18

56 6 0
                                    

Pagi hari menjelang, Allen bangun dengan tenang karena ia tidak ingin menganggu tidur Seongmin ia segera bergegas menuju kamar mandi dan segera mempersiapkan dirinya karena hari ini ada syuting. Ia bergegas segera, dan di bangunkannya Serim agar bisa mengantarnya ke dorm. Serim berjalan menuju meja makan dan di sana Minhee sudah menyediakan makanan seperti biasa. Hari ini ia sarapan dengan roti sebelum akhirnya mengantarkan Allen.

"Hyung, Seongmin belum bangun?" Tanya Woobin.

"Sebentar lagi kayaknya dia bangun" Woobin mengangguk sambil memasukkan makanan itu ke mulutnya.

Di sisi lain Seongmin mencoba menggerakkan kakinya dan mencoba turun dari kasur itu. Setelah ia berada di kursi roda itu ia mencoba menjalankan kursi roda itu. Di depan pintu kamar itu terlihat jelas saudaranya sedang bercanda satu sama lain. Ia mengembangkan senyumnya lalu segera menuju meja makan.

"Hyung" panggil Seongmin Minhee yang melihat hal itu kemudian tersenyum lalu menuju ke tempat Seongmin berada. Di dorongnya kursi roda itu secara perlahan agar Seongmin bisa ikut sarapan dengan mereka.

"Seongmin-a, Allen dan Serim mau ke dorm dulu. Kalian lanjutkan saja makan kalian" Seongmin terlihat cemberut. Bahkan ia berpikir bahwa ia belum puas menghabiskan hari-harinya bersama Allen.

"Jangan cemberut, nanti jam makan siang Hyung pulang" ucap Serim. Seongmin memgangguk tanda setuju. Setelah acara sarapannya itu Seongmin mengatakan bahwa ia akan pergi ke taman belang rumah sambil menghilangkan beban pikirannya saat ini.

"Aku sudah senang sekarang. Ku harap saat aku pergi nanti Hyung akan mengikhlaskan semua yang terjadi" ucapnya dengan senyum yang merekah.

"Aku tidak tau ini akan berakhir seperti apa tapi aku yakin semuanya akan bahagia setelah ini"

Di lihatnya taman belakang rumah yang indah dan udara sejuk mengelilingi dirinya. Seongmin menghela nafas panjang ia bingung jika hal itu benar-benar terjadi.

Pagi itu ia habiskan waktu untuk memandangi bunga-bunga di taman itu dan di lihatnya kolam renang yang berisi air yang jernih dan sejuk. Ia memikirkan mimpi yang terjadi padanya kemarin malam.

"Seongmin-a" ucap ibu dari Seongmin.

"Eomma, appa? Tempat apa ini?"

Tempat itu sangat indah dan sangat sejuk serta menenangkan hati. Ingin rasanya Seongmin tinggal selamanya di tempat itu tapi ia menggelengkan kepalanya.

"Ini tempat kami tinggal. Jika waktumu telah berakhir kami akan menunggumu di sini" ucap Ayahnya.

"Aku akan tetap bersama kalian. Tunggu aku" seperti tidak ada beban saat Seongmin mengatakan hal itu. Ia tersenyum kemudian pergi dari tempat itu.

Percakapan singkat itu masih teringat di benaknya. Ia tidak tau apa yang akan terjadi selanjutnya tapi ia berusaha berpikir jernih. Kepalanya pusing memikirkan hal-hal itu.

Minhee dan Jungmo menghampirinya dan di lihatnya mereka berdua membawa makanan ringan yang di beli untuk Seongmin. Seongmin tersenyum karena melihat hal itu. Sejujurnya, Minhee mendengar semua yang di katakan Seongmin tadi tapi ia seolah-olah tidak tau akan apa yang ada di pikiran Seongmin.

"Bagaimana kakimu apakah sudah lebih baik?" Tanya Jungmo dengan nampan yang masih berada di tangannya.

"Sedikit Hyung" Jungmo mengangguk lalu berjalan ke meja di dekat kolam renang itu.

Ia meletakkan nampan itu lalu segera menuju Seongmin. Ia membawa Seongmin ke dekat makanan itu dan di ambilnya satu bungkus makanan ringan itu. Seongmin membukanya secara perlahan.

Seongmin masih bergelud dengan pikirannya sendiri bukannya apa-apa tapi apakah saudaranya akan ikhlas jika ia akan pergi secepat itu? Mimpi itu seperti pertanda bahwa ia akan segera pergi. Entah kapan ia tidak tau tapi jika itu terjadi hari ini ia akan memenuhi janji Allen untuk makan siang bersamanya dahulu.

"Jungmo Hyung, apa Hyung sudah memiliki pasangan?"

"Apa maksudmu? Apa kau ingin menggoda milikku?" Tanyanya menggoda.

"Tidak Hyung. Aku hanya ingin ia menjaga Hyung. Begitu pula Minhee Hyung dan hyungku yang lain aku harap kalian menemukan pasangan hidup yang tepat" Minhee mengangguk.

Ia melepas pakaian yang di pakainya lalu segera turun ke kolam renang itu untuk membersihkan dirinya. Hari ini tidak banyak kata-kata yang di keluarkan Seongmin kepada saudaranya.

🌙🌙

Hari sudah menjelang siang, waktu yang di tunggu-tunggu Seongmin telah tiba. Ia segera bergegas ke meja makan karena sebentar lagi adalah jam makan siang mereka dan Allen telah berjanji akan pulang di makan siang kali ini. Semua makanan telah tertata rapi hanya tinggal menunggu Allen pulang dan acara makan itu bisa berlangsung khidmat. Tidak perlu menunggu waktu lama Allen menepati janjinya ia pulang kemudian membersihkan dirinya lalu segera menuju meja makan dan makan bersama.

"Aku senang kita seperti ini lagi" Seongmin membuka pembicaraan di acara makan mereka.

"Aku juga" ucap Jungmo.

Semuanya terkekeh kemudian melanjutkan acara makan itu. Setelah acara makan itu selesai Serim dan Allen selaku saudara tertua membersihkan meja makan itu. Sementara yang lainnya segera menuju ruang tv lalu menonton film yang bisa di katakan khusus untuk anak-anak. Mereka menonton Pororo bahkan hingga Rainbow Rubi.

Setelah puas dengan acara nontonnya mereka menuju kamar masing-masing untuk istrahat. Taeyoung telah membantu Seongmin untuk naik ke kasur king size itu Seongmin merebahkan badannya sejenak lalu menutup matanya.

🌙🌙

Minhee berjalan menuju kamar Seongmin untuk membangunkan Seongmin makan malam. Ia membuka pintu bisar itu dan di lihatnya wajah Seongmin telah pucat. Ia panik bukan main tapi ia masih mencoba berpikir positif dan mencoba mendekati Seongmin. Di tepuknya wajah sedingin es itu tidak ada tanda-tanda jika Seongmin akan bangun ia mengecek nadi Seongmin dengan perlahan dan Seongmin telah pergi.

Bersambung...

REALIZE || AHN SEONGMIN[✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang