CHAPTER 24

8.6K 882 20
                                    

🎼Music: V (BTS) - 'Christmas Tree' (Our beloved Summer)🎼

Sopan banget suara V, ya ampun suka banget denger suaranya. Pokoknya Luv yu💜❤ buat Taehyung🤭

Oke" itu aja.

Hari ini double up🤗

Jangan lupa vote, comment, and share, ya

Selamat Membaca💜

Alverd sesekali meringis menahan punggungnya yang lumayan jauh terseret aspal, sudut bibirnya terluka mengeluarkan darah segar, serta kakinya sedikit terkilir

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Alverd sesekali meringis menahan punggungnya yang lumayan jauh terseret aspal, sudut bibirnya terluka mengeluarkan darah segar, serta kakinya sedikit terkilir. Laki-laki itu masih setia berbaring terlentang di pinggir trotoar, padahal sedari tadi banyak orang-orang yang ingin menelpon ambulance atau membawanya ke rumah sakit, tapi laki-laki itu menolak dengan alasan--

"Gak perlu. Gue gak lemah."

Orang-orang hanya menggelengkan kepala mendengar penuturan dari Alverd dan berangsur-angsur meninggalkan pemuda keras kepala itu di pinggir jalan.

Alverd melepaskan helm fullfacenya lalu melempar ke sembarang arah, lengan kiri laki-laki itu digunakan untuk menutupi kedua matanya di bawah langit yang sebentar lagi akan turun hujan.

"Bangun! Jadi cowok jangan lemah!"

Alverd terkejut mendengar suara ketus dari seseorang sembari melihat benar-benar siapa orang itu.

"Gue gak lemah, cuma mager aja." Alverd menjawab santai lalu menutup kembali matanya.

"Huuhhh...." Zelena menghela napas berat, laki-laki itu memang sulit ditebak apa maunya. Ia segera berjongkok mensejajarkan jaraknya agar lebih dekat dengan Alverd.

"Gue berdoa semoga lo cepet ketemu ajal," tutur Zelena ketus.

Alverd yang mendengar itu langsung terduduk dan menatap datar gadis di depannya, "Kalau gue pergi beneran gimana?" tanyanya kembali.

"Oh ya?" Zelena menaikan satu alisnya dan bangkit ingin beranjak pergi meninggalkan laki-laki itu, namun segera Alverd menahan pergelangan tangan Zelena cepat sembari menarik gadis itu.

Zelena yang sepenuhnya belum siap langsung menabrak kening
Alverd cukup keras, seketika netra hitam miliknya bertemu dengan netra coklat gelap milik laki-laki itu. Tanpa diduga Alverd melingkarkan tangannya di pinggang Zelena erat seolah tak ingin gadis itu pergi. Mau tak mau Zelena harus menahan nafasnya yang tercekat ketika dahi dan hidung mereka nyaris bersentuhan.

"Disini ... sama gue," bisik Alverd serak.

"Siapa lo, ngat--" Alverd langsung membekap mulut gadis itu cepat, "Gue gak suka dibantah," ungkapnya penuh penekanan.

Welcome to Antagonist! [ HIATUS ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang