Epilog IV : Sepupu

639 118 0
                                    

"HAH?!" Hoseok terkejut, ia kemudian menepikan mobilnya lalu menatap Namjoon sembari berkerut dahi. "Yang benar saja!" Ia masih tak percaya apa yang didengarnya dari Namjoon.

"Aku bersumpah, Hans. Jika kamu seorang Alpha atau Omega, kamu pasti bisa mencium aroma maskulin dan mengintimidasi khas Tuan Muda Yeonjun." Wajah Namjoon sangat serius. Hoseok menghelas nafas dalam dan melempr tubuhnya ke sandaran jok mobil tapi sejenak kemudian kembali duduk tegak dan menatap Namjoon tak kalah serius.

"Jika dia memang mate tuan muda, lalu kenapa ia bisa sampai disini? Keluarga pemimpin Klan Hwanggeum Gumiho bukanlah orang-orang licik dan jahat yang dengan teganya membuang seseorang. Bahkan kita saja dulu selalu diizinkan bermain dengan tuan muda meski usianya sudah menginjak 18." Heran Hoseok, Namjoon mengangguk tapi sesaat kemudian rautnya menegang.

"APA TERJADI SESUATU SETELAH KITA PERGI?!"

.

Soobin berkeliling rumah sederhana bergaya klasik itu, ia kelaparan dan akhirnya menemukan dapur. Yah, meskipun tadi dia sudah melahap habis biskuit yang Hoseok suguhkan, tapi, bung! Tubuhnya bongsor dan ia perlu makanan yang tidak mini. Setelah meng-unboxing seluruh dapur, ia menemukan sebuah kabinet berisi macam-macam mi instan. Dengan cengiran lebar, ia memasak mi instan itu dan memakannya dengan lahap. Oh, tidak lupa membereskan dapur juga mencuci peralatan makannya.

"Ah, kenyangnyaaaaaa! Lama sekali tidak makan mi instan." Soobin bermonolog sembari bergulingan di kasur, tapi kemudian ia sadar akan sesuatu. Dari seluruh ruangan yang ia lewati tadi, hanya kamar yang ia tempati inilah yang memiliki aroma berbeda.

Soobin bangkit dari kasurnya dan kembali berkeliling. Ia kemudian teringat pada Namjoon, selain kamar yang Soobin tempati, ruangan lainnya beraroma seperti Namjoon, seperti samudra yang menenangkan dan sejuk.

"Tidak mungkin aroma parfum bisa menyerbak hampir ke seluruh ruangan tapi hanya kamarku saja yang tidak beraroma begini. Tidak mungkin juga aroma parfum bisa bertahan sangat lama seperti ini. Jika ini memang aroma Namjoon hyung, berarti ia sering beraktifitas diruangan-ruangan ini tapi tidak dengan kamar tamu." Soobin tenggelam dalam pikirannya sendiri. "Apa mereka juga serigala? Atau rubah? Tapi jika memang mereka adalah kaum immortal, lalu kenapa hanya Namjoon hyung yang punya aroma? Apa Hoseok hyung manusia biasa? Atau Beta?"

.

Tanpa pikir panjang, Hoseok dan Namjoon menelpon atasan mereka meminta izin untuk libur beberapa hari dengan alasan urusan pribadi yang mendadak dan mendesak. Setelah mendapat izin, Hoseok dengan cepat memutar balik mobilnya kembali menuju rumah, Namjoon sampai terkejut dan mungkin bisa saja terbentur kaca jendela mobil jika tidak memakai sabuk pengaman.

"Astaga Hoseok, pelan-pelan saja!" Omel Namjoon.

"Tidak, tidak bisa! Aku ingin menanyai Soobin banyak hal." Jawab Hoseok tanpa melirik ke arah Namjoon.

"JANGAN SEPERTI ORANG KESETANAN! AKU BELUM BERTEMU MATE-KU!" Teriak Namjoon ketika Hoseok menambah kecepatan mobil.

"PERSETAN DENGAN MATE! AKU BETA, AKU INGIN TAU SEGERA KABAR TUAN MUDA DAN APA SAJA YANG TERJADI!" Suara Hoseok tak kalah tinggi. Untung saja jalanan sepi.

Dalam kurun waktu tidak sampai sepuluh menit mereka tiba dirumah, padahal biasanya separuh perjalanan menuju rumah sakit ditempuh 15 menit dengan kecepatan rata-rata. Yah, berterima kasihlah (atau mungkin Namjoon malah mengutuk) pada Hoseok yang melajukan mobil seperti orang kesetanan.

"TUAN MUDA SOOBIN!" Suara Hoseok dan Namjoon menggema di seluruh ruangan dibarengi suara pintu terbanting membuat Soobin terkejut dan segera berlari ke pintu depan. Tidak, mereka tidak berniat membantingnya, mereka hanya terlalu gembira dan tidak sabar untuk bertanya banyak hal pada Soobin.

"Eh, kalian kembali? Apa terjadi sesuatu? Ada yang tertinggal?" Soobin bertanya dengan panik, tapi dua orang dewasa itu segera menghampirinya dan memegang bahu Soobin dengan tatapan serius dan sarat akan penasaran.

"Kau mate Tuan Muda Yeonjun, kan?" Hoseok tanpa basa-basi langsung bertanya ke intinya. Soobin terkejut dan menatap penuh tanya pada dua orang itu.

"B-bagaimana kalian mengenalnya? Lebih baik k-kita duduk dulu lalu bicara." Gagap Soobin, ia antara takut dan senang. Ia takut kalau dua orang ini adalah orang jahat, tapi ia juga senang jika ternyata dua orang ini mengenal Yeonjun dan tidak bermaksud jahat.

.

Kim Namjoon Alpha dan Jung Hoseok Beta, adalah saudara sepupu yang sangat dekat seperti saudara kandung. Sejak Yeonjun kecil, keduanya suka bermain dan berlarian bersama Yeonjun bahkan ketika putra tunggal pemimpin klan Hwanggeum Gumiho itu sudah beranjak dewasa. Tuan Choi tidak mempermasalahkan hal itu, ia sangat senang karena putranya memiliki teman bermain dan tidak begitu sering menanyakan dimana ibunya. Karena setiap Yeonjun bertanya, maka Tuan Choi hanya bisa menangis, ia tidak bisa menjawab apapun.

Hingga suatu hari, keduanya memutuskan untuk mencoba hal baru dan mencari dimensi lain selain dimensi mereka lalu mencoba hidup baru. Mereka pun meminta izin pada Tuan Choi tanpa sepengetahuan Yeonjun.

Setelah keduanya pergi, Yeonjun kesepian. Tidak ada teman lagi yang bisa ia ajak bermain. Yeonjun mulai jadi pendiam dan hari-harinya hanya diisi dengan membaca buku, mempelajari sejarah klannya, dan berlatih menjadi pemimpin yang bijaksana. Meski disibukkan dengan urusan kepemimpinan yang ayahnya berikan, Yeonjun tak beranjak jadi banyak bicara lagi. Perlahan ia lupa pada Namjoon dan Hoseok yang selalu menemaninya, ia hanya ingat dulu ada dua orang dewasa yang suka menemaninya bermain. Ia tak ingat lagi selebihnya, bahkan nama mereka.

.

"Ah, jadi kalian adalah dua orang yang dekat dengan Yeonjun hyung, ya?" Soobin mengangguk kecil tanda mengerti. Lagi, mereka kembali berkumpul di ruang tengah.

"Benar. Jadi kamu tak perlu khawatir bahwa kami punya niat jahat. Sekarang giliranmu bercerita, jika kamu memang mate Tuan Muda Yeonjun, lalu kenapa kamu bisa sampai disini? Aku ingat dengan baik bahwa keluarga pemimpin Klan Hwanggeum Gumiho bukanlah orang yang sampai hati membuang orang lain, apalagi orang baik sepertimu." Hoseok berucap panjang lebar dan diangguki Namjoon. Soobin menghela nafas tampak ragu. Tapi akhirnya ia menceritakan semua detail ceritanya tanpa kebohongan sedikitpun. Tanpa bosan Hoseok dan Namjoon menyimak dengan seksama, persis seperti anak kecil yang sedang di dongengkan.

Ketika Soobin menceritakan bagian serigala barat menyerang dan apa yang sudah dilalui Yeonjun, Hoseok dan Namjoon menangis sejadi-jadinya. Tidak menyangka tuan muda mereka dan seluruh kaum surga harus mengalami hal itu. Soobin lanjut bercerita hingga akhir.

"Dan tibalah aku disini, di halaman rumah kalian setelah dikirim Ibu melalui portal." Soobin mengakhiri cerita. Hoseok dan Namjoon segera memeluknya erat.

"Kami akan mengurus kepindahanmu ke Korea, tapi tolong rahasiakan dulu soal kami dari Tuan Muda Yeonjun."

To Be Continued

.
.
.

Maapkeun saya yang dua minggu lebih nggak update :"(
Saya sibuk banget belakangan ini, apalagi mau tahun baru padahal libur semester :"(

Support dan krisar saya tunggu, terima kasih sudah membaca~

It's Not System (YeonBin AU) - [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang