11. I don't know

5 2 0
                                    

🥦 Happy Reading 🥦

Sore ini sepertinya cerah. Tanah yang basah akibat guyuran hujan tadi siang belum mengering. Bau air hujan juga masih menyeruak. Kicauan burung terdengar menjadi pengiring Yona menuju minimarket.

Dengan pakaian seadanya, Yona menggunakan sepedanya menuju minimarket yang letaknya tak jauh dari rumah. Ia hanya menggunakan Hoodie kebesaran abu dan topi putih. Rambutnya yang terkuncir ia masukkan dilubang belakang topi dan memakai jeans kira-kira 5 cm diatas lutut.

Sesampainya di minimarket, ia memesan 1 cup ramen untuk ia makan disini dan matcha hangat. Entahlah, rasanya ia ingin makan diluar. Gaya sekali.

"Gomawo" ucapnya pada karyawan dan langsung melahap ramennya. Walau masih panas, dengan tiupan singkat Yona segera memakannya.

"Hey Yona!" Yona yang saat itu makan melihat siapa yang telah memanggil namanya, ia menoleh dengan mie yang menggantung dibibirnya. Pipinya menggembung dan matanya membulat.

"Jimin" jawab lelaki itu. Yona mengangguk dan menelan makanannya.

"Aigoo, kamu membuatku terkejut saja" ucap Yona. Jimin terkekeh dan duduk di samping Yona.

"Kamu sendirian? Tak bersama sahabatmu?" Tanya Jimin basa-basi. Ia membuka kaleng sodanya dan meminumnya.

"Ah aniya. Sera dan aku hanya dekat saat disekolah. Rumah kami jauh" jawab Yona. Walaupun ia dan Jimin baru kenal, namun aura Jimin ini membuat siapapun nyaman dan tak canggung. Jadi Yona merasa biasa saja bicara dengannya.

"Ah begitu rupanya... Waktu itu, kamu kemana? Habis izin keluar sekolah kenapa tak kembali?" Tanya Jimin. Matanya yang sipit terfokuskan pada Yona.

"Eoh kapan?" Yona menelan ramennya sembari menatap Jimin kembali.

"Kemarin, saat kamu pergi bersama adik kelas kita. Bahkan Taehyung juga tak masuk sekolah saat itu, kalian pergi bersama eoh?" Jimin tersenyum jahil. Kembali meneguk sodanya dengan lirikan yang tak lepas dari Yona.

"Ahh itu...?? Ehmm" Yona menelan salivanya susah payah. Tak mungkin ia jujur. Ia tak mau menjadi pikiran siapapun.

"Apakah... Min Yeri?" Yona tersentak. Bagaimana lelaki ini bisa tau?

"Jangan gugup begitu. Hhahahaha santai saja, aku hanya bertanya dan kamu hanya perlu menjawab" ucap Jimin.

Mau tak mau Yona mengangguk. Ia memang sudah mengaku pada Taehyung jika Yeri yang melakukan itu padanya. Namun ia tak bicara jika adik tingkatnya juga terlibat.

Yona tau jika Heejin calon adik Taehyung. Karena gadis itu tak mau merusak hubungan pertama mereka, jadi ia hanya diam memendamnya.

"Yak! Kenapa malah melamun eoh? Apakah tebakanku tepat sasaran?" Jimin melambaikan tangan di depan wajah Yona.

"Jimin-ah... Kumohon jangan katakan pada siapapun. Hanya kita saja yang tau" Jimin berpikir sejenak dan akhirnya mengangguk.

"Sebenarnya... Yang waktu itu... Aku hampir diperkosa di.."

"Mwo?! Katakan? Diperko..mphh!" Yona segera membekap mulut Jimin sebelum lelaki itu mengatakan hal yang aneh-aneh.

"Pelankan suaramu itu astagaaa! Kamu membuat pengunjung hampir tau!" Bentak Yona.

Jimin pun mengangguk dan mulai fokus kembali. Ia menyamankan posisi duduknya.

"Kenapa bisa diperkosa? Siapa yang melakukannya?" Tanya Jimin. Kali ini lebih pelan.

"Hampir. Untung saat itu ada Taehyung yang datang dan... Membantuku. Ia menghajar siswa yang ingin memperkosaku dengan bruntal kamu tau! Astaga dia sangat tampan waktu rambutnya berantakan..." Yona mulai membayangkan saat Taehyung membantunya saat itu.

Hi, I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang