dix-huit

1.7K 159 15
                                    

Double Up!!!

Haruto hanya mengamati Eunseo dan Jeongwoo saling melepas rindu. Jujur saja, hatinya menghangat ketika ayah dan anak itu berbagi tawa. Saat sedang asyik mengamati keduanya, Eunseo menatapnya sembari tersenyum lebar.

"Mama, sekarang kita akan tinggal bertiga kan?"

DEG

Haruto melupakan satu hal ini begitupun Jeongwoo. Jeongwoo menatap Haruto yang terdiam dan menatap Eunseo sendu. Jeongwoo menyalahkan dirinya atas apa yang harus di alami Haruto dan Eunseo, melihat Haruto masih enggan menjawab pertanyaan Eunseo maka Jeongwoo berinisiatif untuk menjawabnya.

"Eunseo sayang.. Dengarkan papa okayy. Papa akan sering berkunjung untuk bermain dengan Eunseo" jawab Jeongwoo. Eunseo menatap bingung sang papa. Menurutnya bukankah mereka harusnya tinggal bersama karena papanya sudah kembali jadi mengapa harus berpisah lagi.

"Lho.. Kita tidak akan tinggal bersama?"

Pertanyaan sang anak membuat sepasang mantan suami istri itu terdiam. Haruto tidak bisa mengatakan dengan gamblang jika dirinya dan Jeongwoo telah berpisah karena Eunseo masih terlalu kecil untuk mengetahui hal tersebut. Sedang Jeongwoo terdiam menyalahkan diri sendiri karena Eunseo menjadi korban keegoisannya.

"Tidak sayang. Papa harus tetap di sini dan kita akan kembali ke Jerman. Papa sudah janji kan akan sering mengunjungi Eunseo?" ucap Haruto. Eunseo menggelengkan kepalanya tanda tak setuju dengan perkataan sang mama. Menurutnya sebuah keluarga harus hidup bersama tidak boleh berpisah. Jeongwoo menghela nafasnya berat, dia pun membalikkan tubuh kecil sang putri kecil agar menghadapnya.

Tangannya terulur untuk merapikan rambut panjang Eunseo. Matanya menatap Eunseo sayang. Matanya menatap Haruto dan mencoba mengucapkan sesuatu tanpa suara.

'Kita harus memberitahunya'. Sontak Haruto menatap Jeongwoo tajam dan menggeleng tegas tanda bahwa dia sangat tidak setuju dengan perkataan Jeongwoo. Haruto memang paham jika Eunseo sudah tau apa itu arti berpisah karena tetangga maupun teman teman sekolah Eunseo pun beberapa bernasib sama seperti Eunseo. Dia tak bisa membayangkan betapa hancurnya hati Eunseo.

Jeongwoo menghela nafas berat. Menurutnya ini tidak akan selesai jika mereka hanya diam dan beralasan macam-macam.

"Dia harus tau, Haruto. Percuma kita menyembunyikannya, Eunseo akan tau pada akhirnya." ucap Jeongwoo. Haruto semakin menatap tajam mata Jeongwoo.

"kamu ingin menghancurkan hati dan mentalnya?! Aku bersusah payah membuatnya bahagia dan kamu seenaknya mau menghancurkan kebahagiaannya?! Otakmu dimana Park Jeongwoo!" ucap Haruto. Jeongwoo menatap Haruto nanar, memang benar apa yang di katakan Haruto tetapi bukankah terus terusan menyembunyikan ini semua juga akan menyakiti Eunseo?

"Lalu kita harus apa? Menyembunyikan ini semua juga akan menyakitinya, Haruto." jawab Jeongwoo. Haruto sedikit terhenyak dan memikirkan apakah dia harus memberitahukan semuanya pada Eunseo. Dirinya hanya takut Eunseo sedih dan kecewa padanya.

Matanya menatap Eunseo yang kini menatap papa dan mamanya yang berdebat dengan pandangan bingung. Haruto menghembuskan nafasnya pelan dan berdiri dari kursinya lalu duduk di kursi tepat di sisi kiri Jeongwoo. Tangannya mengusak lembut surai panjang putri nya. Mata Jeongwoo terpejam sesaat saat wangi tubuh Haruto masuk ke indra penciumannya.

'masih sama'

"Eunseo. Mama mau memberitahukan sesuatu tetapi janji Eunseo tidak boleh menangis karena papa dan mama sangat menyayangi Eunseo" ucap Haruto pelan. Eunseo mengangguk pelan dan menatap kedua orangtua nya khawatir.

Endless Love [Completed] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang