CHAPTER 07

21.7K 2.2K 22
                                    

Zelena mengingat-ngingat apa yang terjadi semalam, ah ia ingat bisa mabuk seperti ini karena ulah lelaki asing yang sudah lancang menciumnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Zelena mengingat-ngingat apa yang terjadi semalam, ah ia ingat bisa mabuk seperti ini karena ulah lelaki asing yang sudah lancang menciumnya. Sebenarnya dikehidupan dulu, Oretha sudah biasa melakukannya, karena gadis itu tinggal di Amerika dari kecil sampai umur enam belas tahun. Kebudayaan disana sudah menjadi hal lumrah bagi Oretha.

Tapi kali ini berbeda, tubuh ini bereaksi lain, mungkinkah dari dulu tokoh Zelena tak pernah melakukan hal itu. Terbukti dari perasaan Zelena menjadi marah dan panas.

"Zel... jangan tidur dong, gue sendirian nih."

Oliv menyenggol lengan Zelena pelan, sahabatnya itu sejak awal masuk tadi pagi hanya diam dan menenggelamkan wajahnya di lipatan tangan menghadap jendela.

"Emang lo udah ngerjain tugas?" tanyanya lagi. Untung jam pertama tidak ada guru yang masuk, hanya diberi tugas oleh ketua kelas dari titipan guru yang berhalangan hadir.

"Ntaran, Liv. Gue masih pusing," gumam Zelena.

Memang benar, kepalanya masih terasa pening akibat bir semalam. Jika bukan karena kewajiban, gadis itu tak mungkin masuk sekolah hari ini.

"Lo tau gak sih, Zel. Tadi malam bukan gue aja yang ngantar lo sampe rumah."

Zelena menegakkan tubuh melirik malas ke arah Oliv di sampingnya.

"Terus?"

"Lo gak penasaran siapa yang ngantar lo?"

"Enggak."

"Cowok, Zel."

"Cowok?"

Oliv mengangguk. "Setau gue lo cuma ngejar kak Randa aja dari dulu. Tapi yang tadi malam beda, Zel."

"Tunggu—jangan bilang tu cowok pake jaket hitam, tinggi, trus wajahnya kayak buronan gitu?"

"Enak aja lo kalau nyebut, bukan buronan, cakep tau," sanggah Oliv.

Kelas yang tadinya berisik kini bertambah heboh saat cewek-cewek di kelas Zelena mulai berdesakan di jendela melihat ke bawah, mulut mereka terus berdecak kagum dan tingkah mereka yang centil membuat Zelena mendengus kasar.

"Mereka liatin apa sih?" tanya Oliv penasaran.

"Lo aja gak tau apalagi gue, Liv."

"Lo mah emang paling bener, Zel," sahut Oliv kesal.

"Eh pada liatin apaan sih?" tanya Bondan pada cewek di dekat jendela. Si cowok paling malas dan jorok di kelas X MIPA 4. Kerjaannya datang, nyontek, tidur, makan, lalu pulang.

"Mau tau aja lo, Bon!" sahut salah satu dari mereka.

"Elah, gue nanya baik-baik juga."

"Ada cogan, kayaknya anak baru. Yang jelas lo kalah jauh dari dia."

Welcome to Antagonist! [ HIATUS ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang