WARNING!!
🔞.
.
Yang belum cukup umur tapi masih mau baca ya udahh di tanggung masing-masing ya wkwkwk
"Junkyu hyung" gumam Haruto, matanya sedikit melirik Jeongwoo yang juga terkejut melihat laki laki manis yang dulu pernah ada di antara mereka. Haruto perlahan melepas genggaman tangannya dengan Jeongwoo.
"Maaf yaa. Aku tidak sengaja" ucap Haruto sembari menunduk sekali dan memutuskan pergi dari sana. Entah mengapa melihat Junkyu setelah sekian tahun membuatnya kembali mengingat kejadian itu. Padahal dia merasa sudah melupakan kejadian itu namun kemunculan Junkyu tadi membuatnya di paksa mengingat kembali kejadian yang dulu.
Jeongwoo menatap Haruto yang lebih dulu meninggalkannya. Ia pun bergerak menyusul Haruto namun perkataan Junkyu membuatnya berhenti melangkah.
"bisakah kita bicara? Bertiga. Aku, kamu dan Haruto"
"..."
"Biarkan aku menebus kesalahanku. Aku tunggu di sana ya." Junkyu pun melangkahkan kakinya di sebuah bangku yang saling berhadapan. Jeongwoo pun menyusul Haruto yang belum jauh dari jangkauannya. Ia pun menahan pergelangan tangan si manis membuat Haruto menoleh kearahnya.
"Junkyu ingin bicara dengan kita." Haruto menunduk dalam. Ia merasa belum siap jika harus berhadapan kembali dengan Junkyu.
"Kamu saja ya. Aku tunggu di sini." ucap Haruto. Jeongwoo menghela nafasnya pelan, tangannya kini mencengkeram lembut pundak sang terkasih.
"kita selesaikan semuanya, hm?" bujuk Jeongwoo. Haruto menatap lekat mata tajam itu, mata itu menatapnya penuh yakin seolah olah menyuruhnya untuk percaya pada laki-laki di hadapannya.
"Baiklah."
"Jangan khawatirkan apapun ya?" Haruto hanya membalas dengan mengangguk pelan. Jeongwoo pun menuntun lembut sang terkasih dan kini mereka sudah duduk di hadapan Junkyu. Haruto yang enggan menatap Junkyu dan Jeongwoo yang menunggu Junkyu bicara.
"Haru.."
"Maafkan aku sudah menghancurkan pernikahan kalian. Aku sungguh menyesal." ucap Junkyu lirih. Haruto bukanlah sosok ibu peri baik hati di dalam cerita dongeng, ia hanyalah manusia biasa yang punya rasa marah,sedih dan kecewa ketika di sakiti. Haruto masih enggan menjawab ucapan Junkyu.
"Aku tau kesalahanku tidak bisa di maafkan. Semuanya salahku. Jika kamu ingin marah, marahlah padaku. Aku yang memaksa masuk di antara kalian, aku yang sengaja merebut perhatian Jeongwoo darimu, aku..aku yang selalu mencegahnya pergi. Semua aku yang salah Haru." Haruto membuang pandangannya kesamping, berusaha menahan airmatanya yang sudah berlomba lomba untuk keluar. Jeongwoo menatap sendu Haruto yang ia yakin sedang menahan tangis saat ini.
Junkyu menunduk dalam. Dia lebih memilih Haruto menamparnya, mengatainya tak peduli jika ia di katai di tempat umum, tak apa. Melihat Haruto diam tanpa mengatakan apapun membuatnya semakin merasa bersalah. Jeongwoo pun sedari tadi diam pun angkat bicara.
"ini kesalahanku dan Junkyu. Kami berdua salah. Saat itu aku yang mendekati Junkyu lebih dulu, saat itu kamu ada di Amerika, Ru. Aku saat itu frustasi, stress karena jarang kamu beri kabar bahkan kita sering lost contact beberapa hari. Aku mendekati Junkyu dan... " Jeongwoo menghentikan ucapan saat di rasa dadanya menyempit saat akan melanjutkan ucapannya dan tidak tega untuk melanjutkannya. Haruto baru saja sembuh, dia tidak mau membuat sang terkasih terbebani lagi.
Haruto yang tak mendengar lanjutan ucapan Jeongwoo pun mendongak dan menatap Jeongwoo yang kini juga menatapnya.
"Lanjutkan." ujar Haruto.
KAMU SEDANG MEMBACA
Endless Love [Completed] ✅
RomansaWelcome to JeongHaru story everyone!!!! This is my first story about JeongHaru, hope you guys enjoy the story 😊