Special Part (Junkyu's side)

1.4K 118 6
                                    

SURPRISE~~~~
SPECIAL CHAPTER GUYS
HAPPY READING





Junkyu kini terduduk di taman yang cukup sepi dan menangis sembari memukul dadanya. Dia berusaha menghentikan tangisnya namun tidak bisa, airmata itu terus mengalir hingga sesak di dadanya pun semakin menjadi. Matanya menatap danau di depannya.

Terlihat seorang laki-laki tinggi berdiri cukup jauh dari tempat Junkyu berada. Laki-laki yang sempat berkirim pesan dengan Junkyu beberapa waktu lalu,Noa. Sebenarnya Noa mulai mengikuti Junkyu saat tidak sengaja berpapasan dengannya di sebuah kedai. Hingga sampai dimana ia melihat Junkyu duduk di pangku panjang dan bisa ia lihat bahu laki laki manis itu bergetar menandakan jika laki laki itu tengah menangis.

Noa sempat ragu untuk menghampiri Junkyu, takut Junkyu tidak berkenan akan kehadirannya saat ini. Namun melihat tangis laki laki manis yang tak kunjung berhenti membuatnya memantapkan langkah kakinya mendekat kearah Junkyu. Tangannya menepuk pelan pundak Junkyu,membuat sang empu menolehkan kepalanya.

"Junkyu.. Are you okay?" tanya Noa. Junkyu segera menghapus airmatanya dan tangannya bergerak menepuk bagian kosong bangku di sebelahnya memberi isyarat agar Noa duduk di sebelahnya. Noa pun mendudukkan dirinya di sebelah Junkyu sembari menatap khawatir Junkyu.

"Aku nggak apa apa kok, Noa" jawab Junkyu. Noa menghela nafasnya pelan. Dia tidak habis pikir mana ada orang menangis sampai sesenggukan bisa mengatakan bahwa dirinya tidak apa apa.

"Junkyu, bahkan anak kecil pun tau kalau yang kamu ucapkan itu bohong." jawab Noa. Junkyu melunturkan senyumnya dan menunduk dalam. Kedua tangannya saling meremat erat. Hembusan kasar beberapa kali Noa dengar dari mulut Junkyu.

"Kamu boleh cerita padaku, Kyu." ucap Noa. Junkyu sedikit mendongak menatap Noa dan tersenyum getir.

"Kamu tidak akan sudi berbicara denganku lagi jika aku menceritakan semuanya padamu, Noa" jawab Junkyu. Noa mengernyitkan dahinya saat mendengar jawaban Junkyu. Tangannya terangkat untuk menepuk pelan kepala Junkyu membuat Junkyu terkejut bukan main dan menatap Noa dengan mata bulatnya.

"Kamu aja belum cerita tapi bisa bisanya nyimpulin gitu sih." jawab Noa.

"Aku orang jahat Noa." ucap Junkyu. Noa masih terdiam dan menatap Junkyu seolah memberi isyarat bahwa dia akan mendengarkan seluruh cerita laki laki manis itu. Junkyu mencoba mengontrol suaranya yang bergetar.

"Aku kehilangan temanku, perkerjaanku bahkan aku sudah menghancurkan hubungan mereka. Kamu ingat laki-laki yang menjemputku saat kita bertemu di cafe dua minggu yang lalu?" tanya Junkyu.

"Tentu aku ingat. Dia kekasihmu kan ?" tanya Noa. Karena dia melihat Junkyu dan laki-laki itu sangat dekat bahkan laki-laki yang ia tidak tau namanya itu merangkul Junkyu mesra sehingga Noa menyimpulkan jika laki-laki itu adalah kekasih Junkyu. Junkyu tertawa getir mendengar ucapan Noa.

"Bukan. Dia adalah Direktur utama di perusahaan tempatku bekerja. Dan dia adalah seorang laki-laki beristri. Aku.. A aku masuk dalam kehidupannya semenjak dia dan istrinya belum terikat pernikahan. Aku masuk di kehidupan mereka, memonopoli laki-laki itu seolah akulah istrinya. Bahkan aku sengaja mencari berbagai alasan untuk membuatnya terus bersamaku daripada dengan istrinya sendiri. Temanku sudah memperingatiku tetapi aku masih saja teguh dengan pendirianku. Kini, semuanya hancur. Pernikahannya hancur, hidupku pun juga hancur. Tidak apa-apa aku pantas mendapatkan ini semua." jelas Junkyu. Setelah selesai menceritakan masalahnya, Junkyu menoleh kearah Noa yang masih setia terdiam sedari dia bercerita. Matanya menatap nanar dan tersenyum perih.

"Bahkan kamu sampai tidak bisa berkata-kata kan? Noa, kamu bisa pergi jika kamu jijik padaku. Jangan katakan apapun, pergi saja." ucap Junkyu sembari menatap danau di hadapannya dengan tatapan kosong.

GREP

Junkyu membulatkan matanya saat merasakan rengkuhan dari laki-laki di sampingnya.

"Aku tidak perlu mengatakan apapun. Mendengarmu menyesali semua perbuatanmu itu sudah cukup." ucap Noa sembari mengelus lembut surai kecoklatan Junkyu. Junkyu membalas pelukan Noa erat dan menumpahkan airmatanya di pelukan laki-laki tampan tersebut.

"Aku jahat Noa. Aku membuatnya hancur" ucap Junkyu.

"Junkyu" panggil Noa. Dia sedikit melonggarkan pelukan mereka, tangannya terangkat untuk menghapus airmata yang sedari tadi mengalir di pipi Junkyu. Matanya menatap Junkyu dalam begitupun dengan Junkyu.

"Mulailah dari awal Junkyu-ya" ucap Noa.

"Tapi semua perusahaan tidak akan ada yang menerimaku lagi, Noa." jawab Junkyu. Noa tersenyum hangat dan menangkup pipi bulat laki-laki di hadapannya.

"Ikut aku, Kyu. Ayo mulai semuanya dari awal" ucap Noa

"Kemana?"




"Jepang" jawab Noa. Junkyu membulatkan matanya mendengar jawaban Noa.

"Ti- tidak aku tidak mau mere--"

"Kamu sama sekali tidak merepotkanku, Kyu. Jika kamu terus berada di sini, rasa bersalah itu akan terus menghantuimu. Kamu harus mulai semuanya dari awal, perbaiki dirimu terlebih dahulu dan kembalilah kesini lagi untuk menyelesaikan semuanya." ucap Noa. Junkyu terdiam sejenak lalu matanya menatap Noa ragu.

"Biaya hidup di Jepang mahal tidak?" tanya Junkyu. Noa sontak tertawa saat mendengar pertanyaan Junkyu. Polos sekali laki laki di hadapannya ini.

"Untuk apa memikirkan hal tidak penting seperti itu. Cukup ikut denganku dan mulai semua dari awal. Yes or No?" ucap Noa. Junkyu terlihat memikirkan tawaran Noa sejenak sebelum menatap mata Noa yakin.

"Bawa aku Noa." jawab Junkyu. Junkyu meyakinkan dirinya untuk memulai semua dari awal dan berjanji akan menyelesaikan semua ketika dirinya telah berdamai dengan lukanya sendiri.

.

.

.

.

Kini Junkyu dan Noa tengah menunggu untuk masuk ke pesawat yang akan membawa mereka ke negeri sakura, Jepang. Noa mengajak Junkyu berbicara supaya laki-laki manis itu tidak kembali bersedih.

"Kyu, aku beli kopi dulu di sebelah sana. Mau titip?" tanya Noa.

"Aku mau coklat panas saja" jawab Junkyu. Noa pun mengangguk dan meninggal Junkyu seorang diri untuk membeli minumannya dan Junkyu. Junkyu pun mengeluarkan ponselnya dan mengirim sesuatu pada seseorang yang tak lain tak bukan adalah Jeongwoo.

Junkyu
Jeongwoo, maafkan aku atas semua yang terjadi. Jika dirimu mengatakan jika kamulah sumber masalah dari semua ini maka dengan tegas aku jawab kamu salah. Aku tidak sebaik yang kamu kira, Jeongwoo. Aku mencoba memonopoli dirimu agar tetap bersamaku dan mengabaikan Haruto. Aku sengaja melakukan itu semua karena Aku terlalu mencintaimu. Aku jahat Jeongwoo. Maka dari itu maafkan aku. Aku janji aku akan datang kembali untuk memperbaiki semuanya. Maafkan aku Jeongwoo dan selamat tinggal.

Send.

Setelah memastikan pesan tersebut terkirim, Junkyu pun memblokir kontak Jeongwoo dan melepaskan kartu ponselnya dan membuangnya di tempat sampah. Dia bertekad untuk memulai semuanya dari awal

'Haruto, Tunggu aku. Aku akan datang untuk menyatukan kalian kembali. Maafkan aku.' ucap Junkyu dalam hati.

"Ini" segelas coklat panas di sodorkan di hadapannya. Matanya mendongak dan tersenyum manis pada sang pemberi minuman.

"makasii" ucap Junkyu. Dibalas anggukan oleh Noa. Mereka pun menikmati minuman mereka sembari menceritakan berbagai hal.

Tak lama mereka mendengar pemberitahuan jika pesawat mereka akan segera berangkat. Mereka pun bergegas menuju pintu masuk keberangkatan pesawat tersebut.

"Bye Korea. See you soon" gumam Junkyu.

.

.

.

.

HAII GUYSS KU MEMBAWA SPECIAL CHAP KHUSUS JUNKYU NIHHH.. HAPPY READING AND DON'T FORGET TO VOTE AND COMMENT~~~~ love you all 😍😍😍😍

Endless Love [Completed] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang