huit

1.4K 165 13
                                    

Haruto mengendarai motornya dengan kecepatan di atas rata rata, hatinya hancur bahkan air mata pun tidak berhenti mengalir sepanjang perjalanan.

Haruto tidak habis fikir, ketulusannya di permainkan, kepercayaannya pada Jeongwoo di salah gunakan bahkan dia begitu menganggap Junkyu sebagai teman curhatnya tapi ini balasan yang ia terima. Penghianatan. Haruto benci di bohongi, apalagi oleh orang yang paling ia sayangi.

Tak lama Haruto pun sampai di pekarangan luas milik Hyunsuk dimana Jihoon telah menunggu kedatangannya di teras sembari membaca buku bisnis miliknya.

Jihoon yang melihat Haruto tengah memarkirkan motornya mengernyit heran.

'Sudah 2 tahun dia tidak pernah menyentuh motor itu. Ada apa dengannya?'

Haruto pun menghampiri Jihoon yang sudah bangkit dari duduknya untuk menyambut Haruto. Saat akan menyapa sang tamu, mata Jihoon membola kaget melihat wajah berantakan Haruto. Mata sembab, hidung memerah, bahkan jejak airmata pun masih bisa Jihoon lihat dengan jelas.

"HARUTO!! Ada apa denganmu?!!!"

"Kita bicara di dalam hyung" tanpa menjawab pertanyaan dari Jihoon, Haruto pun langsung melenggang masuk dan diikuti oleh Jihoon. Sudah ada Hyunsuk di ruang tamu dan Haruto segera menyusul untuk duduk di sofa single seberang Hyunsuk. Jihoon pun sudah duduk manis di sebelah istrinya, bersiap mendengarkan apa yang ingin Haruto sampaikan hingga ia nekad malam malam ke rumah Hyunsuk dan Jihoon.

Haruto menatap Hyunsuk dan Jihoon dengan pandangan yang sulit di artikan. Tangannya terkepal erat, emosinya masih belum stabil tapi ia harus tau secepatnya.

"Hyung, bukankah kalian tau aku sangat benci di bohongi?" ucap Haruto. Jihoon dan Hyunsuk sontak mengangguk membenarkan.

"Lalu mengapa kalian membohongi, menutupi hal sebesar ini dariku?" Haruto menekankan kata demi kata, menyiratkan ia tengah berusaha menekan emosinya agar tidak meledak ledak.

Hyunsuk dan Jihoon sontak saling berpandangan dan menghela nafas berat. Mereka tau apa yang di maksud Haruto. Bermaksud ingin memberi tau Haruto di saat yang pas namun si empu nya ternyata mengetahui sendiri membuat mereka hanya bisa pasrah jika di jadikan lahan amarah putra bungsu keluarga Watanabe tersebut

"Haru, mau mendengarkan hyung?" tanya Hyunsuk pelan, mencoba untuk membujuk Haruto untuk menenangkan dirinya dan menstabilkan emosinya.

"Mmm"

"Jika ingin mendengarku, tahan emosimu yaa. " Hyunsuk mewanti wanti Haruto karena apa yang akan ia ceritakan mungkin bisa memicu emosi adik kesayangannya itu.

"Haru... Pertama, maafkan hyung nde? Hyung salah karena tidak memberi tau Haru dari awal. Apa yang ingin kamu tanyakan pada Hyung akan hyung jawab. Yang kamu pikirkan tentang Jeongwoo dan Junkyu memang benar." Haruto mengepalkan tangannya hingga buku jarinya memutih.

"Sejak kapan?"

"Sejak kamu pergi ke Amerika melanjutkan studymu" kali ini Jihoon ikut menjawab pertanyaan Haruto. Haruto yang awalnya menunduk langsung mendongak menatap Jihoon. Pandangannya lurus ke arah Jihoon seolah olah menyuruh Jihoon untuk melanjutkan perkataannya.

"Awalnya kami tidak tau Haru, tapi Jihoon menyadari ada yang aneh dengan Jeongwoo dan Junkyu. Hingga kami memergoki mereka secara langsung saat kami sedang pergi ke taman kota. Dimana saat itu pas dengan hari kepulanganmu dari Amerika. Saat dia ingin menikah denganmu, kami memanggil Jeongwoo untuk membicarakan masalah hubungannya dengan Junkyu. Dia mengaku setelah hyung ancam, tapi saat itu dia berjanji pada kami akan menjagamu dan tidak akan memperdulikan Junkyu lagi tapi ternyata kami salah." semakin hancurlah hati Haruto mendengar kalimat demi kalimat yang di lontarkan Hyunsuk. Airmata yang sudah mengering, kembali mengalir bahkan lebih deras dari sebelumnya membuat Hyunsuk segera menghampiri Haruto dan menarik Haruto untuk duduk di sampingnya dan memeluk adik kesayangannya erat.

Endless Love [Completed] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang