sebutan girls sering liatin foto selfie nya sama layla. " Ungkap Jay menceritakan temannya yang menurutnya tidak wajar

" Emang dia gak punya pacar? "

" Ya layla itu, katanya layla adalah pacarnya."

" Wah kayaknya temanmu gak waras deh. Kalau kamu Jay, kamu punya pacar gak? Jangan bilang temanmu si Desy itu pacarmu? "

Ya Jay pernah menceritakan teman sekelasnya yang pintar

" Aku gak punya pacar noona, lagian aku cerita Desy kan tentang aku iri sama dia, dia tu pinter kaya noona. "

" Jadi kamu iri juga sama noona? "Tanya Jihwa mengejek

" Emm,, iya sebenarnya. Aku ingin pinter supaya bisa membanggakan kedua orang tuaku. "

" Bukannya mid kemarin nilaimu lumayan ya, bahkan kamu peringkat 30 paralel ya? "

" Iya, itu aja aku udah bangga. Itu berkat noona, makasih noona. " Jay langsung memeluk Jihwa karena ia sangat berterima kasih dengangnya.

Namun berbeda dengan Jihwa Jantungnya malah berdisko tak punya aturan. Muka Jihwa sudah memerah karena tekanan darahanya yang melaju cepat.

Cklek... Suara pintu terbuka

Disana menampakan ibu Jay yang sedang membawakan cemilan dan dua gelas susu.

" Aduh maaf ibu mengganggu acara mesra-mesraan kalian ya. Ini dimakan habis itu lanjutkan tidak papa. "

Jay langsung melepaskan pelukannya dan merasa canggung, seperti ketahuan dengan orang tua sedang melalukan kegiatan terlarang.

Apalagi Jihwa hanya menunduk malu, karena eommanya Jay melihat wajahnya yang merah. Mungkin eommanya Jay akan tahu kalau dia punya perasaan dengan Jay.

" Em... Maaf noona, sepertinya tadi noona tidak nyaman aku peluk ya? " Tanya Jay  yang merasa tidak sopan memeluk Jihwa tiba tiba

" ah.. " Jihwa mengangkat wajahnya yang merah dan melihat Jay sedikit. Ia menunduk karena wajahnya yang merah seperti tomat, bukan karena tidak nyaman dengan Jay, justru sebaliknya ia sangat nyaman dipeluk oleh Jay. " Em... Noona, noona tidak papa, noona nyaman dipeluk Jay. " Dam it.... kata-katanya terangkai menjadi ambigu apalagi Jay melihat wajah Jihwa yang memerah.

" Hah.. " Jay kaget dengan jawaban noona nya, apa dia yang salah membuat pertanyaan sehingga jawabanya jadi ambigu seperti itu.

" Maksut noona, noona tidak papa."

" Apa noona sakit? Wajah noona memerah. " Ekspetasi Jihwa anjlok ia pikir ia akan ketahuan kalau dia menyukai Jay, ternyata Jay anak yang sangat polos. " Pasti noona kecapean ya mengajar Jay yang bebal dan ogeb ini. " Jay mulai menampakan wajah lesunya

" Tidak kok, noona tidak sakit cuma.... Cuma.. Cuma. " Jihwa sedang mencari alasan supaya Jay tidak merasa bersalah. " Noona cuma kepanasan aja. Iya kepanasan jadi mukanya memerah. " Sebenarnya pun ini tidak salah

" Apa noona mau mandi, biar ku pinjamkan bajuku."

Jay langsung mencarikan baju dan celanannya yang kecil.Jay datang dengan baju hitam miliknya. Tak lama eommanya datang membawakan rok bh dan cd , ternyata Jay tadi bertanya pada eommanya baju apa yang cocok untuk Jihwa.

" Aduh Jay gak usah. Aku mandi dirumah aja. " Kata Jihwa setelah eommanya pergi

" Kata eomma gak papa ini dalaman dipake. Mandi aja dikamar mandiku."

Lagi salting malah disuruh mandi. Ada acara Jay anak polos bertanya sama ibunya dan berakhir meminjamkan cd dan kawannya.

Mau tak mau Jihwa mandi dirumah Jay.

" Oh iya noona ini handuknya. " Jay memberikan handuk baru padanya.

Setelah selesai mandi Jihwa melihat baju milik Jay yang kebesaran.

" Bongsor banget kek titan. " Guman Jihwa mengatai Jay

Setelah itu Jihwa keluar dari kamar mandi disana Jay melihat Jihwa yang habis keluar dari kamar mandi.

" Bajunya kaya kebesaran ya? Padahal itu baju aku udah gak muat." Ucap Jay

Jihwa melotot baju sebesar ini Jay kekecilan, baru lulus SMP udah bongsor aja nih anak.

" Sepertinya aku yang kurang gizi."

" Noona tidak kekurangan gizi, kayaknya badan noona proposional." Ucapan Jay buat Jihwa ngeblush lagi
Lama-lama sama Jay gak bagus untuk kesehatan jantung dan peredaran darahnya.

Padahal Jay itu anak yang polos, Jihwa jadi berasa berdosa karena menganggap Jay itu lawan jenis sedangkan Jay terlihat seperti jihwa adalah noonanya benar seperti saudara.

" Ayoo noona makan dulu, ibu sudah menyiapkan makan malam. " Ajak Jay

Akhirnya mereka berakhir makan bersama di Penthouse itu.





Young Forever  || JAY PARK  [ Noona]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang