Setalah acara selesai dan para tamu beserta keluarga dari Haruto dan Jeongwoo pulang kini giliran Haruto dan Jeongwoo yang sedang menikmati perjalanan mereka menuju rumah yang sudah mereka persiapkan. Tautan tangan keduanya tidak pernah lepas barang sedetikpun, senyum pun tidak pernah luntur dari wajah mereka menandakan bahwa mereka sangat bahagia hari ini.
"Haru?"
"Hmm? Kenapa Woo?"
"Nggak papaa.. Aku bahagia banget" Haruto lantas tersenyum mendengar jawaban Jeongwoo .
"Iyaaa, Haru juga bahagia" tautan mereka kian mengerat dan alunan musik menemani perjalanan mereka.Setelah memakan waktu hampir satu jam, mereka pun sampai di sebuah Mansion besar yang akan menjadi istana untuk Jeongwoo, Haruto dan anak anak mereka kelak. Tidak perlu berkeliling lagi, karena sebelum pernikahan mereka sudah berkeliling di sini. Mereka pun memutuskan untuk berbenah diri karena jujur saja memakai tuxedo hampir seharian penuh membuat badan mereka panas dan lengket.
"Woo" panggil Haruto. Jeongwoo yang sedang membuat kopi di pantry kamarpun lantas menjawab panggilan istrinya.
"Ya, sayang? Kamu butuh sesuatu ?"
"Aku lupa membawa handuk. Bisa tolong ambilkan?" mendengar jawaban Haruto, Jeongwoo segera mengambil handuk yang biasa Haruto pakai, jika kalian mengira Jeongwoo akan khilaf haha kalian salah besar. Jeongwoo sudah punya strateginya sendiri untuk hal itu."makasih, sayang" ucap Haruto sesaat setelah menerima handuk yg di berikan oleh Jeongwoo. Di jawab anggukan oleh suaminya yang mulai kembali fokus membuat kopi. Setelah selesai mandi, Haruto menghampiri Jeongwoo yang sedang menikmati kopinya sembari membaca buku yang sudah Haruto tebak pasti buku tentang bisnis. Haruto melingkarkan tangannya ke leher Jeongwoo, menghirup wangi tubuh suaminya yang sangat dia sukai.
"Jewu nggak mandi?" Jeongwoo terkekeh pelan mendengar panggilan baru dari Haruto untuknya.
"Jewu? Panggilan baru setelah menikah, hm?" sedikit menggoda istrinya tidak ada ruginya bagi Jeongwoo karena dia bisa melihat wajah istrinya yang semerah tomat dan bibir mencebik khas seorang Haruto jika sedang kesal atau merengek.
"Uhh jangan menggodaku Jewuu. Lagipula Jewu tidak buruk juga kan. Hehe. Heii kamu belum menjawab pertanyaanku."
"hahaha oke okee. Aku akan mandi sebentar lagi. Nanggung sayang, tinggal dua halaman dan kopinya tinggal sedikit hehe" Haruto pun mengangguk dan melepas pelukannya dan berjalan menuju pantry untuk membuat coklat panas untuknya sendiri.Setelah membuat cokelat panas dan bergabung bersama Jeongwoo, diapun mulai sibuk membalas chat teman temannya yang membanjiri ucapan selamat untuknya dan Jeongwoo. Hingga suara Jeongwoo membuyarkan kegiatan Haruto.
"sayang, akan ada sekretaris baru di kantor. Menggantikan Jihoon Hyung."
"ahh iya Jihoon hyung akan menjadi wakil direktur di perusahaan yaa. Laki laki atau perempuan, Wu?"
"Laki-laki, sayang" tidak. Haruto tidak cemburu, Haruto bukan tipe orang yang mudah cemburu dan mengatur Jeongwoo ini itu. Haruto adalah istri yang sangat mensupport Jeongwoo.
"aaa begitu. Semoga dia betah bekerja di perusahaanmu yaa."
"Semoga sajaa. Dia akan mulai bekerja besok. Aku akan memperkenalkan dirimu padanya"
"baiklah. Lebih baik sekarang Jewu mandi karena Haru lihat buku jewu sudah selesai di baca dan kopi Jewu sudah habis." Jeongwoo tertawa mendengar perkataan Haruto tetapi dia pun bangkit dari kursi yang dia duduki dan menyambar handuk yang akan dia pakai untuk mandi.Setelah membersihkan diri, di lihatnya Haruto yang sudah tiduran di ranjang sambil menonton tayangan ulang acara musik kesukaannya. Setelah menyampirkan handuk di balkon, Jeongwoo pun ikut berbaring di sebelah Haruto. Melihat suaminya sudah berbaring di sebelahnya, dia pun mematikan handphonenya dan memeluk suaminya.
"Sayangku.." panggil Jeongwoo
"Ya?"
"Terimakasih sudah mau menerimaku menjadi suamimu"
"Eiishhh kamu sudah beribu ribu kali mengatakan itu dan jawaban akan tetap sama. Aku mencintaimu hehe"Jeongwoo mendekatkan wajah mereka dan memiringkan kepalanya guna meraih bibir merah Haruto. Ciuman lembut dan penuh cinta itu berlangsung lumayan lama, tepukan di bahunya menyadarkan Jeongwoo jika Haruto kehabisan nafas. Melepas tautan bibir itu sejenak lalu mencium kembali bibir itu dengan sedikit menuntut dan dalam. Malam itu mereka habiskan dengan saling berbagi cinta.
TBC
Muehehe maaf yaa untuk adegan 18+ nyaa tidak aku tampilkan karena menurutku ini belum waktu yang tepatt maybe in the next chapter wkwkwk. Untuk chapter awal awal masih manis manis kok guys, apa mau langsung konflik? Hehehe
Jangan lupa komen dan vote guys. Love you all~
KAMU SEDANG MEMBACA
Endless Love [Completed] ✅
RomantizmWelcome to JeongHaru story everyone!!!! This is my first story about JeongHaru, hope you guys enjoy the story 😊