Harumi langsung bergegas berdiri saat presensi Hiashi terlihat oleh kedua matanya. Suaminya itu baru saja menemui dokter yang menangani Nata. Sudah dua minggu berlalu semenjak putri bungsunya melakukan operasi pencangkokan jantung, tentunya Harumi ingin tahu tentang bagaimana perkembangan kesehatan putrinya.
Meskipun jarak masih lumayan jauh, namun senyum tipis Hiashi sudah terlihat oleh pandangan Harumi, pertanda bagus. Tidak sabar, wanita baya itu datang menghampiri lalu berdiri di depannya dengan tatapan menuntut penjelasan.
"Gimana, Pa?" Tanyanya.
"Dokter sudah memperbolehkan Nata pulang."
Embusan napas lega Harumi terlepas begitu saja mendengarnya, "Syukurlah ..." namun senyuman itu tak bertahan lama, sedetik kemudian raut wajahnya kembali berubah sendu. Harumi mendongak dengan bimbang. "Lalu, apa yang harus kita katakan pada putri kita, Pa? Tidak mungkin kita terus menerus menyembunyikan fakta kematian Naori darinya."
Seketika senyuman Hiashi lenyap tak bersisa. Ia tercenung cukup lama memandang istrinya. Ia pun bingung harus berkata seperti apa untuk menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi pada putrinya.
"Kasih Papa sedikit waktu, Ma. Kondisi Nata baru saja membaik, Papa hanya takut dia drop lagi kalau tahu bahwa Kakaknya sudah ... meninggal. Nata sangat menyayangi Naori." Akhirnya hanya kalimat itu yang mampu pria baya itu ucapkan.
"Mama tidak tahu harus berbuat apa, Pa. Cuma Nata harta paling berharga bagi Mama yang tersisa." Harumi memejamkan erat kedua mata, di saat itu pula hangat air mata merembes dari kedua sudut matanya. Pedih sekali hatinya. "Mama tidak tega menjawabnya ketika dia terus-terusan bertanya tentang Kakaknya."
"Begitu juga bagi Papa, Ma. Kita akan memberitahu kenyataannya secara perlahan-lahan." Hiashi menyimpan wajah Harumi di dadanya, membiarkan sang istri menumpahkan tangisannya di sana.
"Nardo, mantan calon menantu kita adalah yang paling terpukul. Kushina bilang, dia setiap hari datang ke Columbarium untuk menemui Nao." Harumi kembali berucap di sela isak tangisnya, dengan suara sengau. Sedangkan Hiashi hanya mampu mengusap-usap pelan punggung bergetar istrinya, semakin merapatkannya ke dalam dekapan.
"Semua butuh waktu, Harumi. Dia sedang berduka, kita doakan saja semoga nak Nardo bisa segera merelakan kepergian Nao secepatnya."
***
Sudah hampir lima belas menit Sasu duduk di bangku sebelah ranjang perawatan Nata, masih dengan mengenakan seragam sekolahnya. Entah hal apa yang ada di kepala pemuda itu, dia hanya menatap wajah jelita gadis itu dalam diam.
Dari raut wajah yang ditampilkan, sepertinya Sasu sedang memikirkan banyak hal, membuat Nata merasa tidak nyaman karena merasa terus diperhatikan begitu. Gadis itu terlihat mengernyitkan keningnya, namun tidak menghentikan kegiatannya mengupas kulit jeruk di kedua tangannya.
"Kucel banget muka kamu, Sas. Udah mandi belum, sih?" Tanya Nata sambil mengunyah buah. Dia pada dasarnya memang tipe orang yang susah berteman dengan kesunyian.
"Baru minum oli kamu, ya? Ngomongnya licin banget. Ganteng-ganteng gini dibilang kucel? Sepertinya kamu harus cek kesehatan mata deh, Nat." Sasu melirik sebal. Pada akhirnya pemuda itu buka suara juga setelah Nata berhasil memancing ucapan.
Sedangkan gadis itu hanya menaikkan kedua bahunya dengan acuh, "Ya habisnya dari tadi kamu bengong terus, ada apa sih?"
"Enggak. Lagi banyak tugas aja, mana fisika pula." Jawab Sasu. Embusan napasnya terdengar berat. Sepertinya itu bukanlah alasan yang sebenarnya, namun Nata tidak menyadarinya.
Sebenarnya Sasu merasa sedikit bersalah pada Nata, karena dia sampai saat ini tidak bisa bilang apa-apa mengenai kepergian Naori untuk selamanya. Kadang Sasu membayangkan bagaimana sedihnya Nata andai suatu saat nanti gadis itu tahu apa yang terjadi, dan dia tidak akan pernah tega melihat gadis yang dia sayangi terluka.
![](https://img.wattpad.com/cover/119253485-288-k918013.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
HEARTBEAT✔
RomantizmTersedia PDF . Hey, jantung ... kenapa kau selalu berdetak kencang ketika melihatnya, huh? Apakah pemilikmu yang sebelumnya ... begitu mencintainya? Start : 10 januari 2022 End : 28 maret 2022 Rank : 🥇#1 in friendzone, 15 maret 2022 🥇#1 in directo...