Keysha tidak pernah ciuman. Gimana mau ciuman, wong pacaran aja ia tidak pernah.
Katakan Keysha lebay, insiden kulit ayam beberapa saat yang lalu bahkan tidak pantas disebut sebagai ciuman. Itu hanya bibir Galawira yang nggak sengaja menabrak bibirnya.
Itu kecelakaan, nggak sengaja.
Tapi kok tetep baper, ya!
"Mas...." Keysha menyentuh lengan Gala pelan dengan telunjuknya.
Pria itu baru saja mandi dan bersandar nyaman di ranjang sambil membalas beberapa e-mail terkait dengan pekerjaan. "Tidur sana, jangan ngeliatin mulu."
Keysha tidak menanggapi kalimat itu dan memilih membuat pertanyaan baru. "Mas kok tumben nggak ngusir-ngusir Keysha?"
"Diusir juga percuma, kamunya tetep ngeyel."
"Oh, berarti sebenernya Mas Gal risi ya Key deketin terus."
Gala mengalihkan pandangan dari tablet. "Kenapa suka banget sembarangan menyimpulkan sesuatu padahal aku aja nggak ada ngomong begitu. Emang aku ada bilang kalau aku risi kamu deketin?"
Kedua hazel Keysha melebar. "Jadi Mas seneng?"
"Enggak juga."
"Ah, kan... dihempas lagi ke inti bumi." Bahu Keysha merosot lemas. "Kenapa sih Mas Gal nggak bisa cinta sama Keysha? Key udah suka banget padahal."
Pria itu mengembuskan napas panjang. Meletakkan tabletnya di atas nakas sebelum berbicara. "Perasaan nggak bisa dipaksain, Key. Emang kamu mau aku cinta sama kamu tapi karena terpaksa? Kamu juga nggak bakal nyaman ngejalaninnya."
"Mas beneran nggak ada rasa sama sekali ke Keysha? Sedikiit... aja gitu?"
"...."
"...."
Gadis itu mengambil tangan besar Gala, menggengamnya sambil merasakan kehangatan di sana, dan pria itu tidak menolaknya. "Kalau ternyata rasa itu udah ada gimana? Mungkin... sedikit, tapi Mas nggak nyadar aja."
Pria itu masih diam, melihat tautan tangan mereka yang belum terlepas. Keysha merengsek kepadanya, menyandarkan kepala di pundak Gala.
"Tadi kita udah ciuman, Mas ada ngerasain sesuatu nggak? Kayak kesengat tawon gitu mungkin?"
Gala tersenyum kecil, mengingat kembali wajah konyol Keysha beberapa saat yang lalu ketika bibir mereka tidak sengaja bertemu. Ditambah perumpamaan yang dibuat gadis itu, disengat tawon, katanya?
Ya ampun, ada-ada saja.
"Kamu nganggep itu ciuman?"
Gadis itu mengangguk cepat. "Bibir sama bibir ketemu, ciuman kan, Mas? Itu tadi first kiss Keysha loh."
Dan sekarang Gala tidak bisa menahan gelak tawanya. "Ciuman apa, yang aku rasain cuma rasa kulit ayam."
"Pokoknya Key anggap itu ciuman. Key aja masih deg-degan sampai sekarang. Masa Mas nggak ngerasain apa pun?"
"Nggak berasa apa-apa, cepet banget soalnya."
"Mas mau yang lamaan?" tanya Keysha yang sudah mendongak dengan mata berapi-api. "Yuk, coba lagi... sekalian ajarin Key."
Pria itu melengos, menjepit hidung Keysha gemas. "Jangan ngebet kayak gitu, anak perawan harus jaga sikap."
Keysha mengerucutkan bibir, menggigit sekilas punggung tangan Gala yang digenggamnya. "Makanya Mas Gal jangan diem aja, gantian dong ngejar Keysha. Key udah ngejar Mas dari dulu, kalau lama-lama Key capek gimana?"