19. Ketegangan

323 28 0
                                    


🍀 Melepaskan adalah hal yang sulit 🍀








Jihwa sedang menata baju milik Jay untuk berangkat kerumah sakit. Tiga hari lagi adalah Jadwal operasi Jay dan Jun. Jihwa berharap operasi nya berjalan lancar dan tubuh Jay tak menolak sumsum milik Jun. Karena hanya ini satu satunya harapan hidup Jay.

" Istriku, tolong telepon ibu dong, udah jam segini ibu belum datang! " Pinta sangat suami

Jihwa yang diperintah pun langsung mengambil HP dan menelepon sang ibu.

" Ibu kena macet, kita disuruh kesana duluan. " Ucap Jihwa

" Ya sudah. " Jay sedikit kecewa dengan ibunya yang datang terlambat, sebab ia takut momen yang ia buat dengan sang ibu tak cukup banyak, dia ingin jika ia pergi akan selalu dikenang dengan  banyak momen yang indah.

" Jangan takut, Tak apa Jay, aku yakin kau pasti kuat, aku percaya setelah operasi kau akan sembuh kembali dan hidup bahagia bersamaku."

Jihwa memeluk Jay untuk menutupi raut sedih nya. Sejujur nya ia juga sangat takut kehilangan Jay, ia tak yakin jika Jay akan sembuh karena dokter pun mengatakan hanya 40% kemungkinan berhasil, namun dengan 40% itupun sangat disyukuri oleh semua keluarga Jay.

' Jay bisa selamat kan?'

.... ...


Jay sedang memakan apel yang dikupas oleh istrinya, ia berbaring dikasur yang membuat ia muak, ya karena ia sering tidur di kasur itu bad hospital.Disebelah kasurnya ada Jun yang sama berbaring di bad hospital, Jun juga menjalankan semua prosedur sebelum operasi.

" Halo, " Ucap seorang perempuan

Semua didalam ruangan menoleh, disana menampakkan seorang wanita dengan perut yang sedikit membuncit dan seorang lelaki.?

Mereka membawa parcel buah, melihat mereka Jihwa dan Jay langsung tersenyum senang.

" Hai.. " Jawab Jihwa

" Ini kak buat Jay. " Perempuan itu memberikan parcel yang ia pegang ke Jihwa

" Aduh makasih bumil. " Jihwa menerima parcel tersebut.

" Jun aku salut sama kamu, terimakasih ya mau memberikan sumsum pada Jay. " Ucap lelaki itu

" Kenapa kau harus berterima kasih Sunghoon, diakan kembaranku sudah seharusnya aku membantunya. " Jawab Jun

Sunghoon dan Desy datang menjenguk Jay, meski Desy sedang hamil muda dan masih rentan, namun Desy memaksa ingin menjenguk Jay.

Jun sudah seperti orang pada umumnya sekarang, ia sudah mulai bersosialisasi dan sudah memiliki usaha kecil-kecilan. Ia juga tetap tak berhenti belajar, ia tetap belajar untuk menebus keterlambatan  otaknya, tipe yang sangat gigih.

" Ya aku juga sudah menganggap Jay seperti saudaraku, aku juga tak bisa membayangkan jika kehilangan dia, gak ada teman gibah lagi. Si Layla udah balik ke Australia. "

" Aku tak pernah gibah ya. Kau aja yang suka gibah. "Protes Jay

Semua tertawa dengan jawaban Jay, ia memang tak pernah menggibah tapi suka mendengarkan orang gibah, jadi mereka sangat cocok.

" Kak Jihwa aku mau tanya. " Bisik Desy pada Jihwa

" Tanya apa? " Balas Jihwa pelan

" Apa kak Jihwa hamil? "

" Enggak deh, sepertinya aku gak hamil. Emang aku kaya orang hamil ya? "

" Kak Jihwa kaya nahan muntah tadi. " Desy sempat lihat Jihwa yang menahan muntah dengan wajah lemas.

" Kayaknya aku masuk angin aja. " Desy hanya ber oh ria

" Tapi kalaupun hanya masuk angin tetap harus diperiksa kan kak, takutnya malah sakitnya gak sembuh sembuh nanti gak bisa jaga Jay dong. "

" Iya, nanti aku periksa deh. "

Desy dan Sunghoon pulang setelah 3 jam disana, memecahkan rekor tamu terlama menjenguk Jay.
Bagaimana tak lama Sunghoon menggibah bersama Jay. Mereka menggibahkan Jake, kata Sunghoon semenjak Jake kenal dengan Heeseung ia lupa dengan temannya. Hari libur kerja pun Jake ambil untuk pergi bersama Heeseung, lalu berakhir Sunghoon curiga dengan kedekatan Jake dan Heeseung, ia merasa Jake dan Heeseung seperti sepasang kekasih, dan karena itu Jay tertawa sampai tersedak beberapa kali.






🥀🥀🥀🥀🥀🥀



Jadwal operasi adalah hari ini, Jun sudah masuk kedalam ruang operasi. Keluarga dan teman menunggu di depan ruang operasi tersebut, Setengah Jam setelah Jun masuk, kini Jay masuk ruang operasi dengan tubuh yang sudah sudah dibius.

Semua orang merapalkan doa agar Operasi ini berjalan lancar dan kesehatan untuk Jay.

Mereka menunggu cukup lama, sudah 6 jam operasinya dimulai namun belum Selesai - selesai, tepat tujuh Jam pintu dibuka, para perawat mendorong bad hospital keluar. Terlihat Jun yang terbaring disana, Jun dipindahkan ruangan pasca operasi.

Semua orang yang menunggu operasi itu kelelahan, mereka berkurang seiring bertambahnya jam. Kini tinggal Jihwa dan Sang ayah, ibu sedang menunggu Jun di ruangannya.

Ayah sempat tertidur lalu bangun, ia sangat kelelahan.

" Kalau ayah cape, ayah pulang aja gak papa. Nanti Jihwa kabari bagaimana kondisi Jay. "

Tapi belum Sang Ayah menjawab Jihwa malah pingsan, jujur tubuh Jihwa sedang tidak fit dan harus menunggu operasi yang sangat memakan waktu.

Sang Ayah menggendong Jihwa untuk mendapat penanganan.

Tak lama dokter keluar mendapati kekosongan didepan ruang operasi, tidak ada wali yang seharusnya tahu kondisi pasien sekarang.

...
.
.
.
.
.

.
.
.
.
.
.

" Noona, aku takut tak bisa berkata ini padamu nanti, aku sangat berterima kasih telah masuk dalam hidupku, kau adalah wanita yang selalu aku rindukan dan aku rapalkan dalam doaku, aku mendoakanmu agar kau bahagia selalu. Jadi jangan sedih ya kalau aku pergi, karena sedihmu menandakan keinginanku tidak tercapai. Bahagia terus ya noona dimanapun kau berada.

Aku mencintaimu. '

Young Forever  || JAY PARK  [ Noona]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang