08

60 12 1
                                    

Pagi-pagi sekali Jaemin dan Jeno akan menuju rumah Seongmin. Jeno akan mengajak anak itu bermain bersama karena hari ini hari libur dan soal Seongmin? Jeno telah menceritakan semua kepada Jaemin.

"Jaemin, cepet"

"Bentar"

"Gua tunggu di depan bareng yang lain"

"Oke"

Jeno berjalan ke arah sofa sekaligus mengajak yang lainnya keluar bareng.

"Udah siap?"

"Siap No, mana Jaemin?"

"Lagi dandan mungkin"

"Lu bilang apa barusan No?" Jaemin yang tiba-tiba datang menatap datar Jeno yang memperlihatkan senyumnya itu, yang merasa tidak bersalah sama sekali.

🌙🌙

"Kau mau kemana? Pagi ini kau sangat rapi" tidak ada jawaban dari Seongmin wajahnya hanya datar lalu menjauh dari para Hyungnya itu.

"BERHENTI SEONGMIN-SSI JUNGMO HYUNG SEDANG BERTANYA PADAMU"

"BUKAN URUSANMU HYEONGJUN HYUNG"

"ANAK KURANG AJAR SEPERTIMU SEHARUSNYA TIDAK TINGGAL BERSAMA KAMI LAGI. JIKA KAU BUKAN ADIK KAMI, KAMI TELAH MENGUSIRMU" ucap Taeyoung dengan lantang tanpa memikirkan perasaan lawan bicaranya itu.

"Sudah, biarkan saja dia"

"Baiklah Minhee Hyung"

Tanpa permisi, Seongmin keluar dari rumah besar itu, di sana telah ada Jeno dan teman-temannya tentunya.

🌙🌙

"Aku baru tau jika rumahmu sebesar itu Seongmin-a"

"Benarkah?"

"Tentu saja, tapi sepertinya aku sering melihat Hyungmu" ucap Jaemin.

"Kau tau mereka Hyungku? Apakah Allen Hyung?"

"Iya aku tau. Mungkin saja, Hyungmu seorang artis bukan?"

"Iya"

Pembicaraan itu terhenti ketika mereka telah sampai di pantai tujuan mereka, mereka turun dari mobil masing-masing. Mereka membawa tiga mobil saja.

🌙🌙

"Allen Hyung, aku ingin berbicara sesuatu" Minhee membuka percakapan itu.

"Bicaralah" jawabnya ketika melihat schedule syutingnya.

"Berhentilah membenci anak itu Hyung"

"Jika kau berhenti membencinya jangan harap Hyung akan menyukaimu Minhee-ssi"

"Aku tidak bisa jika harus terus membencinya Hyung. Kau tau?"

"Rasa benciku padanya sudah cukup besar. Aku tidak tau bagaimana caranya agar perasaan benci itu hilang"

"Bukankah dia mengatakan bahwa bukan dia yang membunuh orang tua kita?"

"Apa kau percaya? Kurasa kau masih ingat kejadiannya Minhee-ssi. Keluar dari kamarku sebelum aku tersulut emosi dan meluapkan emosiku padamu"

REALIZE || AHN SEONGMIN[✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang