🍂 Takdir untuk kisah cinta yang kejam🍂
Saat seorang Pria paruh baya memasuki ruang makan dengan tergesa-gesa, semua orang menatapnya tak terkecuali Hoseok, ia menatapnya dengan intens.
Bagaimana tak intens ia seperti familiar dengan wajah itu. Saat sudah dekat Hoseok yakin pria paruh baya itu adalah orang yang ia kenal.
" Park Hoseok? " Ucap Ayah Jay
Hoseok terkejut dengan apa yang ia lihat, tanpa berkata apapun ia menggeret sang adik pergi dari ruangan itu.
Semua orang disana bingung dengan situasi ini.
" Hoseok tunggu !! " Pria paruh baya itu menghadang Hoseok dan Jihwa yang pergi itu
" Apa ini Park Rara adikmu? " Tanya pria itu menunjuk Jihwa
" Apakah Jay anak kandungmu?" Ucap Hoseok balik tanya
" Iya, "
" Shit.. Jihwa kita harus pergi dari sini. Jangan minta pertanggungjawaban dari bocah itu. "
" Hoseok jangan pergi dulu!! " Ayah Jay masih mencegah mereka untuk pergi
Hoseok melihat ayah Jay yang menahan mereka dengan berdiri didepan mereka.
Hoseok menarik nafasnya dalam
Sedangkan Jihwa masih bingung ada hubungan apa ayah Jay dengan kak Hoseok.
" KENAPA KAU TAK MENCARI KAMI!!!KENAPA KAU MENINGGALKAN KAMI DISAAT KAMI BUTUH ANDA!!APA ANDA SEKARANG MAU PAMER DENGAN KEKAYAAN ANDA? DENGAN ANAK ANDA YANG TAMPAN ITU, YANG KAU BESARKAN DENGAN HARTA, SEDANGKAN KAMI KAU TELANTARKAN. AKU MENCARI NAFKAH SEJAK SD UNTUK MEMBIAYAI SEKOLAH RARA DAN BIAYA PERAWATAN IBU. SEDANGKAN KAU BAHAGIA DENGAN ISTRI BARUMU DAN MENINGGALKAN KAMI. " Hoseok tak bisa menahan amarahnya, air matanya jatuh begitu cepat
" Maafkan Ayah, maaf... Hoseok, Rara. Maafkan Ayah, " Mendengar itu, semua sadar jika Ayah Jay adalah Ayah Jihwa dan Hoseok yang meninggalkan mereka sejak kecil.
" Ayah? Maksudnya anda ayahku? " Tanya Jihwa dengan mata matanya yang melebar, ia masih tak percaya dengan fakta ini
" Rara maafkan ayah, ayah sebenarnya ingin mencari kalian, tapi Ayah takut ibumu tak mengizinkan Ayah bertemu kalian. "
" Anda takut? Tapi kenapa anda tak berfikir kami juga ketakutan tanpa figur orang tua? Apa anda tidak punya hati nurani, setelah kau tinggalkan ibu sakit. kami kau buang. Kenapa kau memberiku hidup jika kau siksa dan kau tinggalkan , kenapa kau bisa hidup dengan tenang sedangkan anakmu kelaparan disana? Apa kau punya hati nurani. AKU ANAKMU BUKAN BARANG YANG BISA DIBUANG!!! " Kini Jihwa yang mulai emosi, hidupnya memang tak seindah seperti temannya.
Hidup tanpa Ayah, hidup membiayai ibunya uang sakit kejiwaannya.Ibu Jay pinsang setelah mendengar fakta yang ternyata Jay dan Jihwa adalah Saudara. Apalagi karena dia ada dua anak yang menderita hidupnya. Ayah Jay mendekati istrinya dan membawa istrinya masuk kedalam kamar.
Jay juga sangat shok, ia terus menatap Jihwa dengan wajah sedih, ia ingin bersama dengan kekasihnya yang sebentar lagi menjadi istrinya. Namun sepertinya itu tak mungkinJihwa dan Hoseok langsung pergi begitu saja dari sana tanpa berpamitan.
Sungguh mereka sangat emosi bercampur marah. Apalagi Jihwa ia sangat terpukul dengan fakta yang membuat ia tak bisa bersama dengan Jay. Sepanjang perjalanan pulang ia hanya bisa menagis.
Jay dan Jihwa, Mereka tak bisa bersama.
Sudah tiga hari sejak kejadian itu. Dan Jihwa mengurung diri dikamar. Hoseok semakin khawatir dengan keadaan adiknya yang tak mau makan.
" Jihwa makan dulu lah, kamu sudah tiga hari tidak makan. "
Jihwa hanya menggeleng
" Kita boleh terpuruk tapi hidup terus berjalan. Kau harus bangkit,"
Ding dong
Suara Bel rumah Jihwa terdengar nyaring. Hoseok membukakan pintu.
" Untuk apa anda datang lagi? " Tanya Hoseok. Ya setiap hari ibu Jay datang ingin mengetahui kondisi Jihwa. Ia sangat khawatir. Tapi kini ibu Jay datang dengan ayahnya
" Saya ingin melihat kondisi Jihwa saja. " Ucap ibu Jay
" Pasti anda sudah tahu, ia terguncang. Pergilah ia butuh waktu. "
" Saya mohon, saya mau bertemu Jihwa sebentar. "
" Hanya sebentar lalu pergi! " Akhirnya Hoseok mengizinkan ibu Jay dan ayahnya masuk kedalam kamar Jihwa
Sampai disana ibu Jay dan ayahnya melihat Jihwa yang sangat menyedihkan, tatapan mata yang kosong. Tubuh yang kehilangan berat badan. Dan juga kamar yang berantakan.
" Jihwa, nak? " Ucap ibu Jihwa menyapa
Namun tak ada respon
" Nak, meskipun kalian tidak bersama, tetepi ibu tetap ingin menjadi ibumu. Ibu mohon maafkan ibu yang merebut ayahmu. " Ucap ibu Jay menyesal
" Nak ini bukan salah Ibu Jay, tapi ini salah Ayah. Selama ini Ayah berbohong pada ibu Jay kalau Ayah dan ibumu sudah bercerai, lalu kau hidup dengan kakek nenekmu di US. Padahal terakhir aku ingin bertemu kalian. Kalian berada dengan ibumu. Namun ibumu melarangku untuk bertemu kalian dan tak mau menerima uang sepersepun dari ku. Maafkan Ayah seharusnya Ayah tetap mencarimu. "
Jihwa mulai merespon, kini wajahnya mulai menatap ayahnya.
" Ibu Jay sangat menyayangimu layaknya anak sendiri. Sejatinya dia adalah pribadi yang baik dan hangat. Ia ingin merawatmu sejak dulu. Namun Ayah selalu mengatakan jika kau bahagia dengan ibumu dan kakek nenekmu. Ayah tahu kau tak akan memaafkan Ayah. Tapi Ayah mohon maafkan ibu Jay dan tinggalah bersamanya. Ayah mohon kali ini Ayah ingin merawatmu dan kakakmu sebagai Rasa bersalah Ayah. Ayah mohon. "
Hoseok yang mendengar itu mulai terbuka pikirannya. Tak apa jika Jihwa hidup bahagia bersama ayahnya, toh ibu tirinya juga baik. Jihwa bisa hidup layak tanpa harus bekerja diwaktu weekend.
Tidak perlu repot masalah biaya kuliah yang sangat mahal.
Jujur sampai sekarangpun Hoseok belum mengumpulkan uang banyak untuk biaya kuliah Jihwa.
Ia takut Jihwa tak mampu untuk kuliah.
Pada akhirnya pun Hoseok mengizinkan Jihwa hidup bersama ayahnya. Bukan egois, tapi lebih ke logis saya, Jihwa masih butuh sosok orang tua. Sedangkan ia tak ada waktu untuk mendidik adiknya, bahkan harta saja ia tak mampu mememberikan pada adiknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Young Forever || JAY PARK [ Noona]
Fanfic" Tapi noona, aku udah besar, bahkan udah bisa bikin bayi sama noona. " Jay Park "Jay jangan macam macam ya!!" Jihwa Jung Jay yang polos menjadi Mesum?? Peringatan 🔞 Enjoy to Reading