CHAPTER 02

27.2K 2.6K 71
                                    

Oretha kesal karena harus terjebak di dalam tubuh milik gadis polos, lugu, dan suka di tindas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Oretha kesal karena harus terjebak di dalam tubuh milik gadis polos, lugu, dan suka di tindas. Di cerita Last Secret karakter paling di benci Oretha adalah Zelena Lawrence Pramana, bodohnya lagi, dari sekian banyaknya tokoh, mengapa ia harus menempati tubuh gadis ini?

Baiklah, Oretha menerima bahwa sekarang dirinya adalah Zelena, mulai detik ini tak ada lagi gadis lemah lembut yang suka di bully, Zelena sekarang harus membalas dendam atas perbuatan orang-orang padanya.

Sudah dua hari yang lalu Zelena di perbolehkan pulang, gadis itu belum di izinkan untuk sekolah dulu, ia harus beristirahat yang cukup agar cepat pulih. Mungkin besok waktu yang pas untuk masuk sekolah, bertepatan juga dengan hari senin.

Zelena menuruni anak tangga dengan ekspresi dingin. Ia sudah mulai terbiasa dengan suasana di Rumah besar ini, tapi jujur, gadis itu merasa sepi. Sudah terhitung dari dirinya sadar tak ada sekalipun ia melihat orangtua dari tubuh asli pemilik ini menjenguknya, bahkan sekedar menanyai kabarpun tidak.

"Bi Ning, mamah mana sih? Kok belum pulang?" tanya Zelena setelah mendaratkan bokongnya di kursi meja makan.

Raut wajah Bibi Ningsih berubah sendu, melihat anak majikannya seperti itu membuat wanita paruh baya itu tak tega. Pasalnya ini baru pertama kalinya Zelena menanyakan mamanya semenjak kejadian itu. Mungkin tunggu waktu yang tepat ia akan memberi tahu Zelena, setelah keadaan baik-baik saja.

"Mamah Non Zelena masih sibuk di luar kota," jawabnya pelan. Hampir terdengar berbisik, untung Zelena mempunyai indra pendengaran yang tajam.

Zelena berpikir keras, seingatnya tak pernah di ceritakan ibu dari pemilik tubuh ini. Karena Zelena bukan tokoh utama, jadi ia tidak terlalu tersorot.

"Non Zelena jangan lupa minum obat ya, nanti Bibi bawain ke kamar sebelum tidur," pesannya. Jika dilihat sepertinya usia Bi Ningsih sudah limapuluh tahun lebih.

Zelena hanya mengangguk sebagai jawaban, setelah selesai makan, gadis itu kembali ke kamar untuk menyiapkan berbagai keperluan sekolah besok. Huh, ia sudah tak sabar melihat bagaimana reaksi orang-orang saat melihatnya besok.

-𝓦𝓮𝓵𝓬𝓸𝓶𝓮 𝓽𝓸 𝓐𝓷𝓽𝓪𝓰𝓸𝓷𝓲𝓼𝓽!-

Gadis itu sudah bangun lebih awal, padahal biasanya di tubuhnya yang dulu ia sangat malas bangun pagi, tapi kali ini berbeda, tubuh Zelena sepertinya sudah di setting disiplin waktu dan bangun subuh.

Zelena menarik nafas kuat melihat baju sekolahnya yang sangat-uh vulgar, pikirnya. Gadis ini memang bodoh, mau saja di tipu, katanya memakai baju crop dan rok di atas lutut akan membuat pria yang disukainya tertarik. Bukan tertarik, yang ada terjijik.

"Udah otaknya bodoh, pemikirannya pun bodoh!"

"Ck, ck!"

Gadis itu meneliti walk in closet nya, mencari-cari baju sekolah lain yang layak di pakai. Ia menggaruk kepalanya, pusing melihat baju-baju aneh dan warna nyentrik. Inikah yang disebut indah plus elegan?

Welcome to Antagonist! [ HIATUS ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang