DeJuTayNew

(12) BUKU

3 Januari.

Gue sebenarnya ga ada bakat ngajar, makanya gue masuk kedokteran. Tapi khusus Kak Tee gue bisa jadi apa aja.

Demi ranjang ka- maksud gue rumah tangga kami, gue harus rela jadi guru privat nganunya Kak Tee.

"nih kak" Newwiee menyodorkan buku kecil ke Tay.

Tay menatap buku berukuran sebesar telapak tangan, mirip buku pramuka,berjudul, Lima Tips Rumah Tangga Awet.

"Hin dapat dari mana hm?"

"Dipinjemin Kak Arm, Kak Off, sama Kak Alice" ucap Newwiee bangga.

"..."

Kak Tee pasti terharu, karena Temennya perhatian banget ama dia, sampe ga bisa berkata-kata.

Tapi wait.. Kak Tee rapi amat hari ini, pake kemeja hitam, celana bahan, jam rolex, poni dinaikin keatas sampe dahi seksinya keliatan. Heii laki gue mau mangkal kemana

"Kak Tee mau kemana." Tanya Newwiee Datar

"mau jaga sayang."

"Jaga kok kaya mau pergi mangkal! GANTI"

Apa-apan sih, mau jaga apaan sampe ganteng gini! Yang ada pasiennya bukannya sembuh malah ngajak nikah.

Newwiee menarik Tay masuk kedalam ruang ganti, Mon maaf ya kalau sultan kamar dan ruang gantinya terpisah. Ga kaya kita gengs 2in one.

Newwiee membuka lemari 4 pintu, mencari baju paling lusuh dan pilihannya jatuh pada baju kaos putih bolong dan celana katun.

"Pake ini"

Tay tersenyum, memeluk sambil mengecup dahi Newwiee lembut.

"Hin sayang, makasih ya, tapi kalau jaga, kakak harus pake kemeja"

"ya udah pake kemeja lain kek, bunga-bunga atau apa! Pokoknya jangan pake kemeja hitam!! Terus poninya turunin!"

"ya udah, kalau gitu Hin pilihin buat kakak"

ih baik banget sih,, lagian Gue apa-apaan dah! dah tau Kak Tee mau berangkat jaga. gue malah pake acara ngambek gegara dia ganteng doang! gue ga boleh egois gini! gue harus dewasa.

"ga usah anti deh, baju ini aja udah"

"eh kenapa?"

"Nanti Kakak telat," Newwiee mengerucutkan bibirnya pertanda tidak ikhlas

CUP

Tay mengecup pipi Newwiee gemas

"Ihh apaan sih, pelecehan pagi-pagi!"

"tapi di buku yang Hin kasih, ditulis cium pipi setiap mau pergi loh"

"HAA? Mana sini"

Mampus, gue belum sempat baca bukunya lagi,