/1/ Masa Lalu Gala

6.1K 719 70
                                    

"Darling of Mine"

Written by: Niken.W

****

Gala sedang dilanda kegalauan. Pernikahan yang sudah ia rencanakan dari jauh-jauh tahun terpaksa gagal diselenggarakan karena corona. Gisela, calon ibu dari anak-anaknya di masa depan memutuskan untuk mengakhiri hubungan mereka, termasuk pernikahan yang sudah lama ia impikan.

Gisela tidak bisa menerima jika ia harus menikah dalam keadaan sunyi senyap dan sederhana. Gisela menginginkan pesta besar-besaran sementara peraturan pemerintah melarang berbagai kegiatan yang menyebabkan kerumunan.

Alasan konyol itu hampir saja membuat Gala gila. Pasalnya, dua bulan setelah memutuskan hubungan mereka, Gisela menikah dengan seorang pengusaha batu bara.

Gala ditipu. Gala dipatahkan. Gala dihancurkan.

Kini, peredaran corona dan teman-temannya perlahan berkurang, tiga tahun sudah berlalu semenjak hari patah hati itu. Namun sayang, Gala masih saja sendirian....

Hari demi hari Gala lalui seperti air yang mengalir, ia tidak lagi bersemangat mencari pendamping hidup. Gala memutuskan untuk hidup berdampingan dengan pertanyaan legend seputar 'kapan nikah?' dan sejenisnya.

Usianya sudah tak lagi muda, tapi Gala juga menolak tua. Tiga puluh lima tidak selansia itu tentu saja, tapi harus Gala akui kalau ia membutuhkan seseorang yang bisa diajak bicara ketika insomnia menyapanya.

Gala butuh teman curhat, sekaligus teman satu selimut untuk mengisi kekosongan di ranjang king size miliknya.

Intinya, Gala butuh istri... tapi ia malas mencari.

"Ini lemper enak punya, isiannya banyak dan aromanya sedap gila. Beli tiga gratis dua, khusus buat Mas Gala dari Keysha."

Gala menatap panganan yang terbuat dari ketan yang dipajang rapi dengan aroma khas abon ayam di depannya. "Siapa bikin?" tanya Gala kepada si pemilik mini market yang selalu mengumbar senyuman kepadanya.

"Bikinan Mami dong, Mas Gal. Mami kan jago masak, udah pas banget deh dijadiin mertua idaman buat Mas Gal," kata Keysha menaik turunkan alisnya.

"Godain gue mulu lo, Key. Cari cowok sana biar nggak ngenes." Gala mengambil tiga buah lemper yang akan dihitung bersama minuman soda dan rokok yang diambilnya.

"Ya ini lagi usaha, Mas Gal aja yang nggak peka."

"Cari cowok lain maksud gue...."

"Mau sekalian pulsanya?" tawar Keysha yang sangat menjiwai profesinya tersebut.

Gala menggeleng. "Ini aja. Beneran enak kan lempernya? Awas aja kalo enggak, gue balikin."

"Tenang, dijamin enak top markotop endolita. Kalo nggak enak Keysha mau deh jadi jaminannya, nanti Mas Gal tinggal bawa Key ke KUA."

"Kurang minum air putih lo kayaknya."

Keysha hanya terkekeh saja dan menerima kartu Gala untuk melakukan pembayaran.

"Mas Gal kurangin dong ngerokoknya, nanti bolong loh paru-paru sama jantungnya," kata gadis itu.

"Gue ngerokok kalo lagi suntuk aja."

"Hmm... pasti mikirin mantan lagi. Move on kali, Mas. Ngapain mau dibayang-bayangin masa lalu, bahagia enggak menderita iya. Mending sama Keysha, udah mana daun muda, masih tingting dan jago usaha. Dobel deh Mas bahagianya kalau sama Keysha. Nanti Key kasih bonus lemper sekarung."

Gala hanya bisa menggelengkan kepala mendengar ocehan konyol anak tetangganya itu. Gala sudah mengenal Keysha bahkan ketika gadis itu masih mengompol di celana, Gala melihat Keysha sama seperti ia melihat adik-adiknya.

Keysha mungkin sudah dewasa secara usia, tapi untuk menjadi pendamping hidupya, tidak adalah jawabannya.

"Thanks, Key, tapi gue nggak minat sama dedek gemes," sahut Gala lantas pergi begitu saja.

"Hari ini sih nggak minat, tapi nggak tau kalau besok atau lusa," gumam Keysha yang tak pernah kehilangan semangatnya. "Hati-hati Mas Gal... dedek gemes itu pesonanya nggak nahan loh!" teriaknya meski Gala sudah menghilang di balik pintu kaca tersebut.

Keysha pun nyengir-nyengir sendiri, membayangkan Gala yang suatu hari bucin kepadanya.

***

"Lemper dari mana ini, Gal?" tanya Mawar, mama Gala. "Wangi banget, enak kayaknya. Mama minta satu ya."

"Dari mini marketnya Keysha, baru nyoba bikin katanya. Ati-ati keracunan." Gala sibuk menggonta-ganti channel TV.

"Eh, enak juga," kata Mawar. "Besok kamu beli lagi gih."

Gala melirik sang ibu yang melahap lemper tersebut, membuatnya tergoda ingin mencoba juga, tapi Gala curiga... siapa tahu di dalam lemper itu ada peletnya.

"Mama peratiin Keysha seneng tuh sama kamu. Nggak mau dicoba?"

"Makanan kali dicoba."

Mawar berdecak kecil. "Kamu itu kebanyakan drama, padahal bisa aja jodoh kamu udah di depan mata."

Gala tersenyum kecut. "Keysha?" tanyanya lebih kepada dirinya sendiri. "Nggak kebayang gimana kalau Gala nikah sama Keysha, bisa-bisa perang dunia tiga, Ma. Mama tau sendiri Keysha anaknya gimana."

"Emang Keysha gimana? Dari yang mama liat dia anaknya baik kok, pekerja keras dan mandiri."

"Berisik anaknya, Ma. Masih kekanakan, bukan tipe Gala."

Mawar mencibir putranya yang sulit diberitahu itu. "Terserah kamu ajalah. Mama team yang ngetawain kamu aja kalau sampai kamu ngejar-ngejar Keysha."

"Nggak akan, mending Gala nggak nikah seumur hidup daripada harus berurusan sama Keysha."

*****

Darling Of MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang