14. Keluarga

196 32 0
                                    

🍂Hidup yang terdiri dari kebohongan🍂

Jihwa sedang makan bersama keluarga besar ayahnya. Kakek neneknya sangat menyayanginya karena ia anak perempuan sendiri.
Sang nenek pasti membelikan sesuatu saat datang kerumah mereka . Entah itu tas, gaun, sepatu dan makeup.

Jihwa memakai gaun dari pemberian neneknya. Gaun itu sangat anggun dan indah, sangat cocok dengan Jihwa yang sangat cantik. Karena Jihwa yang terlalu cantik itu, Jay menatapnya terus sepanjang acara makan.

Jihwa pun sadar bahwa adik tirinya itu menatapnya terus. Namun ia tetap tak perduli. Baginya kini Jay adalah adik tirinya yang menyebalkan...

Setelah acara berakhir dan kakek neneknya sudah pergi Jihwa memasuki kamar karena risih dengan tatapan Jay.

Ya kini Jay dan Jihwa sudah tak seakrab seperti dulu....

Ada tembok yang membatasi mereka.

Jihwa meninggalkan  Handphone nya di kamar, karena waktu bersama nenek dan kakeknya sangatlah berharga.

Saat ia melihat layar pada handphone nya notifikasi 19 panggilan tak terjawab dari kakaknya

Tak lama kakaknya melephonnya

" Halo. " Ucap jihwa

" Maaf ya dek, kakak gak bisa ikut. Ini Jia sakit. " Suara dari sebrang telephone

" Iya gak papa, tadi kakek nenek titip salam  buat kak Hoseok. "

Hoseok juga sering datang ke acara keluarga ayahnya.

Namun hari ini ia absen karena istrinya sedang hamil muda.

" Salamin balik ya, oh iya gimana skripsimu? " Tanya Hoseok

" Lancar kok. Ini udah selesai dikumpul tanpa revisi dong. Tinggal kelulusan aja. "

"Syukurlah. Em dek, kakak mau tanya. Apa kamu masih cinta dengan Jay? "

Jihwa diam sesaat. Jika mengingat adiknya yang bebal itu ia jadi teringat masalalu.

Ya kini sudah hampir 5 tahun kejadian itu berlalu. Jihwa hanya menjadi kakak tiri Jay tanpa ada kata lebih dari itu.

" Tidak, aku sudah tak menyukai Jay. Ia hanya cinta monyetku kak." Bohong. Jihwa masih sangat mencintai Adik tirinya itu.

" Iya kakak harap kau mendapatkan  pengganti hatimu. Supaya bisa mengobati luka hatimu. "

Mengobati luka hati? Benar Jihwa sepertinya butuh seseorang untuk bisa melupakan adiknya itu. Ia sama sekali belum perpacaran dengan siapapun sedangkan Jay sudah beberapa kali gonta ganti pacar. Bahkan  ibunya sampai sebal.

" Oh ya, bagaimana kabar adikmu itu? "

" Adikku juga adikmu jika kak, bagaimana sih. "

" Maksudnya adik kita, aduh aku bilangnya rada geli sih.. Hehehehe."

" Kalau kangen sama Jay bilang dong. Eh btw adik kita dua lo kak Jay sama Jun siapa yang kakak kangenin nih? "

" Jun aja deh.. Katanya Jun udah sehat ya? "

" Jun sudah bisa konsentrasi sekarang, udah bisa nulis puisi juga. Kayaknya dia suka nulis deh. Seneng dengernya dia udah punya bakat. " Ucap Jihwa sedikit bangga. Pasalnya Jihwa berperan aktif dalam merawat Jun.

Jun sejujurnya masih seperti orang normal pada umumnya namun ia sangat susah untuk berkonsentrasi sehingga membuat nilainya anjlok.

" Syukurlah oh si Desy dek.. Kayaknya mau nikah sebulan lagi. "

Young Forever  || JAY PARK  [ Noona]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang