/17/ Secepatnya

3.3K 822 272
                                    

Ada yang harus dipadamkan tapi bukan kebakaran
🌚 🔥🔥🔥🌡

****

Keysha membuka pintu kaca minimarket, lama tidak mampir membuatnya rindu dengan meja kasir. "Sen!" Panggil Keysha.

Senna menjatuhkan kardus yang dibawanya, dan menatap gadis itu seperti hantu. "Cukup! Berhenti di sana dan jangan mendekat, Patricia!" Senna mengangkat tangannya ke udara.

"Lu kenape sih, kesambet? Patricia siape?" Keysha melangkah maju.

"Stop! Kubilang jangan dekati aku lagi! Apa kau tidak mendengarku? Sudah cukup kau menyakitiku, Patricia. Aku lelah...."

Senna menunduk, lalu sebuah keplakan ia terima.

"Lo ngebet pengen main telenovela apa gimana? Ikut casting sana, siapa tau lolos jadi aktor sinetron azab."

Senna meringis lalu memungut kardus mie instan yang tadi dijatuhkannya. "Nggak usah basa-basi, gue tau tujuan lo ke sini." Senna mulai nerocos meski tangannya sibuk menyusun satu per satu mie ke dalam rak. "Lo mau mutusin gue, kan? Mau mengakhiri perjuangan gue yang bahkan belum dimulai, kan."

Keysha mulai mengerti ke mana arah pembicaraan Senna.

"Gue tau, lo pasti udah jadian kan sama abang gue, dia udah ngomong dengan sangat jelas, dan gue sadar ... udah nggak ada lagi kesempatan buat gue sama lo."

Keysha menghela napas. "Jadian apaan? Jangan nebak-nebak deh, meskipun seandainya kita nggak lanjut... belum tentu juga gue berakhir sama abang lo. Gue ... nggak yakin dia mau sama gue. Bisa aja karena kasian, kan?"

Senna berdecak lalu memindahkan kardus yang sudah lumayan ringan itu ke tangan Keysha. "Jangan sok-sok'an mengelak, nanti ditinggalin beneran nanges."

"Nggak ngelak, emang itu yang lagi dirasain. Takutnya ... dia luluh karena ngenes sendiri ngeliat gue ngejar-ngejar dia mulu. Nggak mau ah gue, Sen, kalau Mas Gal sukanya cuma karena kasian."

"Heleh, sok-sokan nggak mau padahal mah kemaren abis dinner bareng di rumah camer."

Pipi Keysha langsung memanas, ia berdeham dua kali dan suara Senna kembali terdengar.

"Untung lo berurusan sama gua yang serba santai kek di pantai, jadi gue udah siap kalau lo tinggalin kayak gini," ungkap Senna, dia sudah terlihat sibuk lagi dan membiarkan Keysha tenggelam dengan pikirannya sendiri.

"Minggir, minggir, kalau nggak mau bantuin jangan ngalangin." Junnet berujar karena jalannya terhalang oleh Keysha. "Galau jangan di sini, Keys, di emper sono. Udah disediain kursi buat meratapi nasib."

Keysha manyun, cowok-cowok itu kompak mengusir dirinya dari toko ibunya sendiri. Akhirnya, dengan langkah gontai Keysha keluar, duduk di salah satu kursi dan mulai tenggelam dalam pikirannya sendiri.

Menerka-nerka apa yang tengah direncanakan Gala. Pria itu ... tidak mungkin mencintainya, kan?

"Di sini kamu ternyata."

Keysha terjengat kaget ketika pria itu sudah ada di depannya. Dengan hanya mengenakan kaus abu-abu polos lengan pendek, Galawira tetap terlihat mempesona meski dalam balutan pakaian santai sederhana, em... ralat, harga kaus pria itu tentu tidak sederhana sama sekali.

Darling Of MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang