02- Situ kenal?

361 49 0
                                    


.
.
.
.
.
Setelah acara pernikahan Edzard dan Dane, Vano jadi lebih sering berkunjung ke rumah keluarga pamungkas. Alasannya sih untuk bertemu Dane, tapi ya niat sebenarnya untuk mencari info tentang neng bidadarinya.

Andra yang melihat kehadiran Vano sepagi ini dirumah Edzard justru berdecak kesal. Bayangkan saja, sekarang masih pukul enam pagi dan Vano sudah merusuh dikamarnya

"Lo ngapain sih Van?" Vano tersenyum menatap Andra yang baru saja selesai mandi.

"Ndra, yang kemarin dateng sama Luthfi itu beneran pacarnya?" Andra mengedikan bahu.

"Iya mungkin, gue gak tau mereka balikan atau gak." mata Vano melotot mendengar kata balikan dari mulut Andra.

"Balikan? Cowo itu mantannya neng bidadari?" Andra mengangguk.

"Iya, Joshua mantannya Luthfi pas sma, tapi kalau masalah dia balik atau gak, gue gak tau." bahu Vano langsung merosot.

"Gue masih punya kesempatan gak ya Ndra?" Andra memicing menatap Vano.

"Lo nanya gue?" Vano mengangguk.

"Lo salah tempat buat nanya, kalau buat gue lo gak punya kesempatan buat balik sama sepupu gue!" Vano langsung menunduk saat mendengar suara ketus Andra.

"Maafin gue Ndra!" Andra berdecak kesal.

"Minta maaf ke Luthfi sono, dia yang lo sakitin bukan gue." setelah mengatakan itu, Andra langsung keluar dari kamarnya.

Brak

"Kenapa Ndra?" Andra menggeleng saat Edzard bertanya padanya.

"Aku lagi kesel bang, Vano bikin mood ku jelek." Edzard tersenyum menatap Andra.

"Ya udah sana, temuin Dane aja, minion itu masih betah tiduran sambil liat upin-ipin." Andra langsung tersenyum cerah.

"Oke bang, aku kekamar bang Dane ya." Edzard menggeleng dan tersenyum saat melihat Andra berlari kekamarnya dan Dane. Tapi hanya sekejap, senyum itu langsung hilang saat melihat kehadiran Vano di depan pintu kamar Andra.

"Kalau lo emang cinta sama Luthfi buktiin, buat Luthfi jatuh lagi ke lo, tapi inget kalau sampai lo buat Luthfi nangis, bukan cuma gue yang bakal ngehajar lo."
.
.
.
.
.
Luthfi baru saja keluar dari rumah sakit dengan wajah lelah, dia dapat jatah jaga malam. Luthfi sedang berjalan kearah mobilnya saat lengannya tiba-tiba diapit oleh makhluk kelebihan gula.

"Kak Luthfi udah mau pulang?" Luthfi mengangguk dan tersenyum pada Joshua yang ada disebelahnya.

"Iya, kamu juga mau pulang?" Joshua mengangguk, shiftnya juga baru saja selesai sama seperti Luthfi.

"Ayo kakak anterin pulang, mau sarapan dulu?" Joshua menggeleng.

"Aku udah makan roti tadi kak, aku temenin kakak sarapan aja ya." Luthfi tersenyum melihat tatapan polos Joshua.

"Gak usah, kakak langsung anter kamu pulang aja." Joshua akhirnya mengangguk, menatap Luthfi yang membukakan pintu mobil untuknya.

"Ih kak Luthfi!" Luthfi hanya tertawa saat mendengar pekikan kesal Joshua.

"Kenapa sih?" Luthfi yang baru masuk kedalam mobil, disambut wajah cemberut Joshua.

"Kakak jangan terlalu sweet dong, kalau aku baper gimana?" Luthfi kembali tertawa mendengar gerutuan Joshua.

"Emang kamu bisa baper sama kakak?" Joshua menggeleng dan tersenyum.

"Gak dong hehehe."
.
.
.
.
.
Luthfi baru saja memarkirkan mobilnya dihalaman rumah, saat suara Andra berteriak memanggilnya. Ya, sejak setelah pernikahan Edzard dan Dane, Luthfi memutuskan pulang kerumahnya, lagi pula masa intershipnya sebenarnya sudah selesai, jadi buat apa tinggal di kosan.

Not too lateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang