16

53 6 0
                                    

Sudah genap 3 hari Seongmin di rawat namun tanda-tanda ia akan sadar tidak juga terlihat. Itu membuat Jungmo down karena baru kali ini ia melihat anak sekuat Seongmin berbaring lemah tak berdaya di rumah sakit.

"Winwin Hyung" panggil Jungmo setelah melihat Winwin berjalan di koridor rumah sakit.

"Ada apa kau memanggilku?"

"Hyung, kenapa kau merahasiakan soal Seongmin kepada kami?"

"Aku ingin mengatakannya tapi Seongmin melarang ku. Aku bingung harus melakukan apa"

"Seharusnya kau bilang hal ini padaku Hyung aku sangat terpukul saat tau apa yang terjadi padanya"

"Tenangkan dirimu. Aku akan mengurus semuanya dengan bijak. Apa kau sudah makan?"

"Belum Hyung"

"Ayo makan bersamaku. Lagi pula ada yang menjaga Seongmin bukan?"

"Dia sedang bersama Minhee"

Mereka segera menuju kantin untuk mengisi perut kosong mereka dan setelah mereka kenyang mereka juga membeli makanan Untuk saudara Serim. Mereka berjalan ke koridor rumah sakit sambil berbicara random dan di sisi lain Minhee dan Woobin berada di dalam kamar itu ia masih menunggu sampai Seongmin sadar dari kondisinya yang sekarang.

Jari-jari Seongmin bergerak perlahan saat Minhee memegangnya. Raut wajah senang dan senyum menghiasi wajah sembabnya. Perlahan mata yang tertutup itu kemudian terbuka dan yang pertama ia lihat adalah Minhee dan Woobin.

"Minhee Hyung, Woobin Hyung"

"Iya, aku di sini. Hyung panggilkan dokter dulu sebentar ya" Seongmin mengangguk lemah tanda setuju.

Keberuntungan, dokter Winwin adalah dokter yang pertama ia temui. Rasa senang bercampur haru memenuhi ruang tunggu dokter Winwin masuk untuk mengecek keadaan Seongmin. Di luar ruangan saudara-saudaranya nampak tersenyum melihat Seongmin kembali sadar dari tidur panjangnya itu.

"Aku bersyukur dia kembali" ucap Wonjin.

"Aku juga" balas Jungmo dan Woobin bersamaan.

"Allen apa kau sudah mengurus orang itu?"

"Dia telah berada di penjara dan aku harap ia bisa mempertanggung jawabkan perbuatannya"

"Aku juga begitu"

Dokter Winwin keluar dari ruangan itu dan mempersilahkan agar mereka masuk. Seongmin senang melihat semua Hyungnya berada di sini ia tersenyum melihat mereka semua berada di sini.

"Seongmin-a, maafkan kami" Jungmo membuka suara dan Seongmin hanya membalasnya dengan senyuman tipis.

"Tidak Hyung, harusnya aku juga yang minta maaf"

"Kau tidak perlu meminta maaf Seongmin a. Kami sudah tau semuanya"

"Aku sudah memaafkan mu Hyung. Jadi, kapan aku bisa pulang? Aku rindu dengan masakan kalian dan rindu suasana rumah"

"Nanti akan ku bicarakan pada Winwin Hyung kau istirahatlah dulu" ucap Jungmo.

"Apa Hyung tau badanku sakit karena tidur terus"

"Aku tau aku tau. Ya sudah tunggu di sini dan aku akan mencoba menanyakan semuanya pada Winwin Hyung"

Jungmo berjalan menjauhi ruang rawat Seongmin. Di sana hanya ada Minhee yang melihat pemeriksaan adiknya. Saudaranya pulang setelah acara makan mereka tadi dan hanya Minhee saja yang tinggal bersama Woobin dan Junhmo. Setelah Seongmin sadar Minhee mencoba menghubungi Allen dan memberitahukan jika Seongmin telah sadar.

"Hyung" panggil Seongmin dengan suara serak. Lamunan Minhee berhenti lalu menatap sang adik.

"Ada apa?"

"Hyung sudah memaafkan ku bukan?" Ucapnya.

"Harusnya bukan kau yang meminta maaf tapi Hyung. Maafkan Hyung Seongmin-a. Aku tau kami telah keterlaluan"

"Tidak masalah Hyung. Tapi aku mau pulang secepatnya. Bau obat di sini sangat menyengat" setelah berbincang-bincang Allen dan lainnya telah datang berniat untuk menjemput Seongmin pulang.

Sesampainya di rumah Seongmin mengambil nafas lega akhirnya Hyungnya kembali seperti semula. Walaupun ia sekarang tidak seperti dulu karena harus berjalan dengan kursi roda dan juga kepalanya masih di perban. Jam makan malam seperti biasa Seongmin telah berada di meja makan bersama yang lainnya menunggu hasil masakan Minhee jadi. Jungmo dan Allen juga ikut membantu persiapan makan malam mereka dan hatri itu di penuhi dengan canda tawa. Jujur saja, Seongmin sangat membutuhkan waktu ini ia sangat terharu dengan hal ini tapi fakta bahwa ia sakit membuatnya tidak bisa berbuat apa-apa.

"Setidaknya Hyung kembali sepeti dulu lagi"ucapnya dalam hati.

"Seongmin-a apa kaumau daging kesukaanmu?" Tanya Allen.

"Tentu aku mau. Tapi aku maunya Serim Hyung yang mengambilkan daging itu" ucap Seongmin. Serim tersenyum melihat hal itu.

"Baiklah-baiklah akan Hyung ambilkan. Kau sama sekali tidak berubah. Kau masih sepeti bayi" semua yang berada di sana tertawa melihat wajah Seongmin memerah.

Setelah acara makan mereka selesai mereka ingin menonton film bersama. Ya, mungkin itu film khusus anak-anak tapi Seongmin menyukainya. Ia menonton Shinbi, hal yang paling di tunggu-tunggunya dan makanan ringan juga selalu tersedia ketika mereka nonton bersama agar tidak ada rasa bosan.

Bersambung...

REALIZE || AHN SEONGMIN[✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang